Pengertian Penegakan Hukum Pengertian Penegakan Hukum dan Sistem Peradilan Pidana

d. Ia diberikan kepada pelanggar yang telah melakukan kejahatan, dan ini mensyaratkan adanya sekumpulan nilai-nilai yang dengan beracuan kepadanya, kejahatan dan pemidanaan itu signifikan dalam etika ; e. Tingkat atau jenis pemidanaan berhubungan denga perbuatan kejahatan, dan diperberat atau diringankan dengan melihat personalitas kepribadian si pelanggar, motif dan dorongannya.

2. Pengertian Penegakan Hukum dan Sistem Peradilan Pidana

2.1 Pengertian Penegakan Hukum

Penegakan hukum dalam bahasa Inggris law enforcement, dan bahasa Belanda disebut rechtshandhaving 18 adalah suatu proses untuk mewujudkan keinginan-keinginan hukum menjadi kenyataan. Keinginan-keinginan hukum adalah pikiran-pikiran badan pembuat undang-undang yang dirumuskan dalam peraturan-peraturan hukum. Proses penegakan hukum menjangkau pula sampai kepada pembuatan hukum. Perumusan pikiran pembuat hukum yang dituangkan dalam peraturan hukum akan turut menentukan bagaimana penegakan hukum itu dijalankan. Dalam kenyataan, proses penegakan hukum memuncak pada pelaksanaannya oleh para pejabat penegak hukum. 19 Secara konsepsional, maka inti dan arti penegakan hukum terletak pada kegiatan menyerasikan hubungan nilai-nilai yang terjabarkan di dalam kaidah- kaidah yang mantap dan mengejawantahkan dan sikap tindak sebagai rangkaian penjabaran nilai tahap akhir, untuk menciptakan, memelihara, dan mempertahankan kedamaian pergaulan hidup. 18 Sodikin, Penegakan Hukum Lingkungan, Jakarta : Djambatan, 2007, hal.94. 19 Satjipto Rahardjo, Penegakan Hukum , Yogyakarta : Genta Publishing, 2009, hal.24. Universitas Sumatera Utara Manusia di dalam pergaulan hidup, pada dasarnya mempunyai pandagan- pandangan tertentu mengenai apa yang baik dan apa yang buruk. Pandangan- pandangan tersebut senantiasa terwujud di dalam pasangan-pasangan tertentu , misalnya ada pasangan nilai ketertiban dengan nilai ketentraman, pasangan nilai kepentingan umum dengan nilai kepentingan pribadi, pasangan nilai kelestarian dengan nilai inovatisme dan seterusnya. Di dalam penegakan hukum, pasangan nilai-nilai tersebut perlu diserasikan. 20 Dalam pemahaman istilah Indonesia maka penegakan hukum berkaitan dengan sanksi pidana, karena masyarakat hanya menyebut pada aparat penegak hukum, yaitu polisi, jaksa, dan hakim. Padahal tidaklah demikian halnya, sebab apabila suatu hukum undang-undang dapat ditegakkan, maka perlu memperhatikan suatu syarat bahwa hukum undang-undang akan dapat ditegakkan. 21 Penegakan hukum pidana terhadap pelaku tindak pidana perdagangan satwa liar yang dilindungi juga merupakan bagian dari penegakan hukum lingkungan 22 20 Soerjono Soekanto, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,2007, hal.1-2. 21 Sodikin, op. Cit., hal.1. 22 Deni Bram, Hukum Lingkungan Hidup, Bekasi : Gramata Publishing, 2014, hal.47. dimana hukum pidana di dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 berada pada garis terdepan sebagai premium remedium. Penegakan hukum dilaksanakan oleh para penegak hukum. Penegak hukum adalah orang atau badan yang melakukan suatu kegiatan penyelidikan keilmuan atau melakukan suatu Universitas Sumatera Utara usaha yang dapat diartikan sebagai 23 petugas yang berhubungan dengan masalah peradilan. Sedangkan peradilan itu sendiri adalah segala sesuatu atau sebuah proses yang dijalankan di pengadilan yang berhubungan dengan tugas memeriksa, mengadili, dan memutus perkara dengan menerapkan hukum danatau menemukan hukum “in concreto” hakim menerapkan peraturan hukum kepada hal-hal yang nyata dihadapkan kepadanya untuk diadili dan diputus untuk mempertahankan dan menjamin ditaatinya hukum materill, dengan menggunakan cara prosedural yang ditetapkan oleh hukum formal. 24 a. Lembaga-lembaga kepolisian terkait dengan kejahatan atas satwa liar meliputi penyidik Kepolisian Republik Indonesia dan Penyidik pegawai negeri sipil PPNS ; Menurut Mardjono, elemen-elemen dalam sistem pengendalian Kejahatan terdiri atas lembaga-lembaga kepolisian, kejaksaan, pengadilan, dan lembaga pemasyarakatan. Terkait penegakan hukum terhadap pelaku perdagangan satwa liar yang dilindungi, peneliti mengidentifikasi elemen-elemen tersebut : b. Kejaksaan sesuai dengan kewenangannya melakukan penuntutan terhadap pelaku yang melakukan perdagangan satwa liar yang dilindungi dan melakukan eksekusi terhadap terpidana ; c. Pengadilan melalui hakim memberikan putusan pemidanaan terhadap pelaku tindak pidana perdagangan satwa liar yang dilindungi ; 23 Jurnal R. Tri Prayudi, Penegakan Hukum, Rehabilitasi dan Pelepasliaran Satwa Dilindungi Hasil Sitaan Negara Ujung Tombak Upaya Penstabilan Ekosistem Kawasan Konservasi, Program Pascasarjana PSL Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu, 2014. 24 Raynaldo Sembiring dan Wenni Adzkia, Memberantas Kejahatan Atas Satwa Liar : Refleksi Atas Penegakan Hukum Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990, Jurnal Hukum Lingkungan Indonesia. Vol. 02 Issue 02, 2015, hal.57-58. Universitas Sumatera Utara d. Lembaga pemasyarakatan sesuai tujuan pemidanaan melakuka rehabilitasi terhadap pelaku tindak pidana perdagangan satwa liar yang dilindungi.

