Lokasi dan Waktu Penelitian.

IV. METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian.

Penelitian dilakukan selama dua bulan yaitu sejak Februari hingga Maret tahun 2008. Waktu tersebut digunakan untuk mengumpulkan keterangan dari petani dan data-data dari instansi terkait di Kabupaten Bogor. Lokasi penelitian ditentukan melalui beberapa tahap. Tahap pertama wilayah Bogor Tengah dipilih secara sengaja, dengan pertimbangan wilayah tersebut merupakan produsen cabai merah terbesar di Kabupaten Bogor. Cabai merah yang dihasilkan wilayah tersebut mencapai 2.877,8 ton atau sekitar 56,30 persen dari total produksi Kabupatan Bogor. Tahap kedua adalah pemilihan Kecamatan yang menjadi produsen cabai merah di wilayah Bogor Tengah. Produsen cabai merah di wilayah tersebut yaitu Kecamatan Tamansari, Kecamatan Cisarua dan Kecamatan Megamendung. Tiga Kecamatan mempunyai peluang yang sama untuk dipilih sebagai lokasi penelitian. Penelitian tentang pendapatan cabang usahatani cabai merah di Kecamatan Cisarua telah dilakukan oleh Siregar 2008, sehingga lokasi yang dapat dipilih adalah Kecamatan Megamendung atau Kecamatan Tamansari. Dua alternatif lokasi tersebut kemudian dipilih secara acak sederhana. Kecamatan Megamendung diperoleh dari secara acak sebagai lokasi penelitian. data produksi, luas panen dan produktivitas per Kecamatan disajikan dalam Tabel 4. Tabel 4. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Cabai merah di Wilayah Bogor Tengah. Produksi x100kg Luas Panen Ha Produktivitas kuha Kecamatan 2005 2006 2005 2006 2005 2006 Cisarua 2931 8697 196,72 16 75 368,75 183,19 115,96 - 36,70 Tamansari 5527 6852 23,97 39 41 5,13 141,72 167,12 17,92 Megamendung 5710 6335 10,95 78 119 52,64 73,21 53,24 - 27,28 Sumber : Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor, 2005-2006 Tahap ketiga adalah pemilihan lokasi kasus penelitian cabang usahatani cabai merah. Kecamatan Megamendung terdiri dari delapan Desa yang mungkin dipilih sebagai lokasi penelitian, selengkapnya dapatvdilihat pada Tabel 5. Langkah selanjutnya Desa lokasi penelitian dipilih secara acak, dengan petimbangan setiap Desa mempunyai peluang yang sama sebagai lokasi peneitian. Desa Sukagalih terpilih secara acak sebagai lokasi penelitian. Responden diambil tiga puluh orang petani dari Desa Sukagalih. Proses pemilihan secara acak dilakukan dengan perangkat lunak minitab. Tabel 5. Desa di Kecamatan Megamendung berdasarkan Luas Lahan Cabai Merah pada Tahun 2007. Desa Luas lahan m 2 Sukakarya 110.000 Cipayung Girang 100.000 Sukagalih 8.000 Sukamahi 5.000 Sukamaju 5.000 Kuta 5.000 Megamendung 5.000 Cipayung 3.000 Sumber : Unit Pelayanan Teknis Daerah Kecamatan Megamendung, 2007. 4.2. Metode Pengambilan Contoh Sampel responden diambil dengan metode snowball sampling. Responden pertama diperoleh dari informasi Penyuluh Lapangan di Kantor Unit Pelayanan Teknis UPT Kecamatan Megamendung. Responden selanjutnya diperoleh dari informasi dari responden pertama tersebut, demikian seterusnya. Responden dalam penelitian ini berjumlah 30 orang petani cabai merah, sesuai dengan kriteria sebaran normal. Responden-responden tersebut merupakan petani yang membudidayakan cabai merah pada musim tanam April hingga Desember 2007.

4.3. Jenis dan Sumber Data