VI. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL INDONESIA
KE PASAR AMERIKA SERIKAT
Bab ini akan membahas mengenai hubungan antara volume ekspor Tekstil dan Produk Tekstil Indonesia ke Amerika Serikat dengan harga ekspor, harga
domestik, nilai tukar rupiah terhadap dollar, produksi domestik serta kebijakan penghapusan kuota dalam perdagangan Tekstil dan Produk Tekstil di pasar
internasional. Untuk melihat seberapa besar faktor-faktor tersebut dalam mempengaruhi volume ekspor Tekstil dan Produk Tekstil ke Amerika Serikat
dapat dianalisis dengan metode Vector Error Correction Model. Dalam membentuk model hubungan tersebut, terdapat prosedur analisis yang harus
dilakukan terlebih dahulu. Langkah awal yang harus dilakukan adalah menguji kestasioneran unit
root test data variabel-variabel yang dimasukkan ke dalam sistem. Kemudian
dilanjutkan dengan pemilihan tingkat lag optimal. Setelah seluruh variabel stasioner dan lag optimal diperoleh, maka selanjutnya dilakukan uji kointegrasi.
Uji kointegrasi tersebut dilakukan untuk mengetahui persamaan kointegrasi yang terbentuk sehingga dapat membentuk model VEC Vector Error Correction.
6.1 Uji Unit Root
Pengujian kestasionerisan dalam data time series merupakan syarat utama dalam melakukan uji kointegrasi. Bila suatu data time series tidak stasioner maka
data tersebut menghadapi persoalan unit root, sehingga untuk mengatasinya dilakukan unit root test. Metode pengujian unit root yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Augmented Dickey Fuller ADF. Variabel yang memiliki nilai ADF lebih kecil dibandingkan dengan nilai kritis McKinnon-nya, maka
variabel tersebut telah stasioner. Pada Tabel 6.1 dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel dalam fungsi
ekspor Tekstil dan Produk Tekstil yang terdiri dari komoditi pakaian jadi, kain dan benang Indonesia ke Amerika Serikat tidak stasinoer pada tingkat level.
Dikarenakan nilai ADF dari seluruh variabel lebih besar dari nilai kritis McKinnon 5 persen. Hal ini menandakan bahwa seluruh variabel tersebut tidak
terkointegrasi pada derajat integrasi I0. Oleh sebab itu pengujian perlu dilanjutkan pada uji unit root di tingkat first difference. Pengujian pada tingkat
first difference dilakukan sebagai konsekuensi dari tidak terpenuhinya asumsi
stasioneritas pada tingkat level atau derajat nol atau I0.
Tabel 6.1 Uji Unit Root Variabel-Variabel dalam Fungsi Ekspor Pakaian Jadi, Kain lembaran dan Benang Indonesia ke Amerika Serikat
level. Pakaian Jadi
Kain dan Benang Variabel
Nilai ADF McKinnon
5 Nilai ADF
McKinnon 5
Ket.
Ekspor ke AS lnXt
-0.903266 -3.473447 -2.782770 -3.465548 Tidak
Stasioner Harga Ekspor
lnHEt -1.473900
-3.473447 -1.354257 -3.466966 Tidak
Stasioner Nilai Tukar
lnERt -3.374929 -3.465548 -3.374929 -3.465548
Tidak Stasioner
Harga Domestik
lnHDt -1.266823 -3.465548 -0.773509 -3.465548
Tidak Stasioner
Produksi Domestik
lnQt -1.358851 -3.466248 -1.297331 -3.465548
Tidak Stasioner
Dummy lnDt
-1.928897 -3.464865 -1.928897 -3.464865 Tidak
Stasioner
Pada Tabel 6.2 terlihat bahwa semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini sudah stasioner pada tingkat first difference, atau dengan kata lain
variabel tersebut telah stasioner pada uji derajat integrasi satu atau I1. Dimana nilai ADF seluruh variabel lebih kecil dari nilai kritis McKinnon 5 persen. Hal ini
menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai sifat integrated of order one I1.
Tabel 6.2 Uji Unit Root Variabel-Variabel dalam Fungsi Ekspor Pakaian Jadi, Kain lembaran dan Benang Indonesia ke Amerika Serikat
First Difference. Pakaian Jadi
Kain dan Benang Variabel
Nilai ADF McKinnon
5 Nilai ADF
McKinnon 5
Ket.
Ekspor ke AS lnXt
-3.125228 -1.945456 -7.841444 -1.944915 Stasioner Harga Ekspor
lnHEt -3.512658 -1.945456 -8.728042 -1.944915 Stasioner
Nilai Tukar lnERt
-7.917067 -1.944811 -7.917067 -1.944811 Stasioner Harga
Domestik lnHDt
-6.660396 -1.944811 -4.745946 -1.944862 Stasioner Produksi
Domestik lnQt
-9.157751 -1.944862 -13.31755 -1.944811 Stasioner Dummy
lnDt -9.000000 -1.944811 -9.000000 -1.944811 Stasioner
6.2
Penetapan Tingkat Lag Optimal
Tahap berikutnya adalah penetapan lag optimal. Penetapan lag optimal sangat penting, karena variabel independent yang digunakan tidak lain adalah lag
dari variabel endogennya. Penetapan lag optimal didasarkan pada nilai Akaike Information Criteria
AIC. Besarnya lag yang dipilih adalah lag yang menghasilkan nilai AIC paling kecil Tabel 6.3. Perhitungan nilai AIC untuk
setiap lag mengindikasikan bahwa nilai minimum AIC didapat saat lag 1 baik
untuk variabel-variabel dalam fungsi ekspor komoditi pakaian jadi Indonesia ke Amerika Serikat, maupun untuk variabel-variabel dalam fungsi ekspor kain dan
benang Indonesia ke Amerika Serikat.
Tabel 6.3 Perhitungan lag optimal Variabel-variabel dalam Fungsi Ekspor Pakaian Jadi, Kain dan Benang Indonesia ke Amerika Serikat.
AIC Lag
Pakaian Jadi Kain dan benang
0 -6.970197 -9.099238 1
-14.29001 -16.60923
2 -13.93914 -16.54045 3 -13.52433 -16.07129
4 -13.62635 -15.80073 5 -13.89264 -15.52953
6 -13.88422 -15.49717 7 -13.86235 -15.92575
6.3 Uji Kointegrasi