69
Tabel 22 Hasil uji manova kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol
Multivariate Tests
b
Effect Value
F Hypothesis df
Error df Sig.
Intercept Pillais Trace
.996 6.8913
a
2.000 59.000
.000 Wilks Lambda
.004 6.8913
a
2.000 59.000
.000 Hotellings Trace
233.585 6.8913
a
2.000 59.000
.000 Roys Largest Root
233.585 6.8913
a
2.000 59.000
.000 Group
Pillais Trace .163
5.740
a
2.000 59.000
.005 Wilks Lambda
.837 5.740
a
2.000 59.000
.005 Hotellings Trace
.195 5.740
a
2.000 59.000
.005 Roys Largest Root
.195 5.740
a
2.000 59.000
.005
Hasil analisis menunjukkan bahwa harga F untuk Pillae Trace, Wilk Lambda, Hotelling Trace, Roy’s Largest Root.
x memiliki signifikansi yang lebih kecil dari 0,05. Artinya, harga F untuk Pillae Trace, Wilk Lambda, Hotelling
Trace, Roy’s Largest Root semuanya signifikan. Jadi, kesimpulannya adalah
terdapat berbedaan rata-rata kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
2. Hasil Uji Hipotesis
a. Tingkat keterlaksanaan Model Pembelajaran Berbasis Proyek dalam
pendekatan Jelajah Alam Sekitar berpengaruh secara signifikan terhadap skor tes kemampuan berpikir kritis dan skor tes hasil belajar pada materi
Pengelolaan Lingkungan.
Pada uji hipotesis ini, data yang digunakan dalam analisis meliputi data tingkat keterlaksanaan, skor rata-rata kemampuan berpikir kritis kelas eksperimen,
dan skor rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen. Teknik analisis data yang
70
digunakan unuk mengetahui pengaruh tingkat keterlaksanaan Model Pembelajaran Berbasis Proyek dalam pendekatan Jelajah Alam Sekitar terhadap
skor tes kemampuan berpikir kritis dan skor tes hasil belajar pada materi Pengelolaan Lingkungan adalah Multvariat Analysis of Variance MANOVA.
Hasil analisis data manova menggunakan SPSS versi 16 dapat dilihat pada tabel 23 berikut.
Tabel 23 Hasil uji manova pengaruh model PBL dalam JAS terhadap kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar
Hasil analisis menunjukkan bahwa harga F untuk Pillae Trace, Wilk Lambda, Hotelling Trace, Roy’s Largest Root.
x memiliki signifikansi yang lebih kecil dari 0,05. Artinya, harga F untuk Pillae Trace, Wilk Lambda, Hotelling
Trace, Roy’s Largest Root semuanya signifikan. Jadi, kesimpulannya adalah
tingkat keterlaksanaan Model Pembelajaran Berbasis Proyek dalam pendekatan Jelajah Alam Sekitar berpengaruh signifikan terhadap skor tes kemampuan
berpikir kritis dan skor tes hasil belajar secara multivariat. Efek ukuran pengaruh dari variabel independen terhadap variabel
dependen dapat dilihat pada tabel intercept dengan melihat kolom Partial Eta
Multivariate Tests
b
Effect Value
F Hypothesis
df Error df
Sig. Partial Eta
Squared Intercept Pillais Trace
.996 3.545E3
a
2.000 29.000 .000
.996 Wilks Lambda
.004 3.545E3
a
2.000 29.000 .000
.996 Hotellings Trace
244.451 3.545E3
a
2.000 29.000 .000
.996 Roys Largest Root
244.451 3.545E3
a
2.000 29.000 .000
.996 Keterlaks
anaan Pillais Trace
.248 4.771
a
2.000 29.000 .016
.248 Wilks Lambda
.752 4.771
a
2.000 29.000 .016
.248 Hotellings Trace
.329 4.771
a
2.000 29.000 .016
.248 Roys Largest Root
.329 4.771
a
2.000 29.000 .016
.248
71
Squared yang menunjukkan nilai 0,996. Analisis secara simultan menunjukkan
bahwa tingkat keterlaksanaan PBL berpengaruh signifikan terhadap skor tes hasil belajar dan skor kreativitas dengan efek pengaruh terhadap keduanya yaitu 99,6.
Untuk mengetahui pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek dalam pendekatan Jelajah Alam Sekitar terhadap skor tes kemampuan berpikir kritis dan
skor tes hasil belajar secara univariat menggunakan tests of between-subjects effect.
Hasil analisis data manova menggunakan SPSS versi 16 dapat dilihat pada tabel 24 berikut.
Tabel 24 tests of between-subjects effect pengaruh model PBL dalam JAS terhadap kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar
Tests of between-subjects effects yang tercantum pada hasil di atas
menunjukkan bahwa hubungan antara model Pembelajaran Berbasis Proyek dalam pendekatan Jelajah Alam Sekitar dengan hasil belajar memberikan harga F
sebesar 4,175 dengan signifikansi 0,050 yang signifikan pada taraf signifikansi 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa secara univariat model Pembelajaran Berbasis
Tests of Between-Subjects Effects
Source Dependent Variable
Type III Sum of
Squares Df
Mean Square
F Sig.
Partial Eta
Squared Corrected
Model hasil belajar
7.986
a
1 7.986
4.175 .050 .122
kemampuan berpikir kritis 25.626
b
1 25.626
6.781 .014 .184
Intercept hasil belajar kelas 9286.330
1 9286.330 4.854E3 .000 .994
kemampuan berpikir kritis 12454.844
1 12454.84
4 3.296E3 .000
.991 Keterlaks
anaan hasil belajar
7.986 1
7.986 4.175 .050
.122 kemampuan berpikir kritis
25.626 1
25.626 6.781 .014
.184 Error
hasil belajar 57.389
30 1.913
kemampuan berpikir kritis 113.374
30 3.779
Total hasil belajar kelas
11846.500 32
kemampuan berpikir kritis 16159.500
32 Corrected
Total hasil belajar
65.375 31
kemampuan berpikir kritis 139.000
31
72
Proyek dalam pendekatan Jelajah Alam Sekitar berpengaruh terhadap hasil belajar. Di lain pihak, hubungan antara model Pembelajaran Berbasis Proyek
dalam pendekatan Jelajah Alam Sekitar dengan kemampuan berpikir kritis memberikan harga F sebesar 6,781 dengan signifikansi 0,014 yang signifikan
pada taraf signifikansi 0,05. Artinya, secara univariat model Pembelajaran Berbasis Proyek dalam pendekatan Jelajah Alam Sekitar berpengaruh terhadap
kemampuan berpikir kritis. Kolom Partial Eta Squared juga mampu menjelaskan varian di dalam kemampuan berpikir kritis sebesar 0,184 18,4 dan varian di
dalam hasil belajar sebesar 0,122 12,2.
b. Skor tes kemampuan berpikir kritis berkorelasi secara signifikan dengan