1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kota merupakan suatu wilayah yang ditandai dengan kompleksitas aktifitas manusia, kehidupan di kota sangat jauh berbeda dengan kehidupan di desa baik dari
segi sosial, ekonomi maupun IPTEK Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Kota menjadi pusat perkembangan IPTEK, sehingga masyarakat desa berbondong-
bondong melakukan urbanisasi
1
. Pada masa globalisasi
2
Permainan modern yang berada di kota begitu banyak dan muncul dalam berbagai bentuk yang dimodifikasi semenarik mungkin untuk menarik perhatian
khalayak ramai khususnya anak-anak. Permainan modern yang sering ditemukan di kota seperti game online di warung internet, playstation¸ beberapa games yang
terdapat pada gadget, wahana permainan di mall dan sebagainya. Permainan modern, sekarang ini begitu banyak digandrungi oleh semua kalangan baik anak-anak, remaja,
dewasa. Penggunaan permainan modern saat ini secara tidak langsung pengguna proses perkembangan
IPTEK terjadi begitu cepat terkhusus di daerah perkotaan. Perkembangan IPTEK menghasilkan berbagai jenis peralatan untuk membantu manusia dalam pekerjaannya
dan membantu manusia dalam waktu bersantai dengan berbagai hiburan, salah satunya muncul dalam bentuk permainan modern.
1
http:saranghanda-yeongwonhi.blogspot.in201211makalah-masyarakat-perkotaan-dan.html. Diakses pada hari Jumat, tanggal 18032016, pukul 18:11:14 WIB.
2
Suatu proses dimana batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit karena kemudahan interaksi antara negara baik berupa pertukaran informasi, perdagangan, teknologi, gaya hidup dan bentuk-
bentuk interaksi yang lain.
Universitas Sumatera Utara
2 diperdaya untuk mengorbankan materi berupa uang yang dimiliki. Kemunculan
permainan modern di perkotaan membawa pola interaksi kehidupan masyarakat berubah, khususnya bagi masyarakat pengguna permainan modern. Dengan demikian
masyarakat yang secara perlahan meninggalkan budaya lokal atau tradisional dan lebih memilih budaya yang dianggap modern.
Permainan modern kadangkala memberikan kepuasan tersendiri bagi para penggunanya, sehingga tidak asing lagi jika ditemukan beberapa pengguna yang
memiliki sifat candu. Kondisi seperti ini terlihat pada permainan modern game online di warung internet, beberapa pengguna sering sekali menggunakan waktunya hingga
larut malam untuk bermain, dan tidak jarang ditemukan pengguna mengorbankan waktu istirahat malam untuk bermain game online di warung internet. Bahkan bagi
para pengguna yang tidak bisa membatasi diri dari kecanduan game online, berani melakukan tindak kriminal seperti dalam kasus yang dialami oleh A.Y, kasus
pencurian motor yang dilansir oleh Pos Kota 11062012 A.Y telah mencuri motor sebanyak lima kali berturut-turut. Ia mengaku nekat melakukan pencurian motor
untuk membiayai hidupnya dan bermain game online. Hal ini terjadi karena setelah kedua orang tuanya bercerai pada awal tahun, ia tidak pernah pulang kerumah dan
selalu tinggal dari warnet ke warnet lain untuk bermain game online.
3
Penggunaan beberapa permainan modern jika secara berlebihan akan memberikan dampak yang tidak bagus bagi para pengguna dan bahkan bagi orang
3
http:poskotanews.com20120617kecanduan_game_online_ay_mencuri_motor Diakses pada hari Rabu, tanggal 23032016, pukul 10:08:24 WIB
Universitas Sumatera Utara
3 sekitar yang berada di dekat pengguna. Khususnya bagi anak-anak, anak harus
dibatasi dalam penggunaan permainan modern karena tidak baik untuk perkembangan atau pembentukan kepribadian dan kesehatan fisik, kebiasaan anak bermain game
yang terdapat di dalam gadget atau layar monitor komputer, secara perlahan-lahan akan menyebabkan kelelahan pada mata dan jika dilakukan secara terus-menurus
maka akan menyebabkan rabun. Posisi seseorang bermain game online yaitu duduk berjam-jam di depan layar monitor, radiasi dari layar monitor yang menyebabkan
mata lelah, selain itu dapat menyebabkan wasir atau ambeien, wasir atau ambeien merupakan konsekuensi dari duduk statis dalam waktu yang tidak sebentar sehingga
peredaran darah tidak lancar serta mendesak pembuluh darah vena yang ada didaerah anus. Akibatnya pembuluh darah menjadi menonjol dan rasanya sakit serta panas
4
Kemunculan permainan modern ditengah-tengah masyarakat, khususnya pada masyarakat kota membuat permainan tradisional semakin terpinggirkan. Masyarakat
kota lebih senang menggunakan permainan modern dibandingkan dengan permainan tradisional, untuk mendapatkan dan merasakan kembali suasana permainan
tradisional, masyarakat kota khususnya harus mengeluarkan biaya karena permainan tradisional sudah banyak dikemas dalam outbound oleh pihak-pihak tertentu.
