Melihat lagi bahwa Kabupaten Deli Serdang cukup menjadi kabupaten yang besar untuk Provinsi Sumatera Utara dengan Potensi reklame yang juga cukup banyak.
Untuk melihat basis penerimaan pajak reklame dikatakan baik juga dilihat seberapa besar kontribusinya dalam Pendapatan Asli Daerah.
Tabel 5.6 Kontribusi Pajak Reklame Terhadap PAD
dalam bentuk rupiah Tahun
Pajak Reklame PAD
Kontribusinya
2013 1.141.277.497,47
328.348.147.362,35 0,37
2014 2.027.092.994,50
391.911.016.739,97 0,52
Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Deli Serdang Jika dilihat dari data di atas, peneliti hanya mendapatkan Pendapatan Asli
Daerah dari tahun 2013 dan 2014, karena 2015 tidak peneliti dapatkan. Kontribusi pajak reklame terhadap Pendapatan Asli Daerah tidak mencapat 1
sehingga dapat dikatakan sangat kurang memberi kontribusi. Dilihat 2013 hanya mencapai 0,37 dan tahun 2014 0,52 . Ini menunjukkan bahwa dalam
memperluas basis penerimaan belum tergali secara maksimal. Mengingat bahwa reklame dalam Kabupaten Deli Serdang cukup banyak untuk dipungut pajaknya.
5. 3 Hambatan dan Upaya Dalam Intensifikasi Pemungutan Pajak Reklame
Dalam melaksanakan intensifikasi yang dilakukan oleh DISPENDA Kabupaten Deli Serang, beberapa hal yang yang mnenyebabkan intensifikasi ini
dapat berjalan dengan baik sehingga tidak dapat mencapai target yang telah ditentukan. Untuk hambatan yang terjadi dalam DISPENDA ini adalah yang
pertama adalah kesadaran wajib pajak dalam melakukan kewajibannya. Ini sesuai
Universitas Sumatera Utara
dengan pernyataan Bpk. M. H Tambunan selaku Kasi Peningkatan Pendapatan dan Lain-Lain:
“Kesadaran masyarakat cukup kurang ia disini, Untuk melaporkan dia menyelenggarakan reklame saja tidak mau, apalagi untuk membayarnya.
Padahal sudah banyak kegiatan yang kita lakukan, sosialisasi, penyuluhan tapi kurang direspon oleh masyarakat sendiri” Wawancara
pada tanggal 01 Maret 2016.
Selanjutnya diperjelas oleh Ibu Frida Hanum Simatupang, SE selaku Kasi Pemeriksaan:
“Paling utama sebenarnya kesadaran untuk membayar ia. Memang kita selalu meningkat realisasi, tapi bisa kalau kita lihat lagi sebenarnya target, berarti
kesadaran untuk membayar masih kurang, Misalnya semua sadar untuk bayar, pasti target tercapai, bahkan bisa lebih” Wawancara pada tanggal 03 Maret
2016
Selanjutnya, selain pada kesadaran masyarakat, juga terletak pada sanksi yang ditetapkan. Memang sudah ada sanksi administrasi tetapi untuk sanksi
pidana belum ada. Hal ini sesuai dengan dengan yang disampaikan oleh Bpk. M. H Tambunan selaku Kasi Peningkatan Pendapatan dan Lain-Lain:
“Sanksi sangat kurang ya untuk membuat efek jera mereka. Cuma sanksi administrasi yang dibuat, berapalah itu untuk wajib pajak. Kalau
misalnya ada sanksi pidana pasti ada efek jera bahkan buat wajib pajak untuk melaksanakan kewajibannya tepat waktu. Kita liat Eropa, mereka
ada sanksi pidana yang dimana akan dipenjarakan atau ganti rugi, ini buat masyarakatnya gak mau ngelangarkan. Coba juga diberlakukan di
Indonesia saya yakin pasti semua pajak terkhususnya reklame pasti tercapai realisasinya” Wawancara pada tanggal 01 Maret 2016
Selanjutnya yang menjadi hambatan adalah pengawasan yang dilakukan ke lapangan dengan jumlah pegawai yang tidak sesuai. Hal ini sesuai dengan yang
disampaikan oleh Bpk. M. H Tambunan: “Kita kan selalu ke lapangan untuk ngeliat apakah data sesuai atau
tidak, ataupun ada reklame liar atau tidak. Kita hampir setiap hari selama jam kerja mengawasi. Tapi gimana lah, saya sendiri dibantu satu
Universitas Sumatera Utara
atau dua orang untuk mengawasi Kabupaten Deli Serdang ini sendirian, terus jumpai UPTD yang di kecamatan sebanyak 15 UPTD, gak sanggup
saya. Jadi kadang-kadang, gak terjumpai semua UPDT atau pun ke lapangan. Bagi waktu saja susah kali” Wawancara pada tanggal 11
Maret 2016
Hambatan keempat dalam melaksanakan intensifikasi adalah reklame liar di sepanjang Kabupaten Deli Serdang. Dengan adanya reklame liar, membuat
pegwai DISPENDA harus lebih bekerja keras bahkan juga memfokuskan pada reklame liar ini. Karen kalau bisa mengatasi reklame liar ini setidaknya membantu
dalam pencapaian target pajak reklame. Reklame liar ini sangat mengganggu jalan-jalan di Kabupaten Deli Serdang, bahkan bisa dikatakan membuat kotor Deli
Serdang, karen dipasang sembarangan tidak sesuai dengan zona jalan yang telah ditentukan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Bpk. M. H Tambunan selaku Kasi
Peningkatan Pendapatan dan Lain-Lain: “Reklame liar pasti banyaknya disetiap kabupatenkota, ya salah satunya
Deli Serdang ini. Kalau dibilang liar, sesuka hati mereka mau masangnya dimana, gak sesuai dengan peraturan yang telah berlaku.
