57 60. Seluruh soal yang valid telah mewakili seluruh indikator soal. Hasil uji
validitas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 13.
3.5.1.2 Reliabilitas Soal Tes
Arikunto 2010: 221 menjelaskan “Reliabilitas yaitu sesuatu instrumen cukup dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
tersebut sudah baik.” Selanjutnya Sudjana 2011: 16 menyatakan “Reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang
dinilai. Artinya, kapanpun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama. Pengujian reliabilitas instrumen berupa soal-soal tes
berdasarkan hasil uji coba soal pada siswa kelas V SDN Tegalsari 2 Kota Tegal. Soal tes diuji reliabilitasnya dengan tujuan untuk mengukur keajegan atau
konsistensi instrumen penelitian yang akan digunakan. Berdasarkan hasil pengujian validitas empiris, diperoleh 36 soal yang
valid. Selanjutnya, soal yang valid akan uji reliabilitasnya. Pengujian reliabilitas soal menggunakan
cronbach’s alpha pada program SPSS versi 20, yaitu menggunakan menu analyze
–scale – reliability analysis. Menurut Priyatno 2012: 187, jika nilai
cronbach’s alpha di atas 0,6, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel. Berikut ini merupakan hasil penghitungan
reliabilitas terdapat pada Tabel 3.3. Hasil pengujian reliabilitas dapat dilihat lebih lengkap pada lampiran 14.
Tabel 3.3. Hasil Uji Reliabilitas Cronbachs Alpha
N of Items .894
36
58 Berdasarkan hasil uji reliabilitas, diperoleh nilai
cronbach’s alpha sebesar 0,894. Mengacu pada pendapat Priyatno yang telah dijelaskan sebelumnya, dapat
disimpulkan bahwa soal tes yang valid seluruhnya reliabel.
3.5.1.3 Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran soal dipandang dari kesanggupan atau kemampuan siswa dalam menjawabnya, bukan dilihat dari sudut guru sebagai pembuat soal
Sudjana 2011: 135. Cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesukaran soal yaitu menggunakan rumus sebagai berikut.
N B
= I
Keterangan: I = Indeks kesulitan untuk setiap butir soal
B = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal N = Banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan
Kriteria yang digunakan yaitu makin kecil indeks yang diperoleh, makin sulit soal tersebut. Sebaliknya, makin besar indeks yang diperoleh, makin mudah
soal tersebut. Kriteria indeks kesulitan itu adalah sebagai berikut. 0 - 0,30 = soal kategori sukar
0,31 - 0,70 = soal kategori sedang 0,71 - 1,00 = soal kategori mudah
Sudjana 2011: 137 Soal-soal tes yang akan digunakan dalam penelitian ini harus memenuhi
taraf kesukaran soal yang ditentukan yaitu soal kategori mudah, sedang, dan sulit. Berdasarkan hasil penghitungan tingkat kesukaran soal tes yang valid secara
59 manual menggunakan rumus yang dijelaskan oleh Sudjana, diperoleh data analisis
tingkat kesukaran soal tes yang disajikan pada Tabel 3.4. Tabel 3.4. Hasil Analisis Tingkat Kesukaran
No Soal I
Keterangan No. Soal
I Keterangan
2 0,84375
Mudah 33
0,53125 Sedang
5 0,84375
Mudah 34
0,343375 Sedang
6 0,875
Mudah 37
0,6875 Sedang
7 0,65625
Sedang 38
0,59375 Sedang
9 0,65625
Sedang 40
0,6875 Sedang
11 0,6875
Sedang 41
0,84375 Mudah
15 0,875
Mudah 42
0,8125 Mudah
18 0,65625
Sedang 43
0,8125 Mudah
19 0,6875
Sedang 44
0,4375 Sedang
20 0,65625
Sedang 46
0,40625 Sedang
21 0,625
Sedang 47
0,65625 Sedang
25 0,875
Mudah 49
0,28125 Sukar
27 0,78125
Mudah 52
0,6875 Sedang
28 0,875
Mudah 53
0,8125 Mudah
29 0,65625
Sedang 54
0,5625 Sedang
30 0,875
Mudah 56
0,375 Sedang
31 0,8125
Mudah 58
0,90625 Mudah
32 0,875
Mudah 60
0,9375 Mudah
Berdasarkan Tabel 3.4 tersebut, data yang valid dengan tingkat kesukaran “mudah” terdapat pada nomor
2, 5, 6, 15, 25, 27, 28, 30, 31, 32, 41, 42, 43, 53, 58, dan 60
; tingkat kesukaran “sedang” terdapat pada nomor
7, 9, 11, 18, 19, 20, 21, 29, 33, 34, 37, 38, 40, 44, 46, 47, 52, 54, dan 56
; dan tingkat kesukaran “sukar” terdapat pada nomor 49. Adapun analisis tingkat kesukaran soal selengkapnya dapat dilihat
pada lampiran 15.
3.5.1.4 Daya Beda