lebih tinggi daripada produksi domestiknya. Hal ini akan mendorong Negara Q untuk mengimpor kekurangan kebutuhannya atas komoditi tekstil tersebut dari
Negara yang mengalami kelebihan produksi komoditi tekstil yaitu Negara P. Berdasarkan harga relatif P
1
, kuantitas komoditi tekstil yang ditawarkan akan sama dengan kuantitas yang diminta. Pada saat berlangsungnya perdagangan
internasional antara Negara P dan Q tingkat harga berada di titik P
2
dan mengambil asumsi bahwa tidak ada biaya transportasi dalam proses perdagangan
tersebut, maka Negara P akan mengekspor hasil kelebihan produksinya yang ditunjukkan oleh garis BE. Sementara itu karena tingkat harga yang berlaku di
pasar internasional lebih rendah dibandingkan dengan tingkat harga domestik Negara Q, maka Negara Q akan mengimpor kekurangan produksinya sebesar
garis B’E’. Hubungan penawaran dan permintaan kedua negara tersebut pada tingkat harga P
2
akan menyebabkan terjadinya keseimbangan internasional di titik E Panel B. Kurva S dan D pada panel B menunjukkan tinkat penawaran dan
permintaan yang terjadi dalam perdagangan internasional. Pada tingkat keseimbangan, kuantitas ekspor yang ditawarkan oleh Negara P sama dengan
yang diminta oleh Negara Q BE = B’E’.
2.3.2 Teori Penawaran Ekspor
Penawaran suatu komoditi merupakan jumlah komoditi yang ditawarkan oleh produsen kepada konsumen dalam suatu pasar pada tingkat harga dan waktu
tertentu. Beberapa faktor yang mempengaruhi penawaran suatu komoditi adalah harga komoditi yang bersangkutan, harga faktor produksi, tingkat teknologi, pajak
dan subsidi Lipsey et al., 1995.
Ekspor suatu komoditi selain untuk memenuhi permintaan dalam negeri, penawaran suatu komoditas juga dimaksudkan untuk memenuhi permintaan
masyarakat luar negeri. Penawaran ekspor suatu komoditi dari suatu negara merupakan selisih antara penawaran domestik dengan permintaan domestik. Di
lain pihak, negara lain membutuhkan komoditi tersebut sebagai akibat dari kelebihan permintaan di negara tersebut. Berdasarkan uraian tersebut maka teori
penawaran ekspor bertujuan untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran ekspor suatu negara.
Secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut : SXt = Q
t
– C
t
+ S
t-1
............................................... 2.1 Dimana :
SX
t
= Jumlah ekspor komoditi periode waktu t Q
t
= Jumlah produksi domestik periode waktu t C
t
= Jumlah konsumsi domestik periode waktu t S
t-1
= Stok periode waktu sebelumnya t-1 Dari persamaan 2.1 dapat terlihat bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
penawaran ekspor pada dasarnya terdiri dari faktor-faktor yang mempengaruhi produksi, konsumsi dan stok.
2.3.3 Teori permintaan Ekspor
Permintaan ekspor suatu komoditi merupakan hubungan yang menyeluruh antara kuantitas komoditi yang akan dibeli konsumen selama periode tertentu
pada suatu tingkat harga. Permintaan pasar suatu komoditi merupakan penjumlahan secara horizontal dari permintaan-permintaan individu suatu
komoditi Lipsey et al., 1995.
Dilihat dari segi permintaan, kegiatan ekspor diasumsikan sebagai fungsi permintaan pasar internasional terhadap suatu komoditi yang dihasilkan oleh suatu
negara. Permintan ekspor adalah permintaan pasar internasionalnegara tertentu terhadap suatu komoditi. Teori permintaan ekspor bertujuan untuk menentukan
faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan ekspor suatu negara. Sebagai sebuah permintaan, ekspor suatu negara dipengaruhi oleh
beberapa faktor, diantaranya harga domestik negara tujuan ekspor HDI
t
, harga impor negara tujuan HI
t
, pendapatan perkapita penduduk negara tujuan ekspor YPI
t
dan selera masyarakat negara tujuan CPI
t
. Secara keseluruhan fungsi permintaan ekspor suatu komoditi dapat dirumuskan sebagai berikut :
PXt = f HDIt , HIt , YPIt , CPIt .......................... 2.2
2.3.4 Teori Keunggulan Kompetitif Negara