Pembelajaran Numbered-head-together NHT Motivasi Belajar

commit to user lxi pembelajaran kooperatif. Apabila tidak ada pengaturan tempat duduk maka akan menyebabkan kegagalan pembelajaran di kelas. e. Kerja kelompok. Untuk mencegah adanya hambatan pada pembelajaran kooperatif tipa STAD, terlebih dahulu diadakan latihan kerja sama kelompok. Hal ini bertujuan untuk jauh mengenalkan masing-masing individu dalam kelompok

3. Pembelajaran Numbered-head-together NHT

Numberad-head-together adalah pendekatan yang dikembangkan oleh Spencer Kagan 1998 dalam Arends 2008 : 16 untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam review berbagai materi yang dibahas dalam sebuah pelajaran dan untuk memeriksa pemahaman mereka tentang isi pelajaran itu. Untuk mengarahkan pertanyaan kepada seluruh siswa di dalam kelas, guru menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: membagi siswa menjadi kelompok-kelompok yang beranggotakan tiga sampai lima orang siswa dan memberi nomor sehingga masing-masing siswa memiliki nomor 1 sampai 5, mengajukan pertanyaanpermasalahan kepada siswa, siswa menyatukan “kepalanya” untuk menemukan jawaban dan memastikan semua siswa tahu jawabannya dan terakhir guru memanggil sebuah nomor dan siswa yang memiliki nomor tersebut mengangkat tangannya dan memberikan jawabannya kepada seluruh kelas secara bergantian hingga semua pertanyaanpermasalahan habis.

