126 -
Jika anak merasa lelah dikejar oleh penjaga, anak tersebut bisa menyebutkan patung, anak yang menyebut patung maka ia akan bersikap seperti patung tidak
berlari dan tidak bergerak, anak yang berkata patung bisa diselamatkan oleh anak lain yang masih berlari kondisi ini disebut dengan menyambar, jika anak
tersebut telah disambar oleh anak lain maka anak tersebut bisa lari dan lepas dari kondisi kepatungannya.
- Anak lain yang bisa ditangkap oleh penjaga maka anak tersebut yang bertugas
sebagai penjaga. Sama halnya dengan permainan alip sembunyi, di permainan sambar elang ini
anak laki-laki sangat kencang berlari, seperti komentar Jesika 12 tahun : “Kalau permainan sambar elang itu, laki-laki jagonya kak, orang itu
yang kencang-kencangan larinya, kamipun perempuan kalah, mangkanya kalau laki-laki yang jaga kami ketakutan, karna pasti
cepat dapatnya”.
Berdasarkan komentar Jesika, timbul kewaspadaan pada anak perempuan jika anak laki-laki yang bertugas menjaga, dan jika anak perempuan yang menjaga maka
anak perempuan juga akan mengejar anak perempuan lainnya karena anak laki-laki susah didapatkan, seperti komentar Jesika 12 tahun:
“Kalau kami jaga kak, kami paling susah nangkap anak laki-laki jadi kami nangkap anak perempuan yang lainlah daripada capek”.
4.9. Anak-anak Kelurahan Padang Bulan dan Titi Rantai
Berdasarkan pemaparan jenis permainan yang telah dijelaskan diatas bahwsanya jenis permainan tradisional itu masih ditemukan walaupun tidak sebanyak jenis
Universitas Sumatera Utara
127 permainan di desa dikalangan anak-anak perkotaan yaitu kelurahan Padang Bulan
dan kelurahan Titi Rantai, namun yang menjadi kendala ada dua hal. Pertama mereka bermain tidak setiap hari dan tidak seperti anak-anak pedesaan
yang setiap hari bermain diisi dengan permainan-permainan tradisional, mereka bermain tergantung suasana dan kondisi yang tercipta, terdapat anak yang ingin
bermain jika ada anak lain bermain, ada yang sesuai dengan mood atau keinginan, ada karena kesapakatan dan sebagainya. Kedua jumlah anak-anak yang bermain
tergolong sedikit, berdasarkan informan penulis anak-anak dikelurahan Padang Bulan dan Titi Rantai yang menjadi informan adalah anak yang berumur 5-16, usia anak
yang berusia 5-16 tahun di kelurahan Padang Bulan sebanyak 2.223 anak dan di kelurahan Titi Rantai sebanyak 2268 anak jika dijumlahkan anak-anak di kedua
kelurahan ini sebanyak 4.491 anak, berdasarkan pengamatan yang diakukan oleh penulis anak-anak bermain permainan tradisional hanya berada pada kisaran
persentasi 10 hingga 20 sekitar 800 anak. Jenis permainan yang dimainkan tergantung musim permainan tersebut dan
tergantung pada kesepakatan anak-anak bersama, tanpa disadari oleh anak, bermain dengan permainan tradisional anak dituntut untuk lebih memahami interaksi diantara
teman-temannya selain itu interaksi anak-anak menjadi lebih luas. Sehingga dengan demikian bisa diketahui permainan tradisional memiliki peranan penting bagi
pembentukan kepribadian dan komunikasi anak-anak. Ketertarikan anak-anak
terhadap permainan tradisional dengan senantiasa permainan tersebut selalu dimainkan sehingga permainan tradisional tersebut dapat terpelihara dan diketahui
Universitas Sumatera Utara
128 oleh anak-anak generasi mendatang. Sehingga permainan tradisional tidak kalah
pamor dibanding permainan modern yang saat ini sudah mulai menggeser keberadaan permainan tradisional.
4.10. Pewarisan Permainan Tradisional