commit to user
xcix konsep pada materi pokok Hukum-hukum Newton setelah siswa mengikuti
proses belajar mengajar. b. Skala pengukuran: Interval
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes, teknik angket, dan teknik dokumentasi.
1. Metode Tes Metode tes digunakan untuk mendapatkan data prestasi belajar siswa pada
materi pokok hukum – hukum Newton siswa kelas X SMK Negeri Jenawi tahun pelajaran 20102011. Metode tes juga digunakan untuk mengetahui
prestasi siswa. 2. Metode Angket
Angket yang digunakan adalah angket motivasi belajar siswa yang digunakan untuk mengetahui tinggi rendahnya motivasi belajar siswa, angket
interaksi sosial siswa mengetahui kemampuan interaksi sosial siswa dan angket penilaian afektif untuk mengetahu prestasi belajar aspek afektif. Metode angket
berupa sejumlah daftar pertanyaan maupun pernyataan yang harus dijawab oleh siswa. Angket yang digunakan adalah angket tertutup dengan pilihan jawaban
yang sudah disediakan oleh peneliti. Pemberian skor angket digunakan skala Likert 1 sampai 4.
3. Metode Dokumentasi
commit to user
c Metode dokumentasi yaitu mencari data yang berupa catatan, transkrip,
buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya yang merupakan dokumen-dokumen resmi yang telah terjamin keakuratannya.
Yang digunakan sebagai dokumen dalam penelitian ini adalah data nilai materi pokok sebelumnya.
F. Instrumen Penelitian
1. Instrumen Pembelajaran Instrumen pembelajaran dalam penelitian ini adalah Silabus, Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran RPP dan Lembar Kerja Siswa LKS. 2. Instrumen Pengambilan Data
Instrumen pengambilan data dalam penelitian ini adalah tes prestasi kognitif, angket penilaian afektif, angket penilaian motivasi siswa dan angket
penilaian interaksi sosial siswa.
G. Uji Coba Instrumen
Uji coba instrumen dalam penelitian ini terdiri dari atas penilaian kognitif dengan menggunakan tes prestasi , motivasi belajar siswa dan interasi
sosial siswa dengan menggunakan angket. 1. Instrumen Penilaian Kognitif
Untuk penilaian kognitif menggunakan bentuk tes objektif. Sebelum digunakan dalam penelitian, instrumen penelitian diujicobakan terlebih dahulu untuk
menguji validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda soal. Uji
commit to user
ci coba tes prestasi belajar dilakukan di SMK Negeri Sambirejo yang mempunyai
karakteristik hampir sama dengan SMK Negeri Jenawi.
a. Uji Validitas Validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
suatu instrument Suharsimi, 1989: 160. Validitas yang diuji dalam penelitian ini adalah validitas item atau validitas butir. Validitas item dari suatu tes adalah
ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir item. Uji validitas butir dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment dari Karl Pearson sebagai
berikut: r
xy
=
[ ]
2 2
2 2
U å
- U
å C
å -
C å
U å
C å
- CU
å N
N N
Persamaan 3.1 menyatakan bahwa nilai validitas butir soal r
xy
ditentukan oleh jumlah sampel N, skor item untuk masing-masing responden X dan skor total
dari keseluruhan masing-masing responden. Kriteria item: jika r
xy
≥ r
harga kritik
maka item tersebut valid, jika r
xy
r
harga kritik
maka item tersebut invalid Suharsimi Arikunto, 1998: 160. Hasil uji validitas tes prestasi belajar fisika yang telah dilakukan
terangkum dalam tabel 3.3:
Tabel 3.3.Rangkuman Hasil Uji Validitas Instrumen Tes Prestasi Belajar Jumlah
Soal Kriteria
Nomor Soal 26
Valid : 22
……………3.1
commit to user
cii
1,2,3,4,5,6,7,8,10,11,13,14,15,16,17,18,19,20,21,22,24 dan 25 Invalid : 4
9,12,23,dan 26
Tabel 3.3 menunjukkan hasil uji validitas instrument tes prestasi belajar, dari hasil analisis tersebut diperoleh 22 soal yang valid dan 4 soal yang invalid lihat
lampiran 12 b. Uji Reliabilitas
Soal dinyatakan reliabel bila memberikan hasil yang relatif sama saat dilakukan pengukuran kembali pada subjek yang berbeda pada waktu berlainan.
