Teori Belajar Ausubel Kajian Teori

commit to user xlvi keseimbangan proses asimilasi dan akomodasi. Piaget menyatakan bahwa perkembangan kognitif sangat berpengaruh terhadap perkembangan bahasa seseorang. Siswa SMK termasuk dalam tahap perkembangan kognitif operasional formal. Beberapa karakteristik perkembangan kognitif pada tahap ini adalah: 1. Siswa sudah dapat berfikir adolensi, yaitu masa dimana ia dapat merumuskan banyak alternatif hipotesis dalam menanggapi masalah, tetapi ia belum mempunyai kemampuan untuk menerima atau menolak hipotesis. 2. Siswa sudah mulai mampu berpikir secara proporsional yaitu berpikir yang tidak hanya terbatas pada peristiwa – peristiwa konkret saja, 3. Siswa mampu berpikir kombinatorial, yaitu yang meliputi kombinasi benda – benda, gagasan – gagasan yang abstrak dan konkret dengan menggunakan pola pikir kemungkinan. 4. Siswa mampu berpikir reflektif, yaitu berpikir kembali pada satu seri operasional mental, atau sudah mampu berpikir tentang berikutnya.

2. Teori Belajar Ausubel

Inti dari teori Ausubel tentang belajar ialah belajar bermakna. Menurut Ausubel dalam Ratna Wilis Dahar 1989 : 112 “menyatakan bahwa belajar bermakna merupakan suatu proses mengkaitkan informasi baru pada kosep – konsep yang relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang”. Menurut Ausubel, Novak dan Hanesian dalam Suparno 2005 : 53 “ Belajar ada dua jenis yaitu belajar bermakna meaningful learning dan belajar menghafal rote learning”. Ausubel dalam Agus Suprijono 2009:25 “mengemukakan belajar sebagai reception learning . Reception learning merupakan pembelajaran commit to user xlvii deduktif. Salah satu konsep penting dalam reception learning adalah advance organizer sebagai kerangka konseptual tentang isi pelajaran yang akan dipelajari individu”. Advance organizer adalah statement perkenalan yang menghubungkan antara skematayang sudah dimiliki oleh individu dengan informasi baru yang akan dipelajarinya. Fungsi advance organizer adalah memberi bimbingan untuk memahami informasi baru. Advance organizer dapat menjadi jembatan antara informasi baru dengan pengetahuan yang sudah dimiliki individu. Pemberian advance organizer bertujuan: 1 member arah bagi individu mengetahui apa yang terpenting dari materi yang dipelajarinya ; 2 memberi penguatan terhadap pengetahuan yang diperolehdipelajari. Belajar bermakna merupakan suatu proses belajar dimana informasi baru dihubungkan dengan struktur pengertian yang sudah ada pada diri seseorang yang sedang belajar. Dalam belajar bermakna siswa mencoba menghubungkan fenomena baru ke dalam struktur pengetahuan yang ada, serta kesiapan dan niat dari anak didik untuk belajar dari kebermaknaan materi pelajaran secara potensial. Hal ini dapat berlangsung apabila melalui belajar konsep dan perubahan konsep yang telah ada akan mengakibatkan pertumbuhan dan perubahan struktur konsep yang telah ada atau dimiliki siswa. Belajar menghafal diperlukan apabila dalam struktur kognitif siswa belum ada konsepinformasi baru yang dipelajari. Jika konsep yang cocok dengan fenomena baru itu belum ada dalam struktur kognitif siswa, maka konsepinformasi baru tersebut harus dipelajari dengan belajar menghafal. commit to user xlviii Ausubel lebih lanjut menegaskan bahwa pentingnya belajar dengan mengasosiasikan konsepfenomena baru ke dalam skema yang dimiliki siswa. Dalam proses ini siswa dapat mengembangkan skema yang ada atau bahkan dapat mengubahnya sehingga dalam kegiatan belajar siswa mengkontruksi apa yang dipelajari oleh siswa sendiri. Pembelajaran fisika sesuai dengan teori belajar Ausubel harus memiliki pola tertentu yang khas. Pola ini sebaiknya diawali dengan menampilkan sesuatu yang pernah dipelajari siswa sebelumya, tetapi juga mampu menumbuhkan konflik kognitif. Adanya konflik kognitif akan menumbuhkan permasalahan yang harus dipecahkan. Jika akhir pembelajaran mampu memecahkan permasalahan yang muncul diawal pembelajaran, ini akan menumbuhkan kebermaknaan pembelajaran fisika yang lebih mendalam .

3. Teori Belajar Gagne

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar siswa atara model pembelajaran NHT (numbered head together) dengan stad (student team achievment division pada konsep laju reaksi)

3 10 173

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Efektifitas pembelajaran kooperatif metode numbered heads together (NHT) terhadap hasil belajar pendidikan Agama Islam di SMP Islam al-Fajar Kedaung Pamulang

0 10 20

Pengaruh strategi pemecahan masalah “ideal” dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap kemampuan berpikir kritis matematik siswa

1 10 208

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN STRATEGI NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN STRATEGI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENTDIVISION (STAD) Studi Komparasi Penggunaan Strategi Numbered Heads Together (NHT) Dan Strategi Student Teams Achievementdivision (STAD) Terhadap Hasi

0 3 16

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN STRATEGI NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN STRATEGI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT Studi Komparasi Penggunaan Strategi Numbered Heads Together (NHT) Dan Strategi Student Teams Achievementdivision (STAD) Terhadap Hasil Belajar Te

0 2 13

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA METODE KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN METODE KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA

4 18 99

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA YANG MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAIN (SFAE) DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISSION (STAD)

0 0 7