45
b. kemampuan berpikir kritis pada materi Pengelolaan Lingkungan
c. hasil belajar pada materi Pengelolaan Lingkungan.
2. Cara pengambilan data
a. data tingkat keterlaksanaan Model Pembelajaran Berbasis Proyek dalam
Pendekatan Jelajah Alam Sekitar diambil menggunakan angket tingkat keterlaksanaan yang diisi oleh 32 siswa pada kelas eksperimen.
b. data mengenai kemampuan berpikir kritis diperoleh dari skor postest pada
soal-soal yang memuat indikator kemampuan berpikir kritis. Untuk mengetahui peningkatan pretes dan postes digunakan indeks gain.
c. data mengenai hasil belajar diperoleh dari skor postes pada soal evaluasi
materi Pengelolaan lingkungan. Untuk mengetahui peningkatan pretes dan postes digunakan indeks gain.
G. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :
1. Analisis
Tingkat Keterlaksanaan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Dalam Pendekatan Jelajah Alam Sekitar
Dalam penelitian ini tingkat keterlaksanaan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Dalam Pendekatan Jelajah Alam Sekitar diukur menggunakan angket.
Angket tingkat keterlaksanaan terdiri dari 16 pertanyaan yang mempunyai 2 kategori jawaban yaitu jawaban ya skor 1 dan tidak skor 0. Rentangan skor
yang diperoleh yaitu 0-16 dengan skor minimal 0 dan skor maksimal 16. Maka untuk menentukan skor dengan 4 kriteria yaitu rentang skor dibagi dengan jumlah
46
kriteria yang diinginkan. Rentangan skor yang merupakan jenis data interval kemudian dikonversikan menjadi jenis data ordinal dengan kriteria sangat baik,
baik, sedang, dan tidak baik. Kriteria tingkat keterlaksanaan dapat dilihat pada tabel 11 berikut.
Tabel 11 Kriteria Tingkat Keterlaksanaan Model Pembelajaran Berbasis Proyek dalam Pendekatan Jelajah Alam Sekitar
No Skor Persentase
Kriteria
1 13-16
76 - 100 4 : sangat baik
2 9-12
51 - 75 3 : baik
3 5-8
26 - 50 2 : sedang
4 0-4
0 - 25 1 : tidak baik
2. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Kemampuan berpikir kritis siswa diukur dari skor tes kemampuan berpikir kritis yang memuat indikator berpikir kritis. Pada penelitian ini, soal-soal
kemampuan berpikir kritis yaitu soal-soal yang memuat kemampuan mengidentifikasi, menilai, menginterpretasi, menganalisis, mengemukakan
pendapat atau berargumen, mengevaluasi, dan menyimpulkan, yang terdiri dari 6 buah soal uraian.
Definisi operasional dari kemampuan berpikir kritis siswa adalah skor tes kemampuan berpikir kritis siswa. Skor tes kemampuan berpikir kritis diambil dari
skor postes. Untuk mengetahui peningkatan skor kemampuan berpikir kritis dari pretes ke postes digunakan indeks gain dengan rumus sebagai berikut :
47
Untuk mengintepretasi nilai gain yang diperoleh menggunakan kriteria sebagai berikut :
0,02 – 0,29 : rendah 0,30 – 0,69 : sedang
0,70 – 1,00 : tinggi
3. Analisis Data Hasil Belajar