Pengujian reliabilitas menggunakan rumus sebagai berikut:
÷÷ ø
ö çç
è æ
å -
÷ ø
ö ç
è æ
- =
t t
11
V pq
V 1
k k
r
Persamaan 3.2 menyatakan bahwa realibilitas instrumen r
11
ditentukan oleh banyaknya butir pertanyaan k, varians total V
t
, proporsi subyek yang mendapat skor satumenjawab betul p dan proporsi subyek yang
mendapat skor nol q.
N 1
kornya yangs
subyek Banyaknya
p =
q = proporsi subyek yang mendapat skor 0 = 1 – p
Suharsimi Arikunto, 1998: 180 ………………………………………..3.2
commit to user
ciii Hasil perhitungan tingkat reliabilitas tersebut kemudian dikonsultasikan
dengan r product moment. Apabila harga r
tt
r
tabel
maka tes instrument tersebut adalah reliabel.
Klasifikasi reliabilitas adalah sebagai berikut: 0,81-1,00
: Sangat Tinggi 0,61-0,80
: Tinggi 0,41-0,60
: Cukup 0,21-0,40
: Rendah 0,00-0,20
: Sangat Rendah Suharsimi Arikunto, 1998: 191
Hasil uji realiabelitas instrumen tes prestasi belajar fisika yang telah dilakukan terangkum dalam tabel 3.4 berikut ini:
Tabel 3.4. Rangkuman Hasil Uji Reliabelitas Instrumen Tes Prestasi Belajar Variabel
Jumlah Soal Reliabelitas
Kriteria Soal Materi Hukum-hukum
Newton 26
0,98650 Sangat Tinggi
Tabel 3.4 menyatakan hasil uji reliabilitas instrumen tes prestasi belajar yang telah dihitung dengan persamaan 3.2, untuk jumlah soal 26 dengan nilai realibilitas
0,9869 kriteria sangat tinggi lihat lampiran 12. Artinya soal-soal tersebut akan memberikan hasil yang relatif sama jika dilakukan pengukuran kembali pada
subyek yang berbeda pada waktu yang berlainan. c. Uji Taraf Kesukaran Soal
commit to user
civ Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu
sulit, dan untuk mengetahui apakah soal itu sulit, mudah ataukah sedang dilakukan dengan pengujian tingkat kesuitan soal. Hasil dari uji tersebut berupa
bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal yang disebut indeks kesukaran. Indeks ini kemudian diinterpretasikan kedalam klasifikasi indeks
kesukaran yang telah ditentukan. Untuk mengukur tingkat kesulitan soal digunakan rumus sebagai berikut:
Maksimal Skor
x N
B =
IK
................ ...............................................3.3 Persaman 3.3 menyatakan bahwa indeks kesukaran IK ditentukan
dengan mambagi jumlah siswa yang menjawab benar dari suatu item B dengan jumlah siswa N kali skor maksimal.
