Penerapan hukum-hukum Newton Gambar 2.3. Dua balok dihubungkan oleh

commit to user lxxvii 3. Hukum III Newton Hukum III Newton disebut juga sebagai hukum aksi-reaksi, karena hukum ini membahas tentang gaya reaksi yang disebabkan oleh gaya aksi. Syarat berlakunya hukum III Newton ini adalah gaya aksi-reaksi harus bekerja pada dua benda yang berlainan dan arah kedua gaya tersebut adalah berlawanan. Hukum ini menyatakan jika suatu benda mengerjakan gaya pada benda lain, maka benda yang kedua ini akan mengerjakan gaya pada benda pertama yang besarnya sama dan arahnya berlawanan. Secara matematis dituliskan sebagai: F aksi = -F reaksi ……………………………………………………………………………………. 2.5 Persamaan 2.5 menyatakan bahwa besarnya gaya reaksi sama dengan besarnya gaya aksi. Tanda negatif menyatakan bahwa arah gaya reaksi berlawanan dengan arah gaya aksi.

c. Penerapan hukum-hukum Newton

1 Benda di atas bidang datar licin, dipengaruhi gaya yang membentuk sudut tertentu terhadap arah gerak benda. Percepatan sistem: Σ F = ma Fcos α = ma` Gambar 2.1. Balok ditarik dengan gaya yang membentuk sudut α. a = m F a cos ………………………………………………………..……2.6 Persamaan 2.6 menyatakan bahwa besarnya percepatan suatu benda yang ditarik dengan gaya yang membentuk sudut α tergantung dari gaya dan massa m α F commit to user lxxviii benda. Semakin besar sudutnya maka percepatan benda akan semakin kecilkarena nilai cos sudut tersebut semakin kecil, semakin besar gaya maka percepatan akan semakin besar dan semakin besar massa benda maka nilai percepatan akan semakin kecil. 2 Dua buah benda dihubungkan dengan tali yang melalui katrol licin, dengan salah satu benda berada di atas bidang datar licin dan yang lainnya tergantung Percepatan sistem : Σ F = ma W 2 – T – T = m 1 + m 2 a m 2 g = m 1 + m 2 a Gambar 2.2. Dua balok dihubungkan oleh katrol licin a = 2 1 2 m m m + …………………………………………………………..2.7 Persamaan 2.7 menyatakan bahwa besarnya percepatan dari dua balok yang dihubungkan oleh katrol licin, satu balok terletak pada bidang datar dan yang lain tergantung dapat ditentukan dengan membagi massa balok yang tergantung dengan jumlah massa kedua balok. Tegangan tali: Σ F = m 1 a Untuk benda m 1 T = m 1 a …………………………………………………………….2.8 Persamaan 2.8 menyatakan bahwa tegangan tali merupakan hasil kali antara massa balok m 1 m 2 commit to user lxxix yang terletak pada bidang datar dengan percepatan. Tegangan tali dinyatakan dalam satuan Newton. 3 Dua buah benda dihubungkan dengan tali yang melalui katrol yang licin, kedua benda dalam keadaaan tergantung m 2 m 1 Percepatan sistem : Σ F = ma W 2 – T + T – W 1 = m 1 + m 2 a m 2 – m 1 g = m 1 + m 2

