Tingkat Penggunaan Faktor Produksi Optimum

persamaan. LHS merupakan nilai Y sedangkan RHS merupakan turunan parsial dari fungsi produksi Heady dan Dillon, 1961. Persamaan tersebut dapat dituliskan dalam Lampiran 2.

3.1.3. Tingkat Penggunaan Faktor Produksi Optimum

Masukan yang diperlukan dalam proses produksi cabang usahatani sangat beragam. Masukan produksi seperti sinar matahari dan udara sudah tersedia secara bebas di alam, namun masukan tersebut tidak diperhatikan. Masukan produksi yang diperhatikan secara ekonomis adalah masukan yang mempunyai biaya. Masukan produksi tersebut seharusnya dapat dialokasikan dan digunakan dengan efisien Doll dan Orazem, 1984. Efisiensi alokasi masukan produksi dapat didekati dengan dua pendekatan, yaitu meminimalkan biaya minimizing cost dan memaksimalkan keuntungan profit maximization Doll and Orazem, 1984 dan Snodgrass and Wallace, 1964. Tambahan setiap unit masukan produksi yang digunakan masih menguntungkan, jika nilai marjinal produk VMP lebih besar dari biaya harga,P Buse and Bromley,1975. Keuntungan maksimum untuk suatu fungsi produksi tertentu dapat dicapai, jika produk marjinal dari setiap faktor produksi sama dengan rasio harga faktor produksi dengan harga produk. Kondisi tersebut harus terjadi secara simultan pada semua faktor produksi yang digunakan Heady dan Dillon, 1961. Tingkat penggunaan faktor-faktor produksi pada kondisi tersebut merupakan alokasi optimum. Konsep tersebut dapat ditulis sebagai berikut Doll dan Orazem, 1984 : n PX n VMPX ; 3 PX 3 VMPX ; 2 PX 2 VMPX ; 1 PX 1 VMPX = = = = ............... 9 Persamaan 9 jika dibagi dengan harga masing-masing faktor produksi, maka setiap persamaan akan sama dengan satu, dapat dituliskan bahwa Doll dan Orazem, 1984 : 1 n PX n VMPX ....... 1 PX 3 VMPX 2 PX 2 VMPX 1 PX 1 VMPX = = = = = ........................... 10 Nilai produk marjinal VMP masukan produksi merupakan produk marjinal MPP dikalikan harga produk, maka dapat ditulis sebagai berikut : Py n MPPX n VMPX ; Py 3 MPPX 3 VMPX ; Py 2 MPPX 2 VMPX ; Py 1 MPPX 1 VMPX = = = = ............................. 11 Keuntungan maksimum dapat dicapai apabila cabang usahatani sudah dilakukan dengan efisien. Pengertian efisiensi dalam terminologi ilmu ekonomi menurut Soekartawi 1984 dapat dibedakan menjadi efisiensi teknis, efisiensi alokatif efisiensi harga dan efisiensi ekonomi. Efisien secara teknis efisiensi teknis jika faktor produksi yang digunakan sudah menghasilkan produksi yang maksimum. Efisiensi alokatif dicapai ketika nilai produk marjinal sama dengan biaya faktor produksi. Efisiensi ekonomi terjadi ketika cabang usahatai telah efisien secara teknis sekaligus secara alokatif. Kondisi alokasi masukan optimum menurut Soekartawi 2002 merupakan efisiensi harga atau allocative efficiency. Efisiensi diartikan sebagai upaya agar biaya dapat ditekan sekecil mungkin namun diperoleh produksi yang sebesar mungkin. Efisiensi tersebut dilakukan agar keuntungan maksimum dapat dicapai. Alokasi optimal dapat didekati berdasarkan nilai tambah dari satu satuan biaya masukan yang dikeluarkan dengan satu satuan nilai tambah keluaran yang dihasilkan. Parameter yang lebih praktis diperlukan agar lebih mudah diuji. Parameter yang harus diketahui yaitu produk marjinal, jumlah output, jumlah input, harga ouput dan harga input. Fungsi produksi cabang usahatani dapat dilihat pada persamaan 12, kemudian kondisi keuntungan maksimum dapat dirumuskan sebagai berikut : 1 BKM NPM 1 1 PX 1 X Py Y 1 b Py 1 PX 1 X Y 1 b Py 1 PX 1 X bn n X b2 2 X 1 b 1 aX 1 b Py 1 PX bn n X b2 2 X 1 1 b 1 aX 1 b Py i PX i dX dY bn n X b2 2 X 1 b 1 aX Y = → = × × × = → = = − → = = ........................................ 12

3.1.4. Pendapatan Cabang Usahatani