Tabel 3.5 Tabel Ideks Kesukaran IK
Keterangan 0,81 – 1,00
Mudah Sekali MS 0,61 – 0,80
Mudah M 0,41 – 0,60
SedangCukupSd-C 0,21 – 0,40
Sukar SK 0,00 – 0,20
Sukar Sekali SS
Masidjo,2006:208 Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal tes prestasi belajar fisika yang telah
dilakukan terangkum dalam tabel 3.6 berikut ini:
Tabel 3.6. Rangkuman Taraf Kesukaran Soal Tes Prestasi Belajar Jumlah Soal
Kriteria Nomor Soal
26 Mudah : 12
1,2,3,5,6,7,8,10,11,13,15 dan 24
commit to user
cv
Sedang : 10 4,9,12,14,17,19,21,23,25 dan 26
Sukar : 4 16,18,20 dan 22
Tabel 3.6 menyatakan hasil uji taraf kesukaran soal yang dihitung dengan
persamaan 3.3 yang diperoleh soal dengan kriteria mudah: 12, sedang: 10 dan sukar: 4 lihat lampiran 12. Penetapan: soal dengan kriteria sukar yaitu nomor
16, 18, 20 dan 22 dipakai. Soal dengan kriteria sedang yaitu nomor 4, 14, 17, 19, 21 dan 25 dipakai, sedangkan nomor 9,12,23 dan 26 tidak dipakai karena
termasuk invalid tabel 3.3. Soal dengan kriteria mudah yaitu nomor 1, 3, 5 dan 24 dipakai, sedangkan nomor 2, 6, 7, 8, 10, 11, 13 dan 15 diperbaiki.
d. Daya Pembeda Soal Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
antar siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang bodoh berkemampuan rendah. Suatu soal yang dapat dijawab oleh siswa pandai
maupun siswa bodoh, maka soal itu tidak baik, karena tidak mempunyai daya pembeda. Jika semua siswa pandai dan bodoh tidak dapat menjawa soal dengan
benar maka soal tersebut juga tidak baik. Daya pembeda disebut indeks diskriminasi ID. Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi adalah:
Untuk mengetahui daya beda instrumen tes prestasi digunakan rumus:
Maksimal Skor
x KB
atau NKA
KB -
KA =
ID
Persamaan 3.4 menyatakan bahwa indeks daya beda ID ditentukan dengan membagi selisih dari jumlah jawaban benar yang diperoleh dari siswa
……….............................3.4
commit to user
cvi yang tergolong kelompok atas dikurangi jumlah jawaban benar yang diperoleh
dari siswa yang tergolong kelompok bawah dengan jumlah siswa kelompok atas atau kelompok bawah.
Tabel 3.7 Tabel Nilai Daya Pembeda Soal ID - ID
Kualifikasi 0,80 – 1,00
Sangat membedakan SM 0,60 – 0,79
Lebih membedakan LM 0,40 – 0,59
Cukup membedakan CM 0,20 – 0,39
Kurang membedakan KM Negatif
Tidak membedakan TM
Hasil uji daya pembeda soal tesprestasi belajar fisika yang telah dilakukan terangkum dalam tabel 3.8:
Tabel 3.8. Rangkuman Hasil Uji Daya Beda Soal Tes Prestasi Belajar Jumlah Soal
Kriteria Nomor Soal
26 SM : 4
14,17,19,dan 25 LM : 9
6,7,8,10,15,16,18,21 dan 24 CM : 7
1,2,3,4,10,12,dan20 KM : 6
5,9,12,22,23,dan 26
commit to user
cvii Tabel 3.8 menyatakan hasil uji daya beda soal tes prestasi belajar yang telah
dihitung dengan persamaan 3.4 lihat lampiran 12, diperoleh soal dengan kriteria sangat membedakan sejumlah 4 nomor, lebih membedakan sejumlah 9 nomor,
cukup membedakan sejumlah 7 nomor dan kurang membedakan sejumlah 6 nomor.
