Dan berdasarkan hasil wawancara, dapat dikatakan Wajib Pajak sadar bahkan mau datang menyampaikan penyelengaraan reklamenya ke
DISPENDA dberdasarkan data-datanya yang tertulis dalam surat izin pendirian reklame. Dan untuk DISPENDA sendiri, melihat meningkatnya
kesadaran akan membayar pajak dilihat dari realisasi yang semakin meningkat. Berarti secara tidak langsung, dengan hanya mengacu pada
realisasi penerimaan pajak reklame, dapat dikatakan kesadaran masyarakat untuk membayar pajak telah meningkat setiap tahunnya. Tetapi secara
pengamatan peneliti, standar untuk menentukan kesadaran dalam membayar bukan hanya dari realisasi yang meningkat, tetapi juga dilihat dari
meningkatnya jumlah Wajib Pajak setiap tahunnya. Tetapi karena keterbatasan data, peneliti tidak bisa mendapatkan secara akurat
peningkatan jumlah wajib pajak, dan selama melakukan peneliitian, pihak terkait seakan-akan menutupi dan mencari alasan-alasan untuk memberi
jumlah wajib pajak reklame.
b. Keadilan
Untuk melihat indikator efektivitas ini dapat berjalan dengan baik bahkan mencapai hasil sesuai dengan yang diharapkan, juga melihat aspek keadilan
yang melihat pada pengenaan tarif pajak reklame yang sesuai dengan kondisi dan dapat diterima oleh Wajib Pajak reklame. Berbicara keadilan
disini maksudnya adalah syarat adil dalam pemungutan pajak memang harus dilaksanakan, dengan salah satunya adalah perhitungan dan pengenaan tarif
pajak sama dikenaan kepada setiap wajib pajak yang mengurus penyelenggaraan reklame.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti, untuk tarif pajak reklame tidak ada pembedaan antar satu wajib pajak dengan wajib pajak
yang lain. Ini dilihat dari telah diberlakukannya Perbup Deli Serdang No. 435 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perhitungan Nilai Sewa Reklame,
Nilai Dasar Reklame Dan Nilai Startegis Daerah Kabupaten Deli Serdang. Yang kemudian dikalikan 25, dan itulah jumlah pajak yang harus dibayar.
Jadi, mau tidak mau setiap wajib pajak yang melapor harus membayar sesuai dengan perhitungan yang telah ditetapkan. Tarif inipun sebelumnya
telah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang dengan pertimbangan-pertimbangan yang cukup masuk akal. Sejauh ini, menurut
peneliti, besarnya tarif yang harus dipungut dari setiap wajib pajak tidak terlalu membebankan wajib pajak, karena balik lagi, reklame yang
diselengarakan pasti akan mendatangkan keuntungan yang cukup besar bagi wajib pajak, dan dari keuntungan itu, hanya diambil sedikit untuk dipungut
menjadi pajak. Dengan besarnya pengenaan tarif yang ditetapkan oleh Pemda kabupaten Deli Serdang “cukup efektif” untuk
diberlakukanditetapkan. Mengingat lagi, pajak reklame ini digunakan untuk pembangunan daerah, dalam arti pajak yang berasal dari masyarakat
secara tidak langsung akan dirasakan melalui pembangunan daerah yang semakin baik.
c. Kemampuan melaksanakan
Untuk meningkatkan efektivitas program intensifikasi pemungutan yang dilakukan, dilihat juga aspek kemampuan melaksanakan yang dilihat dari
keterampilan pegawai dalam melaksanakan tugas yang menjadi
Universitas Sumatera Utara
kewajibannya. Dengan kata lain, kemampuan dan pelayanan yang diberikan oleh pihak DISPENDA Deli Serdang akan membawa semakin efektifnya
program intensifikasi ini. Pertama, dilihat dari kemampuan pegawai dalam melaksanakan tugasnya.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, tugas pegawai dalam hal identifikasi dimulai dari proses pendaftaran, pendataan, pengawasan,
pemeriksaan, penertiban bahkan koordinasi. Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti, didapati bahwa:
1. proses pendaftaran sangat baik dilakukan oleh DISPENDA yang
dimana mengarahkan wajib pajak mengisi data-data terkait pribadi wajib pajak yang sangat mudah dipahami dan sederhana. Bahkan jika
terjadi kesalahan, pegawai akan menyuruh pengisian data ulang. Bahkan proses untuk mendapatkan SKPDpun tidak membuat Wajib
Pajak menunggu lama, hanya dua sampai tiga hari. Dari hasil penelitian ini, pegawai “efektif” dalam melaksanakan tugasnya
terkait pendaftaran.
2. Pendataan yang dilakukan adalah pendataan langsung ke lapangan
terkait penyelengaraan reklame yang dilakukan wajib pajak. Data yang diterima oleh pegawai DISPENDA akan dicocokkan dengan
keadaan dilapangan. Pendataan ke lapangan guna untuk melihat objek pajak yang telah mendapat izin tetapi belum terdaftar di DISPENDA,
tidak memiliki izin atau disebut dengan reklame liar bahkan untuk melihat adakah kesalahan pengisian atau pelaporan data yang
dilakukan wajib pajak. Dengan pendataan ini, dapat dikatakan
Universitas Sumatera Utara
“efektif” dalam pelaksanaannya guna untuk melihat kecurangan-
kecurangan yang terjadi dilapangan.
