persen, namun efek daya saing dan efek komposisi komoditi memberikan efek yang negatif dengan kekuatan menekan sebesar masing-masing senilai
US 8,54 juta -92,82 persen dan US 8,73 juta -94,89 persen.
5.1.2 Analisis CMS Cina
Secara umum, prestasi kinerja ekspor Tekstil dan Produk Tekstil Cina ke Amerika Serikat jauh lebih baik daripada prestasi kinerja ekspor Tekstil dan
Produk Tekstil Indonesia ke Amerika Serikat. Pertumbuhan ekspornya hampir tidak pernah negatif.
Analisis lebih spesifik berdasarkan masing-masing periode dapat dijelaskan sebagai berikut :
▪ Periode 1999-2000 :
Pertumbuhan ekspor pakaian jadi Cina di Amerika Serikat mengalami
peningkatan sebesar US 925,11 juta. Hal ini lebih disebabkan oleh efek pertumbuhan impor yang mendorong dengan proporsi 78,59 atau senilai
US 727,04 juta. Kemudian efek daya saing yang juga mendorong dengan proporsi sebesar 40,95 persen atau senilai US 378,86 juta. Sebaliknya,
penurunan permintaan pakaian jadi Cina di Amerika Serikat menekan dengan proporsi -19,54 persen atau senilai US 180,79 juta.
Pertumbuhan ekspor juga terjadi pada komoditi kain dan benang. Pertumbuhan senilai US 168,59 juta juga lebih disebabkan karena efek
pertumbuhan impor yang mendorong dengan proporsi 119,10 persen atau senilai US 200,79 juta. Efek daya saing juga memberikan kontribusi positif
sebesar 24,47 persen atau senilai US 41, 25 juta. Sebaliknya penurunan
permintaan kain dan benang efek komposisi komoditi menekan dengan proporsi -43,57 persen atau senilai US 73,46 juta.
▪ Periode 2000-2001 : Pada periode ini terjadi peninkatan ekspor pakaian jadi sebesar US 131,3
juta. Hal ini lebih disebabkan karena permintaan pakaian jadi Cina di Amerika Serikat efek komposisi komoditi sedang meningkat dengan
proporsi 192,22 persen atau senilai US 252,39 juta. Selain itu efek daya saing juga memberi pengaruh positif mendorong dengan proporsi 139,31
persen atau senilai US 182,92 juta terhadap peningkatan ekspor pakaian jadi Cina ke pasar Amerika Serikat. Penurunan yang terjadi pada efek
pertumbuhan impor dengan kekuatan menekan sebesar -231,53 persen atau senilai US 304,01 juta, tidak menyebabkan penurunan ekspor pakaian jadi
Cina ke Amerika Serikat, karena kontribusi yang positif pada efek komposisi komoditi dan efek daya saing cukup membuat peningkatan pada ekspor
pakaian jadi Cina ke Amerika Serikat. Berbeda halnya pada komoditi kain dan benang, nilai ekspornya turun
sebesar US 15,03 juta. Penurunan ini ternyata lebih disebabkan oleh efek pertumbuhan impor yang turun menekan sebesar -521,82 persen atau senilai
US 78,43 juta. Penurunan yang besar pada efek pertumbuhan impor menyebabkan kenaikan pada efek komposisi sebesar 215 persen atau senilai
US 32,43 juta dan efek daya saing sebesar 206,05 persen atau senilai US 30,97 juta menjadi kurang berarti.
▪ Periode 2001-2002 :
Pada periode ini kembali terjadi peningkatan pertumbuhan ekspor. Pada komoditi pakaian jadi, pertumbuhan ekspornya meningkat sebsar 8,42 persen
atau senilai US 413,57 juta. Peningkatan ini ternyata lebih disebabkan oleh efek daya saing yang berkekuatan mendorong dengan proporsi 93,94 persen
atau senilai US 388,52 juta. Selain itu, efek pertumbuhan impor juga berpengaruh positif dengan proporsi 21,14 persen atau senilai US 87,42 juta.
Sebaliknya, efek komposisi komoditi berpengaruh negatif dengan kekuatan menekan sebesar 15,08 persen atau senilai US 62,37 juta.
Pada komoditi kain dan benang, peningkatan ekspor yang terjadi sebesar 42,42 persen atau senilai US 516,82 juta. Efek daya saing yang memberikan
kontribusi sebesar 76,03 persen atau senilai US 392,93 juta merupakan penyebab utama dari peningkatan ekspor kain dan benang Cina ke Amerika
Serikat. Efek ekspansi juga memberikan kontribusi positif dalam peningkatan ekspor kain dan benang Cina ke Amerika Serikat efek komposisi komoditi
mendorong dengan proporsi 19,78 persen atau senilai US 102,21 juta dan efek pertumbuhan impor mendorong dengan proporsi 4,19 persen atau senilai
US 21,68 juta. ▪ Periode 2002-2003 :
Pada periode ini Cina kembali mengalami peningkatan ekspor Tekstil dan Produk Tekstil. Pada komoditi pakaian jadi, peningkatan yang terjadi sebesar
23,13 persen atau senilai US 1,232 milyar. Hal ini lebih disebabkan oleh efek daya saing yang memberikan kontribusi positif dengan proporsi sebesar
70,56 persen atau senilai US 869,21 juta. Selain itu, efek pertumbuhan impor juga mendorong dengan proporsi 37,05 persen atau senilai US 456,35
juta. Sebaliknya, efek komposisi komoditi menekan dengan proporsi -7,61 persen.
