Permainan Sambar Elang Permainan Tradisional Anak-anak di Perkotaan” (Studi Etnografi pada Masyarakat Kota Medan, Kecamatan Medan Baru)

124 persembunyiannya maka anak yang mendapat tugas menjaga selanjutnya adalah anak yang ditemukan pertama sekali dari tempat persembunyiannya - Dari sinilah maka akan ada pergantian penjaga selamjutnya Proses sederhana ini yang menggambarkan anak-anak kelurahan Padang Bulan dan kelurahan Titi Rantai dalam bermain permainan alip sembunyi. Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa permainan ini merupakan permainan campuran yaitu permainan yang dimainkan anak laki-laki dan anak perempuan sehingga anak laki- laki dan anak perempuan terlarut dalam satu permainan yaitu permainan alip sembunyi. Dalam kelihaian bermain biasanya anak laki-laki lebih cerdik mencari tempat persembunyian yang susah ditebak, seperti diungkapkan Jesika 12 tahun : “Kalau main alip sembunyi, biasanya laki-laki lebih pintar dibanding kami, mereka cerdik kali cari tempat sembunyi kak, tapi kadang mereka mau ngalah, kalau kami berebutan tempat sembunyi, biasanya mereka banyak ngalah.” Kecerdasan anak laki-laki dalam bermain permainan alip sembunyi diakui oleh anak perempuan, namun tidak jarang mereka bertengkar biasanya mereka bertengkar jika terdapat anak atau pemain yang berbuat curang seperti anak yang pertama sekali di dapat penjaga dari tempat persembunyiannya tidak mau menjaga atau penjaga kadangkala curang ketika dalam menjaga menutup mata, penjaga berpura-pura menutup mata ternyata matanya terbuka sedikit melihat persembunyian teman- temannya. Biasanya jika kecurangan-kecurangan yang ditemukan dalam permainan ini berakibat pada adu mulut dan berakhirnya permainan alip sembunyi.

4.8. Permainan Sambar Elang

Universitas Sumatera Utara 125 Selain permainan alip sembunyi, permainan yang bisa menggabungkan dua golongan anak anak perempuan dan anak laki-laki berada pada satu arena permainan adalah permainan sambar elang, permainan sambar elang ini membutuhkan kelincahan anak berlari seperti elang yang terbang kencang diudara. Proses dan aturan dalam permainan sambar elang ini tidak beda jauh dengan permainan alip sembunyi yang menjadi bedanya adalah bahwa dalam permanan alip sembunyi anak dituntut mencari tempat yang susah ditemukan oleh penjaga sementara permainan sambar elang anak dituntut berlari kencang agar tidak didapat oleh penjaga. Adapun proses dan aturan dalam permainan ini yaitu : - Terlebih dahulu anak harus menentukan jumlah anak yang ikut serta pemain dan siapa sajakah pemainnya. - Semua pemain menyepakati wilayaharena yang ditentukan untuk bermain. Anak-anak yang bermain permainan ini biasanya mencari arena permainan yang tidak padat kenderaan, karena permainan ini menuntut anak untuk berlari cepat ketika berlari cepat anak-anak fokus hanya pada dirinya dan tidak pada benda-benda disekelilingnya sehingga jika banyak kendaraan yang berlalu- lalang maka kemungkinan anak untuk celaka menjadi lebih mudah. Sehingga mereka sepakat memilih tempat permainan yang sunyi dari kendaraan. - Semua pemain melakukan ompimpa¸ ompimpa bertujuan mencari anak-anak yang bertugas sebagai penjaga berlari kencang mengejar pemain lain. - Anak yang sudah ditentukan sebagai pemjaga, maka anak-anak lainnya berlari menjauh-sejauh mungkin dari penjaga,. Universitas Sumatera Utara 126 - Jika anak merasa lelah dikejar oleh penjaga, anak tersebut bisa menyebutkan patung, anak yang menyebut patung maka ia akan bersikap seperti patung tidak berlari dan tidak bergerak, anak yang berkata patung bisa diselamatkan oleh anak lain yang masih berlari kondisi ini disebut dengan menyambar, jika anak tersebut telah disambar oleh anak lain maka anak tersebut bisa lari dan lepas dari kondisi kepatungannya. - Anak lain yang bisa ditangkap oleh penjaga maka anak tersebut yang bertugas sebagai penjaga. Sama halnya dengan permainan alip sembunyi, di permainan sambar elang ini anak laki-laki sangat kencang berlari, seperti komentar Jesika 12 tahun : “Kalau permainan sambar elang itu, laki-laki jagonya kak, orang itu yang kencang-kencangan larinya, kamipun perempuan kalah, mangkanya kalau laki-laki yang jaga kami ketakutan, karna pasti cepat dapatnya”. Berdasarkan komentar Jesika, timbul kewaspadaan pada anak perempuan jika anak laki-laki yang bertugas menjaga, dan jika anak perempuan yang menjaga maka anak perempuan juga akan mengejar anak perempuan lainnya karena anak laki-laki susah didapatkan, seperti komentar Jesika 12 tahun: “Kalau kami jaga kak, kami paling susah nangkap anak laki-laki jadi kami nangkap anak perempuan yang lainlah daripada capek”.

4.9. Anak-anak Kelurahan Padang Bulan dan Titi Rantai