Pewarisan Permainan Tradisional Permainan Tradisional Anak-anak di Perkotaan” (Studi Etnografi pada Masyarakat Kota Medan, Kecamatan Medan Baru)

128 oleh anak-anak generasi mendatang. Sehingga permainan tradisional tidak kalah pamor dibanding permainan modern yang saat ini sudah mulai menggeser keberadaan permainan tradisional.

4.10. Pewarisan Permainan Tradisional

Pertama sekali penulis melakukan penelitian lapangan di kelurahan Padang Bulan dan kelurahan Titi Rantai, penulis melihat permainan layang-layang yang berlangsung, pada hari kedua terjun lapangan penulis mendapati seorang ayah seorang anak mengajaran dan membantu anaknya menaikkan layang-layang, beberapa hari kemudian penulis juga menemukan seorang ayah dan anak yang berbeda beramin layang-layang dimana ayahnya mmebantu anaknya memasng tali teraju pada layang-layang dan setelah itu terdapat ayah dan anak yang berbeda dari sebelumnya bermain sepak bola bersama di lapangan sepak bola yang terdapat di kelurahan Titi Rantai dan Padang Bulan Beberapa minggu di lapangan bola penulis mendapati ada anak bernama Zadiken 12 tahun yang bisa membuat layang-layang dengan sendirinya, pengetahuan ini diperoleh dari ayahnya, dirumah ayahnya mengajarkan dia untuk membuat layang-layang tanpa harus membeli layang-layang di kedai, jika orangtua tidak bisa senantiasa mendampingi dan mengajarkan anak bermain permainan tradisonal setidaknya orangtua bisa memberikan pengetahuan kepada anaknya menbuat peralatan permainan tradisional tanpa harus membelinya. Berdasarkan peristiwa-peristiwa yang diamati oleh penulis ada beberapa keluarga yang melakukan Universitas Sumatera Utara 129 pewarisan permainan tradisional kepada anaknya walaupun pewarisan ini tidak dilakukan secara terus-menerus. Beberapa keluarga lainnya, seperti keluarga pak Perdana 43 tahun dalam konteks permainan tradisonal, ia tidak mengambil andil dalam jenis permainan tradisional yang akan dimainkan anaknya. Beliau hanya melarang anaknya memainkan permainan modern, seperti komentarnya : “Yang penting kusarankan orang itu bermain permainan tradisional, kalau untuk mengajari mereka gak sempatlah dek, kapan lagi cari uang, bapak cari penumpang dari jam 7 pagi dan pulang mau jam 8, aku pulang udah jumpaku belajar.” Kesibukan beberapa orangtua dengan mencari nafkah tidak memiliki waktu bermain bersama bahkan mengajarkan anak bermain permaianan tradisional, dalam bermain orangtua memberikan saran jenis permainan yang baik dimainkan oleh anak- anaknya. Pewarisan terhadap permainan tradisional bukan hanya dilakukan oleh orangtua anak-anak, orang-orang terdahulu seperti kakak- abang bisa memberikan pewarisan kepada generasi dibawahnya. Melalui pewarisan yang dilakukan oleh orang-orang terdahulu terhadap orang-orang selanjutnya maka permainan tradisional ini bisa diketahui oleh generasi-generasi selanjutnya. Universitas Sumatera Utara 130 BAB V PERMAINAN TRADISIONAL ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN

5.1. Anak Laki-laki dan Anak Perempuan dalam Bermain