kemudian Penyidik Bareskrim membawa terdakwa dan barang bukti untuk proses selanjutnya. Kegitan pembelian trenggiling tersebut dilakukan terdakwa dengan
cara supir akan menjemput trenggiling ke tempat di Kota Medan yang sudah ditentukan dengan harga sebesar Rp. 120.000,- seratus dua puluh ribu rupiah per
Kg. Setelah dijemput, supir membawa kembali trenggiling tersebut kedalam gudang dan sesampainya di gudang trenggiling tersebut diturunkan dari mobil lalu
dilakukan sortiran danatau pemisahan.
2. Dakwaan
Berdasarkan uraian kejadian dalam perkara tersebut diatas, Kejaksaan Negeri Medan yang menuntut perkara register No. 1731Pid.Sus2015PN.Mdn
dalam berkas dakwaan terpisah atas nama terdakwa Soemiarto Boediman mendakwa terdakwa dengan dakwaan alternatif yaitu :
a Dakwaan Pertama :
Terdakwa Soemiarto Boediman dengan sengaja melakukan pelanggaran ketentuan sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 40
ayat 2 Jo Pasal 21 ayat 2 huruf a Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konsevai Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya
“menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam
keadaan hidup” Jaksa Penuntut Umum dalam dakwaannya menganggap bahwa
terdakwa berperan sebagai orang yang mengoperasikan kegiatan
Universitas Sumatera Utara
pembelian trenggiling tersebut yang dalam keadaan hidup dengan membawahi danatau menggaji sekitar 4 empat orang pekerja.
b Dakwaan kedua
Terdakwa Soemiarto Boediman dengan sengaja melakukan pelanggaran ketentuan sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 40
ayat 2 Jo Pasal 21 ayat 2 huruf b Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konsevai Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya
“menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam
keadaan mati” Jaksa Penuntut Umum dalam dakwaannya menganggap bahwa
terdakwa berperan sebagai orang yang juga mengoperasikan kegiatan pembelian trenggiling tersebut yang dalam keadaan mati dengan
ditemukannya barang bukti sebanyak 5 ton trenggiling beku di dalam gudang penyimpanan yang dimiliki oleh terdakwa.
c Dakwaan Ketiga
Terdakwa Soemiarto Boediman dengan sengaja melakukan pelanggaran ketentuan sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 40
ayat 2 Jo Pasal 21 ayat 2 huruf d Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konsevai Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya
“memperniagakan, menyimpan, atau memiliki kulit, tubuh, atau bagian-bagian lain satwa yang dilindungi atau barang-barang yang
Universitas Sumatera Utara
dibuat dari bagian-bagian tersebut atau mengeluarkannya dari suatu tempat di dalam atau di luar Indonesia”
Jaksa Penuntut Umum dalam dakwaannya menganggap bahwa terdakwa berperan sebagai orang yang juga melakukan perdagangan
bagian-bagian tubuh satwa liar yang dilindungi seperti sisik trenggiling yang diduga akan di perdagangkan.
3. Tuntutan