130
BAB V PERMAINAN TRADISIONAL ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN
5.1. Anak Laki-laki dan Anak Perempuan dalam Bermain
Berdasarkan jenis kelamin anak-anak dibagi menjadi dua kelompok yaitu laki- laki dan perempuan. Anak perempuan dan laki-laki secara lahiriah diciptakan berbeda
satu sama lain, selain itu kontruksi budaya juga membentuk perbedaan sifat dan tingkah laku antara perempuan dan laki-laki. Pada umumnya perempuan
digambarkan memiliki perilaku dan jiwa yang haluslembut, sebaliknya laki-laki memiliki jiwa dan perilaku yang cenderung kasar.
Pada dasarnya setiap anak memiliki kebutuhan akan bermain, baik itu anak laki- laki maupun anak perempuan. Hari-hari mereka selalu diisi dengan bermain, tetapi
ada saat-saat tertentu mereka tidak bermain yaitu ketika mereka sedang sakit dan disuruh oleh kedua orangtua untuk bekerja. Di lingkungan desa perbedaan permainan
anak perempuan dengan anak laki-laki tidak tergambar begitu jelas, di desa anak perempuan dan anak laki-laki dapat bermain dalam satu permainan dalam jangka
waktu yang lama. Perbedaan ini akan tergambar jelas pada lingkungan perkotaan, anak perempuan dan anak laki-laki di perkotaan memiliki perbedaan, di perkotaan
khususnya di daerah Kecamatan Medan Baru kelurahan Padang Bulan dan Titi Rantai, anak perempuan dan anak laki-laki jarang ditemukan dalam satu permainan,
jika mereka anak perempuan dan anak laki-laki ditemukan dalam satu perempuan biasanya lamanya permainan yang dilakukan cukup singkat.
Universitas Sumatera Utara
131 Perbedaan anak laki-laki dan perempuan dalam bermain menggunakan
permainan tradisional di Kecamatan Medan Baru adalah sebagai berikut : Pertama, Tempat Permainan. Anak laki-laki di Kecamatan Medan Baru biasanya bermain di
lapangan terbuka seperti di lapangan bola sedangkan anak perempuan di depan rumah. Anak perempuan yang bermain di lapangan bola jarang ditemukan, jika
mereka bermain jumlah mereka sedikit dan tidak sebanding dengan jumlah laki-laki. Kedua, Jenis permainan. Anak perempuan cenderung lebih suka permainan yang
tidak membutuhkan tenaga yang besar dan permainan yang kasar, seperti permainan boneka-bonekananak-anakan, masak-masakan, sedangkan anak laki-laki kurang
menyukai permainan yang hanya bisa bergerak bebas seperti permainan sepak bola, permainan memanjat kelapa, permainan layang-layang.
Ketiga, Respon terhadap kecelakaan saat bermain. Biasanya jika anak perempuan mengalami kecelakaan saat bermain mereka akan mudah menetesan air
mata sedangkan anak laki-laki ketika mengalami kecelakaan saat bermain mereka menanggapinya dengan biasanya jika anak laki-laki menangis saat mengalami
kecelakaan biasanya mereka akan diejek teman laki-laki yang lainnya dan mengatakan “seperti perempuan tukang nangis” seperti yang diungkapkan oleh Fikri
12 tahun : “Kalau jatuh paling kebawah kak, rasanya sakit kemudian diobati dan
gak pernah sampai nangislah kak, macam perempuan aja kalau nangis”. Berbeda dengan ungkapan Anyea 13 tahun :
“Kalau jatuhnya sakit, nangislah kak... tapi bentar aja nangisnya”.
