1. Efektivitas
Efektivitas berasal dari kata efektif yang artinya adalah tercapainya hasil dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Efektivitas selalu
berkaitan antara hasil yang diharapkan dengan hasil yang sesungguhnya yang telah dicapai. Steers dalam Halim 2004:166 mendefinisikan
efektivitas bahwa sampai seberapa jauh tercapainya suatu tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Selanjutnya Mardiasmo 2009:132 menyatakan
bahwa efektivitas merupakan kontribusi output terhadap pencapaian tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan. Sedangkan Dunn 2003:429
menyatakan bahwa efektivitas berkenaan dengan apakah suatu alternatif mencapai hasil akibat yang diharapkan atau mencapai tujuan dari
diadakannya tindakan. Apabila setelah pelaksanaan kegiatan kebijakan atau program ternyata
tidak mampu memecahkan permasalahan yang tengah dihadapi, maka dapat dikatakan bahwa suatu kebijakan tersebut telah gagal. Hasil
kebijakanprogram tidak langsung efektif dalam jangka waktu yang pendek, tetapi mungkin membutuhkan jangka waktu yang cukup lama dan melalui
proses tertentu. Mardiasmo dalam Dana 2014:2 menjelaskan bahwa indikator
efektivitas menggambarkan jangkauan akibat dan dampak outcome dari keluaran output program dalam mencapai tujuan program. Semakin besar
kontribusi keluaran yang dihasilkan terhadap pencapaian tujuan atau sasaran yang telah ditentukan, maka semakin efektif proses kerja yang dilakukan
Universitas Sumatera Utara
suatu unit organisasi. Penilaian efektivitas dalam penelitian ini menggunakan serangkaian ukuran sebagai berikut:
a. Hasil
b. Keadilan
c. Kemampuan melaksanakan
d. Kecocokan sebagai sumber penerimaan daerah
Selanjutnya, untuk melihat tingkat efektivitas dapat diketahui dengan hitungan sebagai berikut:
Efektivitas =
��������� ���������� ������ ��������� �
× 100
Tabel 2.4 Keriteria Penilaian Efektivitas
Presentase Kriteria
Diatas 100 Sangat Efektif
90-100 Efektif
80-90 Cukup Efektif
60-80 Kurang Efektif
Kurang dari 60 Tidak Efektif
2. Efisiensi
Efisiensi merupakan saah satu indikator untuk melihat suatu keberhasilan dapat tercapai. Dikatakan efisiensi bila dalam penggunaan
sumber dayausaha secara optimum untuk mencapai hasil atau tujuan dari kegiatan yang dijalankan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, efisiensi
adalah ketepatan cara usaha, kerja dalam menjalankan sesuatu dengan tidak membuang waktu, tenaga, biaya atau kemampuan menjalankan tugas
dengan baik dan tepat dengan tidak membuang waktu, tenaga, biaya.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Dunn 2003:430, efisiensi efficiency berkenaan dengan jumlah
usaha yang diperlukan untuk menghasilkan tingkat efektivitas tertentu. 3. Kecukupan
Kecukupan dalam kebijakan publik dapat dikatakan tujuan yang dicapai sudah dapat dirasakan mencukupi dalam pemecahan masalah. Menurut
Dunn 2003:430 , kecukupan berkenaan dengan seberapajauh suatu tingkat efektivitas memuaskan kebutuhan, nilai atau kesempatan yang
menumbuhkan adanya masalah. Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kecukupan
masih sangat berhubungan dengan efektivitas dengan mengukur atau memprediksi seberapa jauh alternatif yang ada dapat memuaskan
kebutuhan, nilai atau kesempatan dalam meyelesaikan masalah yang terjadi. Dalam hal ini, kriteria kecukupan menekankan pada hubungan antara
alternatif kebijakan yang diambil dengan hasil yang diharapkan, dimana usaha-usaha yang telah diambil atau dilakukan membawa perubahan yang
ada. 4. Pemerataan
Pemerataan dalam kebijakan publik berbicara tentang keadilan yang diberikan dan diperoleh oleh kelompok sasaran. William N. Dunn
2003:434 menyatakan bahwa kesamaan equity erat berhubungan dengan rasionalitas legal dan sosial dan menunjukkan pada distribusi akibat dan
usaha antara kelompok-kelompok yang berbeda dalam masyarakat. Kebijakan yang berorientasi pada perataan adalah kebijakan yang akibatnya
Universitas Sumatera Utara
atau usaha secara adil didistribusikan. Suatu kebijakan atau program dapat dikatakan efektif, efisien dan mencukupi, namun akan bisa saja ditolak jika
biaya dan manfaat tidak merata dan adil bagi masyarakat. Kuncinya adalah keadilan dan kewajaran.
5. Responsivitas