Pada komodiiti kain dan benang, peningkatan ekspor sebesar 45,99 persen atau senilai US 797,93 juga lebih disebabkan oleh efek daya saing dan efek
pertumbuhan impor yang memberikan kontribusi positif dengan proporsi masing-masing sebesar 83,37 persen senilai US 665,20 juta dan 18,63
persen senilai US 148,69 juta. Sementara itu, terjadi penurunan pada efek komposisi komoditi sebesar 2,00 persen atau senilai US 15,96 juta, namun
hal ini tidak berpengaruh besar. ▪ Periode 2003-2004 :
Peningkatan ekspor Tekstil dan Produk Tekstil Cina ke Amerika Serikat terus berlangsung pada periode ini. Peningkatan ekspor pakaian jadi sebesar
17,58 persen atau senilai US 1,153 milyar pada periode ini lebih disebabkan oleh dorongan pada efek pertumbuhan impor dengan proporsi 97,16 persen
atau senilai US 1,12 milyar, kemudian efek daya saing mendorong dengan proporsi 64,64 persen atau senilai US 742,79 juta. Sementara itu, efek
komposisi komoditi memberikan pengaruh negatif dengan kekuatan menekan sebesar 61,60 persen atau senilai US 710,10 juta.
Pada komoditi kain dan benang peningkatan ekspor ke Amerika Serikat sebesar 26,91 persen atau senilai US 681,63 juta ternyata juga lebih
disebabkan oleh dorongan pada efek pertumbuhan impor dengan proporsi
sebesar 63,47 persen atau senilai US 432,62 juta, kemudian efek daya saing juga memberikan kontribusi positif dengan proporsi sebesar 50,91 persen
atau senilai US 347,03 juta. Sementara itu, efek komposisi komoditi pada kain dan benang juga berpengaruh negatif dengan kekuatan menekan sebesar
14,38 persen atau US 98,02 juta. ▪ Periode 2004-2005 :
Peningkatan ekspor Tekstil dan Produk Tekstil ke Amerika Serikat yang dialami oleh Cina pada periode ini cukup signifikan. Ternyata dengan
diberlakukannya kebijakan penghapusan kuota mulai tanggal 1 Januari 2005 membawa dampak positif bagi negara-negara produsen Tekstil dan Produk
Tekstil termasuk Cina. Pada komoditi pakaian jadi, peningkatan ekspornya sebesar 77,62 persen atau senilai US 5,985 milyar. Hal lebih disebabkan
oleh efek daya saing yang memberikan kontribusi sebesar 92,62 persen atau senilai US 5,543 milyar. Kemudian efek pertumbuhan impor juga
memberikan kontribusi positif dengan proporsi sebesar 17,45 persen atau senilai US 1,045 milyar. Namun efek komposisi memberikan pengaruh
negatif dengan kekuatan menekan sebesar 10,07 persen atau seilai US 602,88 juta.
Pada komoditi kain dan benang, peningkatan ekspor sebesar 53,14 persen atau senilai US 1,709 milyar juga lebih disebabkan oleh efek daya saing
yang memberikan kontribusi dengan proporsi sebesar 82,91 persen atau senilai US 1,416 milyar. Efek pertumbuhan impor juga memberikan
pengaruh positif dengan proporsi 25,50 persen atau senilai US 435,57 juta.
Namun efek komposisi memberikan pengaruh negatif dengan kekuatan menekan sebesar 8,41 persen atau seilai US 143,69 juta.
Dari hasil analisis Constant Market Share di atas, terlihat bahwa efek daya saing pakaian jadi, kain dan benang Indonesia lebih rendah dari efek daya saing
pakaian Jadi, kain lembaran dan benang Cina dalam memberikan kontribusi ekspor. Efek daya saing dan efek pertumbuhan impor Amerika Serikat adalah efek
yang paling menentukan dalam peningkatanpenurunan ekspor Tekstil dan Produk Tekstil Indonesia dan Cina di pasar Amerika Serikat. Namun jika dilihat dari dari
rata-rata selama periode 1999-2005, efek yang memberikan kontribusi terbesar dalam pertumbuhan ekspor TPT Indonesia ke AS adalah efek pertumbuhan impor.
Sedangkan bagi Cina, efek yang memberikan kontribusi terbesar dalam pertumbuhan ekspor TPT ke AS adalah efek daya saing. Hasil perhitungan yang
lebih lengkap mengenai analisis CMS dari Indonesia dan Cina dapat dilihat pada Lampiran 1 Tabel 1 dan Tabel 2.
5.2. Analisis Keunggulan Komparatif Tekstil dan Produk Tekstil Indonesia