13
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
Pada kajian pustaka akan diuraikan tentang landasan teori, penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis.
2.1 Landasan Teori
Teori-teori yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu hakikat belajar, pembelajaran, hasil belajar, karakteristik siswa sekolah dasar, hakikat ilmu
pengetahuan alam IPA, Pembelajaran IPA di sekolah dasar, materi daur air, pembelajaran konvensional, pengertian pendekatan, dan pendekatan Contextual
Teaching and Learning CTL.
2.1.1 Hakikat Belajar
Gagne dan Berliner 1983 dalam Rifa‟i dan Anni 2011: 82 menjelaskan “Belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya
sebagai hasil dari pengalaman .” Menurut Slameto 2010: 2, “Belajar ialah proses
usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi deng an lingkungannya.” Hilgard 1962 dalam Susanto 2013: 3
mengungkapkan bahwa belajar merupakan proses mencari ilmu yang terjadi dalam di seseorang melalui latihan, pembiasaan, pengalaman dan sebagainya.
Belajar secara umum dikemukakan oleh Trianto 2013: 16 diartikan “Sebagai
perubahan pada individu yang terjadi melalui pengalaman, dan bukan karena pertumbuhan atau perkembangan tubuhnya atau karakteristik seseorang sejak
lahir.”
14 Menurut Rifa‟i dan Anni 2011: 82-3, konsep belajar mengandung tiga
unsur utama yaitu belajar berkaitan dengan perubahan perilaku, perubahan perilaku itu terjadi karena didahului oleh proses pengalaman, dan perubahan
perilaku karena belajar bersifat relatif permanen. Berikut ini merupakan penjelasan dari ketiga unsur tersebut.
Pertama, belajar berkaitan dengan perubahan perilaku. Perubahan perilaku yang terjadi pada kegiatan belajar di sekolah yaitu mengacu pada kemampuan
mengingat atau menguasai berbagai bahan belajar dan kecenderungan siswa memiliki sikap dan nilai-nilai yang diajarkan guru. Dalam mengukur apakah
seseorang telah belajar atau belum, diperlukan perbandingan perilaku sebelum dan setelah mengalami kegiatan belajar. Apabila terjadi perbedaan perilaku, maka
dapat disimpulkan bahwa seseorang telah belajar. Kedua, perubahan perilaku itu terjadi karena didahului oleh proses
pengalaman. Perubahan perilaku karena pertumbuhan dan kematangan fisik, seperti tinggi badan, berat badan, dan kekuatan fisik, tidak dipandang sebagai
hasil belajar Kematangan pada diri seseorang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan fisik, dan kematangan itu menjadi prasyarat untuk belajar.
Ketiga, perubahan perilaku karena belajar bersifat relatif permanen. Lamanya perubahan perilaku yang terjadi pada diri seseorang sukar untuk diukur.
Apabila seseorang mampu memahami proses belajar dan menerapkan pengetahuan yang diperoleh dari belajar pada kehidupan nyata, maka ia akan
mampu menjelaskan segala sesuatu yang ada di lingkungannya.
15 Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa seseorang dikatakan
belajar apabila terjadi perubahan dalam dirinya. Perubahan yang terjadi berlangsung relatif lama yang diperoleh melalui pengalaman.
2.1.2 Hakikat Pembelajaran