liar, tetapi setidaknya tidak terlalu banyak, atau dapat dikatakan, lebih banyak yang memiliki izin dan membayar pajak daripada yang tidak.
Reklame liar ini dapat dikurangi dengan usaha pemeriksaan, pengwasan dan penertiban yang dilakukan DISPENA.
4. Pengelolaan data yang ada. Hal ini membawa manfaat yang cukup baik
untuk DISPENDA, yang dimana dengan pengelolaan data yang baik, DISPENDA memiliki data terkait wajib pajak dan dapat digunakan
untuk pemeriksaan dan pendataan ulang di lapangan, sehingga bisa mengetahui pelaporan-pelaporan yang tidak sesuai, sehingga di
terbitkannya SKPDKB yang pada akhirnya dapat menambah penerimaan pajak reklame.
Berdasarkan hasil penelitian diatas, intensifikasi pemungutan pajak reklame ini memiliki respon yang baik dari pegawai DISPENDA. Berarti program
intensifikasi ini sudah cukup tepat bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, meski belum dapat mencapai target yang telah ditetapkan. Program
intensifikasi ini benar-benar membantu dalam pencapaian target penerimaan pajak reklame, bahkan memperbaiki kualitas pelayanan dan tugas serta kewajiban dari
pihak DISPENDA.
6. 3 Intensifikasi Pemungutan Pajak Reklame Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah
Pemungutan pajak reklame yang dilakukan DISPENDA bukan hanya berhubungan dengan pencapaian realisasi dari target yang telah ditentukan.
Sebagaimana yang kita ketahui pajak reklame merupakan salah satu bagian dari pajak daerah yang menjadi sumber pendapatan asli daerah yang dimana untuk
Universitas Sumatera Utara
membiaya kegiatan rutin atau pembangunan daerah. Terkadang Pendapatan Asli Daerahpun tidak dapat tercapai realisasinya, karena bagian-bagian dari sumber
pendapatan asli daerah ini juga mengalami tidak tercapainya target dari setiap bagian. Untuk itu upaya yang dilakukan adalah mengoptimalisasi PAD yang
berimplikasi pada peningkatan pemungutan paja daerah dan retribusi daerah. Kabupaten Deli Serdangpun juga mengalami hal seperti ini. Untuk itu pihak
DISPENDA yang berkenaan dengan pajak daerah melakukan upaya yaitu program intensifikasi khususnya pada pemungutan pajak reklame. Melalui data
yang ada dipenyajian data, penerimaan pajak reklame berada dalam posisi yang ketujuh dari sebelas pajak daerah yang dipungut daerah. Dari hal ini, bisa
dikatakan bahwa penerimaan pajak reklame ini belum bisa mengimbangi pajak- pajak yang lainnya, padahal reklame termasuk cukup besar penerimaannya bila
dilakukan di salah satu kabupatenkota menurut peneliti Kabupaten Deli Serdang cukup besar.
Untuk selanjutnya peneliti ingin menilai sudah sejauhmana pajak reklame ini dalam memberi kontribusi untuk meningkatkan pendapatan asli daerah.
Melihat kontribusi pajak reklame terhadap pendapatan asli daerah diketahui dari jumlah realisasi penerimaan pajak reklame setiap tahunnya. Berdasarkan data
yang telah disajikan sebelumnya dengan pembagian data yang didapati, kontribusi pajak reklame dalam peningkatan pendapatan asli daerah dimana pada tahun 2013
hanya sebesar 0,37 dan tahun 2014 sebesar 0,52. Jika dilihat dari tahun 2014- 2015, persentase yang mengalami meningkat tetapi dengan kondisi yang tidak
mencapai 1. Peningkatan ini terjadi karena relaisasi penerimaan pajka reklame yang meningkat setiap tahunnya, namun peningkatan tersebut juga diiringi dengan
Universitas Sumatera Utara
peningkatan pencapaian pendapatan asli daerah, sehingga secara jelas tidak bisa mencapai dan mendekati 1. Pencapaian ini sangat kurang memberi kontribusi
pendapatan asli daerah. Dan menunjukkan bahwa dalam memperluas basis penerimaan dan mengoptimalisasi pajak belum tergali secara maksimal.
6. 4 Hambatan dan Upaya Dalam Intensifikasi Pemungutan Pajak Reklame