BAB III PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK
PIDANA PERDAGANGAN SATWA LIAR YANG DILINDUNGI MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1990 TENTANG
KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEMNYA Studi
Putusan Nomor 1731Pid.Sus2015PN.Mdn dan Nomor 124Pid.Sus2016PN.Mdn
A. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum Pidana
Faktor-faktor yang mempengaruhi penegakan hukum menurut Soerjono Soekanto adalah :
67
1. Faktor Hukum
Praktik penyelengaraan hukum ada kalanya terjadi pertentangan kepastian hukum dan keadilan, hal ini disebabkan oleh konsepsi keadilan merupakan suatu
rumusan yang bersifat abstrak, sedangkan kepastian hukum merupakan prosedur yang telah ditentukan secara normati. Justru itu, suatu kebijakan atau tindakan
yang tidak sepenuhnya berdasarkan hukum merupakan sesuatu yang dapat dibenarkan sepanjang kebijakan atau tindakan itu tidak bertentangan dengan
hukum, maka pada hakikatnya penyelenggaraan hukum bukan hanya mencakup law enforcement, namun juga peace maintanance, karena penyelenggaraan hukum
sesungguhnya merupakan proses penyerasian antara nilai kaedah dan pola perilaku nyata yang bertujuan untuk mencapai kedamaian.
2. Faktor Penegak Hukum
Fungsi hukum, mentalitas atau kepribadian petugas penegak hukum memainkan peranan penting, kalau peraturan sudah baik, tetapi kualitas petugas
67
Moeljatno, Fungsi dan Tujuan Hukum Pidana Indonesia, Jakarta : Bina Aksara, 1985, hal.54.
Universitas Sumatera Utara
kurang baik, ada masalah. Oleh karena itu, slah satu kunci keberhasian dalam penegakan hukum adalah mentalitas atau kepribadian penegak hukum.
3. Faktor Sarana dan Fasilitas
Tanpa adanya sarana atau fasilitas tertentu, maka tidak mungkin penegakan hukum akan berlangsung dengan lancar. Sarana atau fasilitas tersebut
antara lain mencakup tenaga manusia yang berpendidikan dan terampil, organisasi yang baik, peralatan yang memadai, keuangan yang cukup, dan seterusnya. Kalau
hal-hal tadi tidak terpenuhi, maka mustahil penegakan hukum akan mencapai tujuannya.
68
4. Faktor masyarakat
Penegak hukum berasal dari masyarakat dan bertujuan untuk mencapai kedamaian di dalam masyarakat. Setiap warga masyarakat atau kelompok sedikit
banyaknya mempunyai kesadaran hukum, persoalan yang timbul adalah taraf kepatuhan hukum, yaitu kepatuhan hukum yang tinggi, sedang atau kurang.
Adanya derajat kepatuhan hukum masyarakat terhadap hukum merupakan salah satu indikator berfungsinya hukum yang bersangkutan. Dalam hal kurangnya
pengetahuan masyarakat terkait dengan tindak pidana satwa liar yang dilindungi juga menjadi faktor yang mempengaruhi dalam penegakan hukum terhadap tindak
pidana satwa liar yang dilindungi sebagaimana yang telah diatur dalam undang- undan nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan
Ekosistemnya.
68
Soerjono Soekanto, Op. Cit., hal.37.
Universitas Sumatera Utara
5. Faktor Kebudayaan