2.9 Gambar 2.3. Dua balok dihubungkan oleh

katrol licin dan tergantung a = 2 1 1 2 m m m m + - g …………………………………………………… 2.9 Persamaan 2.9 menyatakan bahwa percepatan kedua balok dapat ditentukan dengan membagi selisih massa kedua balok dengan jumlah massa kedua balok kemudian hasilnya dikalikan dengan percepatan gravitasi bumi. Percepatan gravitasi bumi dinyatakan dengan satuan mdet 2 . Tegangan tali : untuk benda m 1 Σ F = ma T – W 1 = m 1 a T – m 1 g = m 1 T = m 1 g + a …………………………………………………. 2.10 m 1 m 2 m 2 m 1 commit to user lxxx Persaaan 2.10 menyatakan bahwa besarnya tegangan tali dapat ditentukan dengan mengalikan massa m 1 dengan jumlah dari nilai percepatan gravitasi bumi dengan percepatan . 4 Benda berada di bidang miring licin yang membentuk sudut tertentu Percepatan benda : Σ F = ma Wsinα = ma mgsinα = ma Gambar 2.4. Sebuah balok meluncur pada bidang miring yang membentuk sudut α a = g sinα ……………………………………………………. 2.11 Persamaan 2.11 menyatakan bahwa besarnya percepatan suatu balok yang meluncur pada bidang miring tergantung dari nilai sinus sudutnya dikalikan besarnya percepatan gravitasi bumi, semakin besar sudutnya maka percepatannya akan semakin besar. Percepatan balok tidak tergantung pada massa balok. 5 Gaya normal atau berat bendaorang yang berada di dalam lift. a Lift diam atau bergerak lurus beraturan Σ F = ma N – W = 0 N – mg = 0 Gambar 2.5. Orang berada di dalam lift N = mg ………………………………………………………… 2.12 Persamaan 2.12 menyatakan bahwa besarnya gaya normal orang atau berat orang sama dengan massa dikalikan percepatan gravitasi. Gaya normal orang atau berat orang dinyatakan dalam satuan newton. α m a w W cos α W sin α commit to user lxxxi b. Lift bergerak ke bawah dengan percepatan a Σ F = ma N + mg = ma N = mg - ma N = g - a m ……………………………………………………. 2.13 Persamaan 2.13 menyatakan bahwa gaya normal orang yang berada di dalam lift yang bergerak ke bawah sama dengan selisih antara percepatan gravitasi dengan percepatan lift dikalikan massa. Semakin besar percepatan benda maka besarnya gaya normal akan semakin kecil. c. Lift bergerak ke atas dengan percepatan a Σ F = ma N – mg = ma N = mg + ma N = g + a m …………………………………………………………2.14 Persamaan 2.14 menyatakan bahwa gaya normal orang yang berada di dalam lift yang bergerak ke atas sama dengan jumlah percepatan gravitasi dengan percepatan lift dikalikan dengan massa. Semakin besar percepatan lift maka besarnya gaya normal akan semakin besar pula. d. Tali lift putus atau lift bergerak ke bawah dengan percepatan g Σ F = ma N + mg = mg N = 0 ………………………………………..……………… 2.15 a a g commit to user lxxxii Persamaan 2.15 menyatakan bahwa gaya normal orang yang berada di dalam lift yang bergerak ke bawah dengan percepatan g adalah sama dengan nol, artinya terjadi gerak jatuh bebas.

B. Penelitian yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Endah Setiyani 2009 dengan judul “Pembelajaran Kooperatif Students Teams Achievement Division STAD dan Number Head Together NHT ditinjau dari orientasi bekerja sama dan kemampuan visual spasial” yang bertujuan untuk mengetahui: a pengaruh metode pembelajaran STAD dan NHT terhadap prestasi belajar kimia, b pengaruh orientasi bekerja sama tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar kimia, c pengaruh kamampuan visual spasial tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar kima, d interaksi antara metode pembelajaran STAD dan NHT dengan orientasi bekerja sama terhadap prestasi belajar kimia, e interaksi antara metode pembelajaran STAD dan NHT dengan kemampuan visual spasial terhadap prestasi belajar kimia, f interaksi antara orientasi bekerja sama dengan kemampuan visual spasial terhadap prestasi belajar kimia dan g interaksi antara metode pembelajaran STAD dan NHT, orientasi bekerja sama serta kemampuan visual spasial terhadap prestasi belajar kimia. Kekurangan penelitian ini adalah penyampaian presentasi kelas dengan power point sehingga siswa kurang aktif selama proses pembelajaran. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti dalam penyampaian presentasi kelas dengan demonstrasi dilengkapi LKS sehingga siswa terlibat aktif dalam memahami

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar siswa atara model pembelajaran NHT (numbered head together) dengan stad (student team achievment division pada konsep laju reaksi)

3 10 173

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Efektifitas pembelajaran kooperatif metode numbered heads together (NHT) terhadap hasil belajar pendidikan Agama Islam di SMP Islam al-Fajar Kedaung Pamulang

0 10 20

Pengaruh strategi pemecahan masalah “ideal” dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap kemampuan berpikir kritis matematik siswa

1 10 208

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN STRATEGI NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN STRATEGI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENTDIVISION (STAD) Studi Komparasi Penggunaan Strategi Numbered Heads Together (NHT) Dan Strategi Student Teams Achievementdivision (STAD) Terhadap Hasi

0 3 16

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN STRATEGI NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN STRATEGI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT Studi Komparasi Penggunaan Strategi Numbered Heads Together (NHT) Dan Strategi Student Teams Achievementdivision (STAD) Terhadap Hasil Belajar Te

0 2 13

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA METODE KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN METODE KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA

4 18 99

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA YANG MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAIN (SFAE) DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISSION (STAD)

0 0 7