2.2 Pengertian Sistem Peradilan Pidana

Dokumen yang terkait

Tindak Pidana Membantu Melakukan Pencurian dengan Kekerasan yang Dilakukan oleh Anak (Studi Putusan Nomor : 03/PID.SUS-Anak/2014/PN.MDN)

1 116 103

Pertimbangan Hakim Dalam Menjatuhkan Hukuman Kepada Anak Pelaku Tindak Pidana Pencabulan (Studi Putusan Pengadilan Negeri Pontianak Nomor: I/Pid.Sus.Anak/2014/PN.Ptk dan Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor: 2/Pid.Sus-Anak/2014/PN.Mdn)

2 81 104

Pertimbangan Hakim Dalam Penjatuhan Hukuman Terhadap Anak Pelaku Tindak Pidana Penggelapan (Studi Putusan Nomor : 06/Pid.Sus-Anak/2014/Pn.Mdn)

2 50 101

ANALISIS PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PERDAGANGAN SATWA YANG DILINDUNGI (Studi Putusan Perkara No. 331/Pid.Sus/2011/PN.TK.)

2 15 53

ANALISIS PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PERDAGANGAN SATWA BURUNG YANG DILINDUNGI (STUDI BKSDA LAMPUNG)

14 97 54

Penegakan Hukum Pidana Terhadap Pelaku Tindak Pidana Perdagangan Satwa Liar yang Dilindungi ( Studi Putusan Nomor 1731 Pid.Sus 2015 PN.Medan dan Nomor 124 Pid.Sus 2016 PN.Mdn)

0 0 8

Penegakan Hukum Pidana Terhadap Pelaku Tindak Pidana Perdagangan Satwa Liar yang Dilindungi ( Studi Putusan Nomor 1731 Pid.Sus 2015 PN.Medan dan Nomor 124 Pid.Sus 2016 PN.Mdn)

0 0 1

Penegakan Hukum Pidana Terhadap Pelaku Tindak Pidana Perdagangan Satwa Liar yang Dilindungi ( Studi Putusan Nomor 1731 Pid.Sus 2015 PN.Medan dan Nomor 124 Pid.Sus 2016 PN.Mdn)

0 0 26

Penegakan Hukum Pidana Terhadap Pelaku Tindak Pidana Perdagangan Satwa Liar yang Dilindungi ( Studi Putusan Nomor 1731 Pid.Sus 2015 PN.Medan dan Nomor 124 Pid.Sus 2016 PN.Mdn)

0 0 24

Penegakan Hukum Pidana Terhadap Pelaku Tindak Pidana Perdagangan Satwa Liar yang Dilindungi ( Studi Putusan Nomor 1731 Pid.Sus 2015 PN.Medan dan Nomor 124 Pid.Sus 2016 PN.Mdn)

0 0 3