4. Motivasi Belajar

commit to user lxii “Perspektif motivasional pada pembelajaran kooperatif terutaman memfokuskan pada penghargaan atau struktur tujuan dimana para siswa bekerja” Slavin,2008:34. Menurut Deutch dalam Slavin 2008:35 megidentifikasikan tiga unsur tujuannya yaitu: Kooperatif, dimana usaha berorientasi tujuan dari tiap individu memberi kontribusi pada pencapaian tujuan - anggota yang lain. Kompetitif, dimana usaha berorientasi tujuan - dari tiap individu menghalangi pencapaian tujuan anggota lain. Individualistik, dimana usaha berorientasi tujuan - dari tiap individ tidak memiliki konsekuensi apapun bagi pencapaian tujuan anggota yang lain. Dalam perspektif motivasional, struktur tujuan kooperatif menciptakan sebuah situasi dimana satu-satunya cara anggota kelompok mereka bisa meraih tujuan pribadi mereka adalah jika kelompok mereka bisa sukses. Oleh karena itu, untuk meraih tujuan personal mereka, anggota kelompok harus membantu teman satu timnya untuk melakukan apapun guna membuat kelompok mereka berhasil, dan mungkin yang lebih penting, mendorong anggota kelompoknya untuk melakukan usaha maksimal. Dengan kata lain, penghargaan kelompok yang didasarkan pada kinerja kelompok menciptakan struktur penghargaan interpersonal dimana anggota kelompok akan memberikan atau menghalangi pemicu-pemicu sosial dalam merespon usaha yang berhubungan dengan tugas kelompok. Dalam kelompok kooperatif , pembelajaran menjadi sebuah aktivitas yang membuat para siswa lebih unggul dari teman sebayanya. Jadi teori motivasi dalam pembelajaran kooperatif menekankan pada derajat perubahan tujuan kooperatif mengubah insentif bagi siswa untk melakukan tugas-tugas akademik. commit to user lxiii Menurut John M. Keller dalam Angkowo 2007 : 39 prinsip motivasi yang dapat diterapkan dan dikembangkan dalam proses pembelajaran yaitu model ARCS Attention, Relevance, Convidence, Satisfication . A Attention atau perhatian artinya siswa mau belajar harus memiliki perhatian pada materi yang akan dipelajari. Perhatian siswa dapat bangkit antara lain karena dorongan rasa ingin tahu. Siswa cenderung belajar tentang apa yang ingin mereka pelajari dan akan mengalami kesulitan untuk mempelajari materi yang tidak menarik minat mereka. R Relevance atau kegunaan artinya motivasi belajar akan tumbuh bila siswa mengetahui bahwa materi pelajaran mempunyai manfaat langsung secara pribadi. Kata relevansi menunjukkan adanya hubungan materi pelajaran dengan kebutuhan dan kondisi siswa. C Convidence atau kepercayaan diri untuk belajar secara efektif perlu dihilangkan kekhawatiran dan ketidakmampuan dalan diri siswa. Siswa harus percaya bahwa ia mampu dan bias berhasil dalam mempelajari sesuatu. Oleh karena itu dalam diri siswa perlu ditumbuhkan harapan posotif untuk berhasil. Siswa harus merasa diri kompeten atau mampu agar dapat berinteraksi secara positif dengan lingkungannya. S Satisfication atau kepuasan artinya motivasi belajar harus mampu menghasilkan rasa puas guna mendorong tumbuhnya keinginan untuk tetap belajar. Keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan akan menghasilkan kepuasan. Dengan demikian siswa akan termotivasi untuk terus berusaha mencapai tujuan. Menurut Mc Donald dalam Wasty Soemanto 1983 : 191 motivasi sebagai perubahan tenaga di dalam pribadidiri seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi dalam usaha mencapai tujuan. Definisi commit to user lxiv motivasi ini berisi tiga hal, yaitu motivasi dimulai dengan suatu perubahan tenaga dalam diri seseorang, motivasi ditandai oleh dorongan afektif dan motivasi ditandai oleh reaksi-reaksi mencapai tujuan. Beberapa pendapat tentang motivasi belajar: menurut Morgan dalam Wasty Soemanto 1983: 194 dikatakan bahwa motivasi bertalian dengan dengan tiga hal yang sekaligus merupakan aspek-aspek daripada motivasi : keadaan yang mendorong tingkah laku “motivating states , tingkah laku yang didorong oleh motivasi tersebut “motivated behavior”, dan tujuan dariupada tingkah laku tersebut “goal or ends of such behavior”. Menurut McDonald dalam Wasty Soemanto 1993 : 194 dikatakan adalah motivasi adalah perubahan dalam diri seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi- reaksi untuk mencapai tujuan. Motivasi merupakan bagian dari learning. Proses timbultumbuhnya motivasi mengikuti pola berikut : Drives-----Needs- ----Motives----Motivasi kelakuan. Menurut Mohammad Asrori 2007:183, motivasi diartikan sebagai: dorongan yang timbul pada diri seseorang, secara disadari atau tidak disadari untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu; dan usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang ingin dicapai. Dari berbagai pendapat para ahli tersebut di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi adalah suatu proses kegiatan untuk memberikan dorongan kepada seseorang atau dapat juga pada diri sendiri , untuk commit to user lxv mengambil tindakan atau berbuat sesuatu dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sehingga tim atau kelompok akan memperoleh penghargaan. Menurut Mohammad Asrori 2007:184, indikator untuk mengetahui siswa yang memiliki motivasi dalam proses pembelajaran adalah: 1 Memiliki gairah yang tinggi. 2 Penuh semangat. 3 Memiliki rasa penasaran atau rasa ingin tahu yang tinggi. 4 Mampu “jalan sendiri” ketika guru meminta siswa untuk melakukan sesuatu. 5 Memiliki rasa percaya diri. 6 Memiliki daya konsentrasi yang tinggi. 7 Kesulitan dianggap sebagai tantangan yang harus diatasi. 8 Memiliki kesabaran dan daya juang yang tinggi. Jika indikator-indikator ini muncul dan berkembang dalam proses pembelajaran di kelas, maka guru akan merasa enak dan antusias dalam menyelenggarakan proses pembelajarannya. Namun demikian , keadaan yang sebaliknya juga sangat boleh jadi kita temukan. Artinya ada sejumlah siswa yang bermotivasi rendah. Mohammad Asrori 2007:184, ada sejumlah indikator siswa yang memiliki motivasi rendah ini, yaitu: 1 Perhatian terhadap pelajaran kurang. 2 Semangat juangnya rendah. 3 Mengerjakan sesuatu seperti diminta membawa beban berat. 4 Sulit untuk bisa “jalan sendiri” ketika diberikan tugas. 5 Memiliki ketergantungan kepada orang lain. 6 Mereka bisa jalan kalau sudah “dipaksa”. 7 Daya konsentrasi kurang. Secara fisik mereka berada di dalam kelas, tapi pikirannya mungkin berada di luar kelas. 8 Mereka cenderung membuat kegaduhan. 9 Mudah berkeluh kesah dan pesimis ketika menghadapi kesulitan. Jika indikator-indikator ini muncul dan berkembang dalam proses pembelajaran di kelas, maka guru tidak akan enak, tidak nyaman dan tidak antusias dalam menyelemggarakan proses pembelajaran. commit to user lxvi

5. Interaksi Sosial

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar siswa atara model pembelajaran NHT (numbered head together) dengan stad (student team achievment division pada konsep laju reaksi)

3 10 173

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Efektifitas pembelajaran kooperatif metode numbered heads together (NHT) terhadap hasil belajar pendidikan Agama Islam di SMP Islam al-Fajar Kedaung Pamulang

0 10 20

Pengaruh strategi pemecahan masalah “ideal” dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap kemampuan berpikir kritis matematik siswa

1 10 208

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN STRATEGI NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN STRATEGI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENTDIVISION (STAD) Studi Komparasi Penggunaan Strategi Numbered Heads Together (NHT) Dan Strategi Student Teams Achievementdivision (STAD) Terhadap Hasi

0 3 16

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN STRATEGI NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN STRATEGI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT Studi Komparasi Penggunaan Strategi Numbered Heads Together (NHT) Dan Strategi Student Teams Achievementdivision (STAD) Terhadap Hasil Belajar Te

0 2 13

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA METODE KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN METODE KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA

4 18 99

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA YANG MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAIN (SFAE) DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISSION (STAD)

0 0 7