2. Instrumen Penilaian Motivasi Belajar dan Interaksi Sosial Siswa a. Penyusunan kisi-kisi angket
Setelah aspek dan indikator dirumuskan kemudian disusun kisi-kisi angket yang memuat tentang ruang lingkup variabel bebas sesuai dasar teori. Kisi-kisi
angket tersebut dijadikan pedoman pembuatan pertanyaan dan pernyataan. b. Penyusunan item angket
Meliputi pembuatan item-item pertanyaan, alternatif jawaban dan petunjuk pengisian angket. Item-item disesuaikan dengan indikator yang telah
dirumuskan. Kriteria penilaian tiap item pernyataan adalah sebagai berikut:
Pemberian skor skala 1 sampai 4, untuk item yang mengarah jawaban positif, pemberian skornya sebagai berikut :
Skor 4 untuk jawaban terbaik Skor 3 untuk jawaban baik
Skor 2 untuk jawaban sedang Skor 1 untuk jawaban kurang baik
commit to user
cviii Item yang mengarah pada jawaban negatif, pemberian skornya sebagai berikut
: Skor 1 untuk jawaban terbaik
Skor 2 untuk jawaban baik Skor 3 untuk jawaban sedang
Skor 4 untuk jawaban kurang baik Skor
≥ skor rata-rata kelas = tinggi Skor skor rata-rata kelas = rendah Suharsimi Arikunto, 2002: 263-267
Sebelum digunakan untuk mengambil data penelitian, instrumen tersebut diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui validitas dan reliabelitas item
angket. a. Uji Validitas
Validitas dari instrumen dari angket ini adalah validitas konstruksi. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruksi apabila instrumen tersebut mengukur
setiap aspek berpikir seperti yang disebutkan dalam tujuan instruksional khusus indikator.
Untuk menghitung validitas butir soal angket digunakan rumus sebagai berikut:
{ }{
}
å å
å å
å å å
=
2 2
2 2
xy
Y -
Y N
X -
X N
Y X
- XY
N r
………………………3.5
commit to user
cix Persamaan 3.5 menyatakan bahwa koefisien validitas r
xy
ditentukan oleh jumlah sampel N, skor item untuk masing-masing responden X dan skor total
dari keseluruhan masing-masing responden. Taraf signifikan yang dipakai dalam penelitian ini adalah 5 kriteria
validitas suatu tes r
xy
: 0,91 – 1,00
: Sangat Tinggi ST 0,71 – 0,90
: Tinggi T 0,41 – 0,70
: Cukup C 0,21 – 0,40
: Rendah R Negatif – 0,20 : Sangat Rendah SR
Suharsimi Arikunto,2002: 222 Setelah dilakukan uji validitas dengan persamaan 3.5 diperoleh hasil
bahwa untuk uji validitas angket motivasi dan interaksi sosial diperoleh nilai r
xy
r
tabel
0,32 lihat lampiran 12. Sehingga 40 butir item instrumen angket motivasi dan interaksi sosial seluruhnya valid.
b. Uji Reliabilitas Digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengukuran tersebut dapat
memberikan hasil yang relatif tidak berbeda bila dilakukan pengukuran kembali kepada subyek yang sama. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas digunakan rumus
alpha digunakan untuk mencari reliabilitas yang skornya bukan 1 dan 0; yaitu sebagai berikut:
11
r
= ú
ú û
ù ê
ê ë
é s
s -
úû ù
êë é
-
å
2 t
2 i
1 1
n n
………..………………………………….3.6
commit to user
cx Persaman 3.6 menyatakan bahwa reliabilitas instrumen r
11
ditentukan oleh banyaknya butir pertanyaan atau soal dan jumlah kuadrat masing-masing
item. Kriteria :
0,91-1,00 : Sangat Tinggi
0,71-0,90 : Tinggi
0,41-0,70 : Cukup
0,21-0,40 : Rendah
Negatif-0,20 : Sangat Rendah Masidjo, 1995 : 243
Setelah dilakukan uji reliabelitas dan dihitung dengan persamaan 3.6 diperoleh hasil bahwa untuk uji reliabilitas angket motivasi diperoleh nial r
11
= 0,984 dengan kriteria tinggi dan uji reliabelitas angket interaksi sosial dengan r
11
= 0,9817 dengan kriteria tinggi lihat lampiran 12. Sehingga 40 butir item instrumen angket motivasi dan interaksi sosial seluruhnya reliabel. Artinya jika
dilakukan pengukuran kembali pada sampel dan waktu yang berbeda akan memberikan hasil yang relatif sama.
H. Teknik Analisis Data