Universitas Sumatera Utara
132 Keempat, Peralatan bermain. Anak perempuan biasanya memiliki peralatan bermain
yang lebih terawat dibanding denan peralatan bermain laki-laki ketika bermain sepeda di lapangan, penulis mengamati bahwasanya sepeda anak perempuan lebih
bersih dibanding sepeda anak laki-laki serta anak perempuan cenderung lebih pelit untuk meminjamkan peralatan bermainnya dibandingkan dengan laki-laki. Kelima,
Waktu bermain. Anak perempuan bermain membutuhkan waktu yang singkat atau tidak selama dengan anak laki-laki. Di lapangan bola anak laki-laki memiliki waktu
bermain yang digunakan lebih lama, terkadang jika mereka bosan bermain sepak bola di lapangan mereka melanjutkan bermain memanjat kelapa.
Keenam, Cara dan perilaku bermain. Anak perempuan bermain dengan temannya dengan perilaku yang sewajarnya dan mereka tidak pernah mau
mengganggu ketenangan teman perempuan lainnya. Berbeda dengan laki-laki, perilaku bermain laki-laki tarlihat kasar kadangkala mereka mau mencelakakan
teman-temannya mencelakakan dalam konteks bermain seperti menjatuhkan teman saat menaiki pohon kelapa, melempar bola kepada teman dan sebagainya. Ketujuh,
Pakaian bermain. Setelah selesai bermain pakaian anak laki-laki biasanya lebih kotor dan tidak terlihat rapi karena mereka bermain dengan sembarangan dan mereka
kurang memperhatikan dan merawat kebersihan ketika permainan berlangsung berbeda dengan anak perempuan, selama proses berlangsungnya permainan dan
sampai habisnya permainan, pakaian mereka tetap terjagatetap bersih. Kedelapan, Pertengkaran. Dalam bermain anak-anak tidak pernah lepas dari pertengakaran, jika
anak perempuan bertengkar saat bermain biasanya mereka akan adu mulut mereka
Universitas Sumatera Utara
133 jarang menggunakan kekerasan fisik, hal ini seperti diungkapkan oleh Anyea 13
tahun : “Terus bertengkar kak, tapi hanya sekedar celoteh mulut aja kok”.
berbeda dengan anak laki-laki, saat mereka bertengkar mereka langsung menggunakan kekerasan fisik.
Perbedaan-perbedaan yang telah diuraikan diatas dapat dimuat dalam bentuk matrik atau tabel :
Tabel 3 : Perbedaan Anak Laki-laki dan Anak Perempuan
NO Hal Pembeda
Anak Laki-laki Anak Perempuan
1. Tempat Bermain
Di lapangan terbuka lapangan bola
Di dalam, halaman rumah
2. Jenis Permainan
Permainan yang membutuhkan gerakan
yang bebas seperti memanjat pohon
kelapa, permainan layang-layang dsb
Permainan yang membutuhkan gerakan
yang sedikit seperti bonekaan, masak-
masakan dsb
3. Respon Kecelakaan
Merasa sakit dengan ekspresi wajah sakit.
Merasa sakit dengan ekspresi wajah menangis
4. Peralatan Bermain
Kurang terawat dan jumlah sedikit
Lebih terawat dan bersih dengan jumlah banyak
5. Waktu Bermain
Rentang waktu yang digunakan lebih lama
Rentang waktu yang digunakan lebih singkat
6. Cara dan Perilaku
Bermain Bermain kasar dan
sedikit jail Bermain sewajarnya dan
menjaga ketenangan masing-masing pemain.
7. Pakaian dalam
Bermain Kurang rapi dan lebih
kotor Pakaian lebih bersih dan
rapi 8.
Pertengkaran Cakap kotor dan adu
fisik Celoteh dan aduh mulut
Universitas Sumatera Utara
134 Masih banyak lagi perbedaan-perebedaan anak perempuan dan anak laki-laki
dalam bermain permainan tradisional, namun penulis menemukan sembilan perbedaan yang mencolok. Perbedaan-perbedaan yang ada diantara anak laki-laki
dan perempuan tidak membuat mereka menjauh satu sama lain, mereka memiliki jarak hanya dalam konteks permainan, namun jika dalam konteks lainnya seperti di
sekolah mereka tetap berkomunikasi seperti biasanya.
5.2. Anak Perempuan dalam Permainan Tradisional