3. Selanjutnya untuk melihat pegawai menjalankan tugasnya sesuai
dengan yang dipertanggungjawabkan dilihat dari pengawasan dan pemeriksaan yang dilakukan oleh DISPENDA. Hal ini sebenarnya
tidak terlepas dari tugas pendataan, karena setelah didapatkannya data barulah dilakukannya pengawasan dan pemeriksaan. Pengawasan dan
pemeriksaan yang dilakukan oleh pegawai DISPENDA dengan langsung terjun dan keliling-keliling sekitar Kabupaten Deli Serdang,
melakukan pemeriksaan ke lapangan membandingkan terkait penyesuaian data wajib pajak yang diisi dengan yang dilapangan dan
mendatangi setiap rumah wajib pajak untuk menyakini telah membayar pajak. Dan tindakan pemeriksaan ini disepakati oleh
Wajib Pajak reklame yang pernah merasakan dimana pernah didatangi oleh DISPENDA untuk pemeriksaan SSPD. Tindakan
pengawasan dan pemeriksaan ini “sangat efektif” untuk tetap
dilaksanakan oleh pegawai DISPENDA Deli Serdang.
4. Melakukan koordinasi dengan mitra terkait mengharuskan
DISPENDA melaksanakannya. Hal ini karena, pajak reklame tidak hanya DISPENDA yang mengerjakannya, tetapi ada mitra lain yang
melaksanakannya. Untuk itu, DISPENDA telah melakukan koordinasi dengan Badan Penanaman Modal dan Perizinan terkait
dengan izin penyelenggaraan reklame, kemudian berkoordinasi dengan pihak UPTD yang ada dikecamatan terkait mendata reklame
Universitas Sumatera Utara
yang ada disetiap kecamatan untuk melihat ada tidaknya reklame liar dan yang terakhir adalah koordinasi dengan pihak advertising
Badan Jasa Reklame yang disebut pihak ketiga dalam pengurusan penyelenggaraan reklame menjalin hubungan yang baik dan saling
bekerjasama dalam penyelenggaraan reklame. Dalam melaksanakan koordinasi sangat baik untuk terus dilakukan dan “sangat efektif”
untuk terus dilakukan guna memperkecil reklame-reklame liar yang
berada di Kabupaten Deli Serdang.
5. Penertiban adalah hal sangat yang penting untuk dilaksanakan oleh
pegawai DISPENDA. Karena dengan ada penertiban, setidaknya Kabupaten Deli Serdang pemasangan reklame liar sedikit atau jarang
ditemukan. Reklame-reklame yang liar bahkan reklame yang tidak dibayar yang telah jatuh tempo akan dilakukan penertiban yaitu
dengan pencabutan reklame. Pelaksanaan penertiban tergolong dalam kriteria “efektif” untuk menimbulkan efek jera bagi pemasang
reklame liar.
Dari kelima tugas yang menjadi tanggungjawab pegawai DISPENDA, peneliti melihat bahwa mereka mampu melaksanakan tugasnya secara
“efektif”. Ini dapat dilihat dari hasil wawancara, yang peneliti anggap mereka benar-benar menjalankan sesuai dengan apa yang telah menjadi
kewajiban mereka. Kedua, untuk melihat kemampuan melaksanakan dilihat dari pelayanan,
kedisiplinan dan pendidikan formal terakhir yang ditempuh oleh pegawai. Melihat kepada pelayanan yang diberikan, ini menuntut setiap pegawai
Universitas Sumatera Utara
untuk memberikan pelayanan yang terbaik mengingat bahwa pegawai adalah public service pelayan publik yang dimana mereka bekerja untuk
memuaskan dan tidak membuat kecewa wajib pajak. Berdasarkan hasil wawancara, pegawai DISPENDA belajar untuk memberikan pelayanan
yang terbaik kepada masyarakat. Bahkan wajib pajak yang mengurus penyelengaraan reklame menyatakan merasakan pelayanan yang cukup baik
dari pihak DISPENDA, dengan sikap yang ramah dan mau menggajari dalam perhitungan tarif pajak.
Selain itu, pegawai yang mampu melaksanakan tugasnya, berarti dapat dikatakan disiplin dalam pekerjaannya. Dari hasil wawancara dikatakan
pegawai telah disiplin, tetapi selama peneliti melakukan observasi, bnyak pegawai yang tidak disiplin dan menghargai waktu, banyak yang terlambat
terlambat, membuang waktu hanya untuk berceritagosip, menonton tv. Bahkan jika dikatakan disiplin melaksanakan tugas, tidak ada pengerjaan
tugas yang tergesa-gesa. Tetapi peneliti dapati banyak pegawai yang berleha-leha dalam satu hari, tetapi esoknya bekerja keras untuk
mengerjakan tugas yang deadline. Dalam hal pendidikan terakhir, jumlah pegawai mencapai 80 menempuh pendidikan S1 dengan gelar yang
berbeda-beda. Sehingga menurut peneliti, pegawai DISPENDA mampu mengerjakan tugas yang menjadi tanggungjawabnya.
Dari kedua hal untuk menilai kemampuan melaksanakan tugas dari pegawai DIPENDA, kegiatan intensifikasi pemungutan pajak reklame
tergolong dalam kriteria Cukup efektif”.
Universitas Sumatera Utara
d. Kecocokan sebagai sumber penerimaan hdaera