51 maka beberapa rumah dikelurahan ini akan tergenang oleh air dan sampah-sampah
yang berada di paritselokan akan tergenang keluar. Tanaman dan pepohonan tidak sulit ditemukan, bisa dikatakan setiap bangunan atau rumah setidaknya memiliki
tanaman atau pohon khususnya pada lapangan yang terdapat dikelurahan ini. Lapangan tersebut dipenuhi dengan beberapa jenis pohon sehingga di sore hari
lapangan ini menjadi salah satu tempat tujuan masyarakat. Setiap bangunanrumah sudah dipasang air dan listrik, penulis tidak pernah
melihat sumber air seperti sungai. Jika terjadi pemadaman listrik, maka beberapa masyarakat akan memasang alat generator sebagai sumber listrik. Pemadaman listrik
di daerah ini terjadi secara berkala, terdapat di bulan-bulan tertentu terjadi pemadaman listrik, jika dibandingkan dengan pemadaman air maka pemadaman
listrik lebih sering terjadi dibanding dengan pemadaman air, mengenai jaringan telepon dan jaringan internet beberapa masyarakat di dua kelurahan ini sudah
memakainya. Kedua kelurahan ini bisa dikatakan sebagai daerah kos-kosan, sehingga
kejadian berupa pencurian atau kemalingan sering terjadi dirumah kos-kosan, bahkan di daerah kos-kosan penulis sering mengalami kasus pencurian. Kasus pencurian
membuat masyarakat membangun pagar disetiap rumah, sehingga jika terdapat oranglain yang hendak masuk, tidak sembarangan. Berubahnya lapangan hijau
menjadi bangunan-bangunan tinggi bagi anak-anak kosan membuat arena bermain bagi anak-anak diperkotaan menjadi sangat kecilsempit.
2.6. Arena Permainan Anak-anak di Kecamatan Medan Baru
Universitas Sumatera Utara
52 Anak-anak yang bermain membutuhkan dua hal penting yaitu peralatan bermain
dan arena bermain, arena bermain sering disebut dengan tempat bermain. Tempat bermain menjadi hal pokok yang harus dipenuhi oleh anak-anak jika bermain
khususnya bermain permainan tradisiona, permainan tradisional membutuhkan arena bermain sebagai tempat berlangsungnya permainan tradisional, tanpa adanya tempat
bermain anak-anak tidak bisa mengekspresikan keleluasaan yang berada dalam dirinya. Anak-anak biasanya bermain di lahan kosong dan luas seperti di lapangan.
Kecamatan Medan Baru memiliki 21 lapangan yang dirinci sebagai berikut tiga buah lapangan bola kaki, tujuh buah
lapangan volly, delapan lapangan bulu tangkis serta tiga lapangan futsal dan setiap kelurahan memiliki arena atau tempat permaianan dengan ukuran yang berbeda.
Penulis memilih lokasi penelitian di kelurahan Titi Rantai dan kelurahan Padang Bulan, anak-anak di kelurahan ini bermain di halaman dan lapangan. Adapun arena
Permainan Tradisional anak ada tiga bagian adalah sebagai berikut : -
Halaman sekolah yang berada di jalan Rebab, Keluarahan Titi Rantai,
Kecamatan Medan Baru.
- Halaman Mesjid AL Muttaqien yang berada di Jalan Terompet, Kelurahan Titi
Rantai.
- Lapangan Bola, lapangan bola ini terletak diantara kelurahan Titi Rantai dan
kelurahan Padang Bulan
- Halaman Rumah Masyarakat kelurahan Titi Rantai dan Padang Bulan
Universitas Sumatera Utara
53
Peta lokasi Arena Permainan
1. Halaman sekolah yang berada di jalan Rebab, Keluarahan Titi Rantai,
Kecamatan Medan Baru.
2. Halaman Mesjid AL Muttaqien yang berada di Jalan Terompet, Kelurahan Titi Rantai.
3. Lapangan Bola, lapangan bola ini terletak diantara kelurahan Titi Rantai dan kelurahan Padang Bulan
J L
R E
B A
B
Bangunan Sekolah Dasar
Halaman Sekolah Dasar
G e
d g
T E R O M P E T
Mesjid AL Muttaqien
Halaman Mesjid AL Muttaqien
TE R O M P E T
R E
B A
B
T E
R O
M P
E T
Lapangan Bola
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah