Permainan Sepak Bola Permainan Tradisional Anak-anak di Perkotaan” (Studi Etnografi pada Masyarakat Kota Medan, Kecamatan Medan Baru)

92 BAB IV JENIS PERMAINAN TRADISIONAL DI PERKOTAAN Seperti yang telah diketahui bahwa permainan tradisional diperkotaan sulit ditemukan selain itu jumlahnya lebih sedikit dibanding dengan permainan tradisional di pedesaan, untuk satu jenis permainan tradisional paling lama musim sebulan, tetapi berbeda dengan permainan sepak bola. Permainan sepak bola dan sepeda selalu dimainkan oleh anak-anak di lapangan anak-anak tidak bisa memperkirakan jenis permainan yang akan musim selanjutnya, mereka hanya mengikuti situasi dan kondisi di arena permainan Adaupun permainan tradisional yang dimainkan oleh anak-anak diperkotaan khususnya di Kecamatan Medan Baru adalah sebagai berikut :

4.1 Permainan Sepak Bola

Permainan sepak bola adalah permainan yang selalu dimainkan anak-anak lelaki, permainan ini jarang dimainkan oleh anak-anak perempuan bahkan selama penelitian berlangsung, penulis tidak pernah menemukan anak perempuan bermain sepak bola. Permainan sepak bola bisa dimainkan oleh segala kalangan usia baik anak-anak, remaja, dewasa, orangtua. Berdasarkan kategori permainan yang diajukan oleh Kongres Internasional Ilmu-ilmu Antropologi dan Ethnologi, maka permainan sepak bola ini termasuk kategori permainan kedua yaitu Les jeux de force et d’adresse permainan kekuatan dan ketangkasan. Hampir setiap hari di lapangan ditemukan berlangsungnya permainan sepak bola. Universitas Sumatera Utara 93 Dalam permainan sepak bola, anak-anak jarang ditemukan “taruhan”, mereka melakukannya untuk mendapatkan kesenangan. Seperti yang diungkapkan, Teofani 9 tahun : “Kami gak pernah bermain sepak bola taruhan, untuk senang-senang aja kak, dan ketawa-ketawa dengan kawan”. Berbeda dengan Yoga, selain untuk mendapatkan kesenangan dengan teman- teman, Yoga menginginkan untuk mendapatkan taruhan, Yoga 16 tahun berkata : “Kami yang anak-anak SMP biasanya bermain bola taruhan, taruhan yang dibuat supaya kami mainnya lebih serius kak. Taruhan kami biasanya traktir makan, traktir minum dan gak pernah taruhan uang”. Berdasarkan perkataan Yoga bahwa taruhan memiliki fungsi, taruhan berfungsi untuk menambah keseriusan pemain dalam proses bermain, keseriusan dalam bermain secara tidak sadar membentuk kekompakan para tim pemain sepak bola. Perkataan Yoga yang mengatakan bahwa mereka tidak pernah taruhan dengan uang jika hal ini terjadi maka mereka bermain sambil berjudi. Yoga 16 tahun menambahkan komentarnya : “Kalau taruhanya dengan uang, maka kami berjudilah kak. Kalau taruhannya traktir makan dan minum, yah kami makannya sama-sama”. Tidak jarang ditemukan dalam lapangan, terdapat dua kelompok bahkan tiga kelompok anak-anak atau remaja bermain sepak bola. Hal ini disebabkan karena lapangan yang begitu luas sehingga mengizinkan pengguna untuk bermain lebih leluasa. Di lapangan permainan, gawang hanya tersedia sepasang, jika terdapat kelompok lainnya untuk barmain sepak bola maka kelompok tersebut membuat gawang baru yang biasanya berasal dari bambu atau hanya meletakkan sepatu. Universitas Sumatera Utara 94 Anak-anak yang bermain sepak bola di lapangan biasanya tidak mengikuti aturan permainan sepak bola pada umumnya, seperti adanya wasit, jumlah pemain, garis out dan sebagainya. Mereka jarang bahkan tidak pernah menggunakan wasit, mereka bermain tanpa dikendalikan oleh wasit. Jumlah pemain yang bermain dalam permainan sepak bola tergantung kesepakatan bersama dan jumlah anak-anak yang ingin bermain sepak bola. Aturan dalam permainan sepak bola tidak terlalu dihiraukan oleh anak-anak, mereka bermain sebagaimana mereka menikmatinya. Seperti yang diungkapkan oleh Teofani 9 tahun : “Ah... gak enak kalau aturannya ketat, jadi kaku mainnya, harus kekginilah harus kekgitulah, cape deh”. Lapangan sepak bola yang luas memungkinkan dua atau tiga kelompok anak- anak bermain sepak bola, sehingga tidak jarang dalam proses bermain bola mereka tertukar. Keadaan ini merupakan hal yang wajar bagi pemain, mereka bisa mengembalikan bola pada posisi semula mengembalikan bola kepada kelompok pemilik. Kondisi seperti ini tidak menyebabkan proses bermain sepak bola berhenti pada kedua kelompok pemain. Bola merupakan peralatan bermain yang sangat penting dalam permainan sepak bola. Bola yang digunakan oleh mereka berasal dari pemain sebelum mereka bermain bola, mereka mempersiapkan bola dari rumah atau membeli di warung terdekat. Mereka menghabiskan waktu yang tidak lama untuk bermain bola, namun jika penulis memperhatikan mereka menghabiskan waktu bermain bola sekitar satu jam. Universitas Sumatera Utara 95 Setelah selesai bermain permainan sepak bola, mereka biasanya istirahat dan duduk di tempat duduk yang berada di lapangan, sambil menikmati makan dan minuman yang telah disediakan mereka atau mereka memutuskan untuk kembali ke rumah masing-masing dan memilih untuk beristirahat di rumah. Bola yang digunakan mereka dalam bermain sepak bola biasanya mereka membawanya kembali pulang dan mayoritas anak-anak jika bermain sepak bola, setelah selesai bermain bola maka bola yang digunakan akan dibawa kembali pulang kerumah pemiliknya. Mereka tidak pernah meninggalkan atau menyimpannya dilapangan, hal ini Yoga 16 tahun memberikan pendapat: “Nanti hilang kak, rugilah kami. Meding kami bawa pulang kerumah, kalau kami mau main, ya... kami bawa lagi bolanya”. Anak-anak tidak pernah ingin menyimpan bola di lapangan sepak bola karena tidak ada tempat yang bisa digunakan sebagai tempat penyimpanan, ditambah lagi para tukang botot selalu mencari barang rongsokan di sekitar lapangan. Gambar 11 : Permainan Sepak Bola Pada gambar 11 tampak anak laki-laki bermain sepak bola bersama Sumber : Dokumentasi Penulis Universitas Sumatera Utara 96

4.2 Permainan Layang-layang