Permainan tradisional berubah menjadi jasa dan barang komersialisasi, sebagian besar anak-anak menghabiskan waktu di warnet ataupun game center yang berada
disekitar tempat tinggal mereka, setelah pulang sekolah mereka bergegas ke tempat
4
http:rusydianhamim.blogspot.com201111karya-tulis-ilmiah-tentang-dampak-game.html Diakses pada hari Minggu, tanggal 10042016, pukul 21:55:37 WIB
Universitas Sumatera Utara
4 permainan tersebut dan berjam-jam berada di depan layar monitor untuk bermain
game online. Mereka lebih menyenangi permainan yang lebih efisien tanpa harus bersusah payah untuk membuat peralatan bermain dan terkadang mereka tidak
memperdulikan berapa uang yang harus dikeluarkan untuk membeli permainan tersebut. Keadaan ini membuat Dewi 28 koordinator tim penyusun buku
Ensiklopedia Permainan Tradisional Anak Indonesia, prihatin dengan mengatakan : “Pengalaman permainan tradisional terakhir saya saat duduk di kelas 4
SD tahun 1999, tetapi ketika naik ke kelas 5 dan 6 saya harus disibukkan dengan persiapan ujian, belajar dan lain-lain. Sementara keluarga,
lingkungan sekolah dengan sistem pendidikan dan kurikulumnya tidak mendukung keberadaan tradisional. Padahal di dalam permainan
tradisional anak mengandung nilai-nilai pendidikan selain dari sekedar keinginan bermain
5
5
”. Berbeda dengan permainan modern yang berasal dari perkembangan teknologi,
permainan tradisional merupakan permainan yang sangat mudah ditemukan dan sangat mudah dimainkan oleh anak-anak karena bahan yang digunakan membuat
permainan tradisional tidak sulit ditemukan tanpa disadari alam menyediakan alat-alat dalam permainan tradisional untuk itu permainan tradisional sangat dekat dengan
alam. Menurut Achroni 2012 : 16 tidak hanya sekedar bermain, di dalam permainan tradisional pengguna terkhususnya anak-anak mendapat sejumlah pelajaran yang
berguna bagi kehidupan anak kelak karena didalam permainan tradisional terkandung beberapa manfaat dan fungsi.
http:www.satuharapan.comread-detailreadpemerintah-tidak-perhatian-dengan-permainan- tradisional-anak-indonesia Diakses pada hari Minggu, tanggal 03042016, pukul 12:23:45
WIB
Universitas Sumatera Utara
5 Permainan memiliki jenis yang berbeda-beda, hal inilah yang membuat para
pengguna tidak pernah bosan dalam permainan, karena jika anak-anak bosan dengan satu permainan maka anak tersebut bisa menggantinya dengan permainan yang lain.
Permainan tradisional memiliki beberapa jenis seperti lompat tali, petak umpet, layang-layang, kelereng, kasti, engklek, congklak, benteng, egrang, boi-boian, gatrik,
ular naga, pletokan, bekel, gasing, main bola, monopoli, gobak sodor, memanjat kelapa, ABC lima dasar, permainan drama, petak umpet, sepeda, alip batalion, alip
sembunyi, mixion-x dan masih banyak jenis permainan tradisional yang dimiliki setiap daerah namun jenis permainan tersebut sudah banyak yang terlupakan karena
tidak pernah lagi dimainkan, menurut Hans Overbock dalam Parwati 1993 : 1 jumlah permainan terdiri dari 690 permainan.
Setiap permainan memiliki aturan tersendiri dan harus dipatuhi oleh para pemain demi tercapainya permainan yang memuaskan. Permainan tradisional
memiliki aturan lebih sederhana dan mudah dipahami oleh para pengguna, aturan yang terdapat dalam permainan tradisional menciptakan ketertiban dalam
pelaksanaan permainan. Anak-anak yang bermain dengan permainan tradisional tidak perlu mengeluarkan biaya yang relatif besar, mereka cukup mengumpulkan teman-
teman yang lain karena permainan tradisional adalah permainan yang membutuhkan lebih dari satu pemain, tempat berlangsungnya permainan yang akan dimainkan, alat-
alat yang dibutuhkan dalam proses permainan tetapi pada dasarnya alat-alat yang dibutuhkan dalam permainan tradisional berada disekitar tempat permainan
berlangsung.
Universitas Sumatera Utara
6 Medan merupakan salah satu kota terbesar nomor empat di Indonesia dan
menjadi pusat perkembangan teknologi di Pulau Sumatera khususnya di Provinsi Sumatera Utara
6
Beberapa dari mereka masih banyak yang belum mengenal isitlah permainan tradisional, permainan tradisional seolah-olah sudah tergeser dari kegiatan dan
aktivitas anak-anak yang berada di Kota Medan. Anak-anak lebih menyenangi permainan modern. Namun beberapa daerah di kota Medan seperti di Kecamatan
Medan Baru yaitu Kelurahan Padang Bulan dan Kelurahan Titi Rantai masih terdapat anak-anak yang menggandrunginya
. Dengan demikian, permainan modern banyak ditemukan di beberapa daerah di kota Medan. Pada umumnya jika diperhatikan secara seksama,
masyarakat kota Medan khususnya anak-anak sudah beralih dari permainan tradisional ke permainan modern sehingga permainan tradisional di dalam dunia
anak-anak kalah pamor dengan permainan modern yang berkembang saat ini.
7
dan menggunakan permainan tradisional. Ditengah-tengah maraknya permainan modern yang hadir di Kecamatan Baru,
ternyata masih terlihat anak-anak yang menggunakan permainan tradisional di kesehariannya dalam waktu senggang dan menyenangi permainan tradisional. Hal
inilah yang membuat penulis tertarik untuk mengkaji “Permainan Tradisional di Perkotaan”.
6
http:m.kompasiana.comtholo10kota_terbesar_di_indonesia_valid_552047a9813311f77319f7b Diakses pada hari Minggu, tanggal 20032016, pukul 22:30:55 WIB
7
Sangat menyenangi sangat mencintai
Universitas Sumatera Utara
7
1.2. Tinjuan Pustaka