Sakitkan mata kita kalau liat yang liar-liar padahal dia dapat keuntungan dari situ. Udah nggak bayar pajak, bikin kotor daerah. Terus
buat kita jadi banyak kerja, harus ngurus reklame itu, harus ditertibkan. Jadi keluar biaya bukan menambah pemasukan kita” Wawancara pada
tanggal 2016
Dengan adanya ditemukannya hambatan dalam intensifikasi pemungutan pajak reklame ini, maka bisa membuat tidak tercapainya realisasi pajak reklame
dan pastinya mengurangi peran pajak reklame dalam pendapatan asli daerah yang dimana digunakan untuk sumber pembiayaan, penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan daerah serta dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu dilakukanlah upaya-upaya yang digunakan untuk memperkecil hambatan-
hambatan yang terjadi.
Universitas Sumatera Utara
Sosialisasi ataupun penyuluhan dilakukan guna membuat sadarnya wajib pajak akan mendaftar dan membayar pajaknya. Ini sesuai dengan yang
disampaikan oleh Bpk. M. H Tambunan selaku Kasi Peningkatan Pendapatan dan Lain-Lain:
“Kita akan selalu lakukan sosialisasi atau penyuluhan, yang paling penting menyampaikan perda bahwa setiap orang yang
menyelenggarakan reklame, menurut ketentuannya harus mendaftarkan dan membayar pajaknya. Biar mereka sadar, bukan hanya tempel tapi
juga harus bayar pajaknya” Wawancara pada tanggal 01 Maret 2016
Upaya kedua yang dilakukan dengan menyurati wajib Pajak. Yang ini juga disampaikan oleh Bpk. M. H Tambunan selaku Kasi Peningkatan Pendapatan dan
Lain-Lain: “Di lapangan, kita banyak jumpai reklame yang tidak terdaftar, nah
misalkan dia tidak terdaftar tapi sudah ada izin mendirikan reklame, kita surati dia dengan isi harus mendaftarkan reklamenya ke DISPENDA,
terus kalau kita jumpai saat pemeriksaan ada yang belum bayar, ya kita surati mereka biar segera bayar. Pokoknya kalau untuk wajib pajak
selain sosialisasi, kita surati mereka” Wawancara pada tanggal 01 Maret 2016.
Upaya selanjutnya adalah mendata ulang. Mendata ulang gunanya untuk melihat mana yang telah didaftarkan ataupun tidak terdaftar dan juga dengan
mendata ulang, bisa dilihat ada atau tidaknya pembohongan data dari wajib pajak. Hal ini disampaikan oleh Bpk. M. H Tambunan selaku Kasi Peningkatan
Pendapatan dan Lain-Lain: “Kita kan sudah mendapat data tentang wajib pajak, berapa ukurannya,
berapa pajak yang harus dibayar, dari data ini, kita pergilah ke lapangan tempat lokasi pemasangan reklamenya. Nah kita data ulang
sesuai nggak dengan apa yang dilaporkan. Kalau ada kita masukkanlah data asli yang telah kita dapatkan. Terus dengan data yang ada sama
kita, bisa kita gunakan untuk mendata di lapangan, biar kita lihat mana yang sudah daftar sama yang tidak. Ya gunakan biar semakin kecil
tingkat reklame yang tidak terdaftar dan liar” Wawancara pada tanggal 01 Maret 2016
Universitas Sumatera Utara
Upaya yang keempat adalah dengan cara meningkatkan penggawasan yang lebih. Ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Bpk. M. H Tambunan selaku Kasi
Peningkatan Pendapatan dan Lain-Lain: “Pengawasan harus semakin kita tingkatkan, jangan gitu-gitu aja
apalagi melemah, bisa-bisa semakin banyak reklame liar ataupun wajib pajak yang tidak membayar pajak. Sebenarnya pengawasan inilah yang
termasuk yang penting dalam pemungutan pajak, karena tanpa pengawasan yang ketat semakin memperkecil peluang untuk wajib pajak
berbohong” Wawancara pada tanggal 11 Maret 2016
Upaya terakhir dengan memotivasi pegawai untuk lebih bekerja keras untuk menacapai target pemungutan pajak reklame. Hal ini disampaikan oleh Bpk. M. H
Tambunan: “Kita juga manusia, kadang-kadang jadi malas dengan pekerjaan
sendiri, jadi gak sepenuhnya bekerja, yang penting dikerjakan, gak sesuai biar situ. Karena itu kita perlu motivasi yang lebih. Bisa dengan
caranya mungkin dengan pemberian intensif karena kita udah berjuang untuk mengejar target, Kita pun membuaut target yang setiap tahunnya
kita naikkan, gunanya untuk memotivasi pewagai untuk lebih bekerja keras” Wawancara pada tanggal 11 Maret 2016
Universitas Sumatera Utara
BAB VI ANALISIS DATA
Dalam bab ini, setelah semua data yang telah disajikan pada bab sebelumnya akan dianalisis sesuai dengan masalah yang diteliti oleh peneliti dari
indikator-indikator yang digunakan. Data-data yang didapat merupakan hasil dari wawancara, observasi dan juga dokumentasi yang telah diperoleh oleh peneliti.
Dari analisis data inilah, nantinya akan diperoleh kesimpulan mengenai Intensifikasi Pemungutan Pajak Reklame Guna Meningkatkan Pendapatan Asli
Daerah Kabupaten Deli Serdang. Berikut ini akan dipaparkan analisis peneliti terhadap data yang diperoleh
dari lapangan:
6. 1 Pembukaan Masalah