Parameter Phosphate Kualitas Air Sungai dan Danau A.

No. Prameter Unit Kelas Mutu Air I II III IV 13 Barium Mg L 1 - - - 14 Boron Mg L 1 1 1 1 15 Selenium Mg L 0.01 0.05 0.05 0.05 16 Kadmium Mg L 0.01 0.01 0.01 0.01 17 Khrom VI Mg L 0.05 0.05 0.05 1 18 Tembaga Mg L 0.02 0.02 0.02 0.2 19 Besi Mg L 0.3 - - - 20 Timbal Mg L 0.03 0.03 0.03 1 21 Mangan Mg L 0.1 - - - 22 Air raksa Mg L 0.001 0.002 0.002 0.005 23 Seng Mg L 0.05 0.05 0.05 2 24 Khlorida Mg L 600 - - - 25 Sianida Mg L 0.02 0.02 0.02 - 26 Fluorida Mg L 0.5 1.5 1.5 - 27 Nitrit NO2- N Mg L 0.06 0.06 0.06 - 28 Sulfat Mg L 400 - - - 29 Khlorin bebas Mg L 0.03 0.03 0.03 - 30 Sulfida H 2 S Mg L 0.002 0.002 0.002 - Kimia Organik 31 Minyak dan lemak Ug L 1000 1000 1000 - 32 MBAS Ug L 200 200 200 - 33 Fenol Ug L 1 1 1 - 34 BHC Ug L 210 210 210 - 35 Aldrin Ug L 17 - - - 36 Chlordane Ug L 3 - - - 37 DDT Ug L 2 2 2 2 38 Heptachlor Ug L 18 - - - 39 Lindane Ug L 56 - - - 40 Methoxychlor Ug L 35 - - - 41 Endrin Ug L 1 4 4 - 42 Toxaphan Ug L 5 - - - No. Prameter Unit Kelas Mutu Air I II III IV Mikrobiologi 43 Fecal coliform Jml 100 ml 100 1000 2000 2000 44 Total Coliform Jml 100 ml 1000 5000 10000 10000 Radioaktivitas 45 Gross-A Bq L 0.1 0.1 0.1 0.1 46 Gross-B Bq L 1 1 1 1 Parameter Tambahan SAR -- Na Ni Mg L Keterangan: Berbeda Kelas, namun kadar Parameter sama besar Tabel 3.4. Pemantauan Kualitas Air untuk Penilaian Status Mutu Air 1. Danau Rawapening 7 o 18 6,0 LS, 110 o 25 30,5 BT 2. Danau Rawapening 7 o 16 51,1 LS, 110 o 25 34,7 BT 3. Danau Rawapening 7 o 16 21,6 LS, 110 o 25 54,1 BT No. Parameter Satuan Lokasi 1 Lokasi 2 Lokasi 3

A. FISIKA

1. Suhu o C 24 24 24 2. Kecerahan meter 0.5 0.2 0.10 3. Daya Hantar Listrik umh cm 257 257 258 4. Residu Tersuspensi mg L 12 26 20

B. Kimia

1. pH 6.8 6.8 6.9 2. Oksigen terlarut DO mg L 8.3 7.7 7.3 3. BOD 5 mg L 2.9 2.8 2.2 No. Parameter Satuan Lokasi 1 Lokasi 2 Lokasi 3 4. Arsen mg L 0,001 0,001 0,001 5. Kobalt mg L 0,01 0,01 0,01 6. Boron mg L 0.51 0.50 0.26 7. Selenium mg L 0,001 0,001 0,001 8. Kadmium mg L 0,001 0,001 0,001 9. Krom VI mg L 0,002 0,002 0,002 10. Tembaga mg L 0,004 0,004 0,004 11. Besi mg L 0,008 0,008 0,008 12. Timbal mg L 0,005 0,005 0,005 13. Mangan mg L 0,007 0,007 0,007 14. Air Raksa mg L 0,00009 0,00009 0,00009 15. Seng mg L 0,004 0,004 0,004 16. Klorida mg L 13.9 10.9 10.9 17. Fluorida mg L 0,06 0,06 0,06 18. Sulfat mg L 2.7 6.2 7.1 19. Minyak dan Lemak mg L 0,1 0,1 0,1 20. Detergen mg L 0,02 0.043 0,02 21. Fenol mg L 0,003 0,003 0,003 22. Kesadahan mg L 109 96 101 23. Kalsium mg L 27.2 24.2 27.0 24. Magnesium mg L 10.0 8.7 8.09 25. Kalium mg L 3.85 3.50 3.57 26. Natrium mg L 21.6 14.0 14.1 27. N-Organik mg L 0.564 0.489 0.194 28. NH3N mg l 0,17 0,13 0, 35 29. NO2N mg l 0,14 0,17 0,02 30. NO3N mg l 0,70 2,2 2,9 31. PO4P mg l 0,10 0,12 0,22 32. Chlorophyll ug l 4,2 4,0 4,4 9 Tabel 3.5. Status Mutu Air Danau Rawapening Metoda Indeks Pencemaran Air No LokasiGPS Status MutuKelas Air Status Trofik 1. MA 7 16 51,1 110 25 34,7 B Tercemar sedang oleh BOD,NH3 dan NO2 Eutrofik Kecerahan dan PO 4 2. 7 16 21,6 110 26 12,7 B Tercemar sedang oleh BOD,NH3 dan NO2 Eutrofik Kecerahan dan PO 4 3. 7 18 6,0 110 25 30,5 B Tercemar sedang oleh BOD,NH3 dan NO2 Eutrofik Kecerahan dan PO 4 Gambar 3.8. Peta Lokasi Sampel Air Danau Rawapening

3.3.2 Status Trofik Danau

Kondisi kualitas air danau diklasifikasikan berdasarkan status proses eutrofikasi yang disebabkan adanya peningkatan kadar unsur hara dalam air. Faktor pembatas sebagai penentu eutrofikasi adalah unsur Fosfor P dan Nitrogen N. Pada umumnya rata-rata tumbuhan air mengandung Nitrogen dan Fosfor masing-masing 0,7 dan 0,09 dari berat basah. Fosfor membatasi proses eutrofikasi jika kadar Nitrogen lebih dari delapan kali kadar Fosfor, sementara Nitrogen membatasi proses eutrofikasi jika kadarnya kurang dari delapan kali kadari Fosfor UNEP-IETC ILEC, 2001. Klorofil- adalah pigmen tumbuhan hijau yang diperlukan untuk fotosintesis. Parameter Klorofil- tersebut mengindikasikan kadar biomassa algae, dengan perkiraan rata-rata beratnya adalah 1 dari biomassa. Eutrofikasi yang disebabkan oleh proses peningkatan kadar unsur hara terutama parameter Nitrogen dan Fosfor pada air danau. Proses tersebut diklasifikasikan dalam empat kategori status trofik kualitas air danau dan waduk berdasarkan kadar unsur hara dan kandungan biomasa atau produktivitasnya Tabel 3.6: 1 Oligotrofik adalah status trofik air danau dan waduk yang mengandung unsur hara dengan kadar rendah; status ini menunjukkan kualitas air masih bersifat alamiah belum tercemar dari sumber unsur hara Nitrogen dan Fosfor; 2 Mesotrofik adalah status trofik air danau dan waduk yang mengandung unsur hara dengan kadar sedang; status ini menunjukkan adanya peningkatan kadar Nitrogen dan Fosfor namun masih dalam batas toleransi karena belum menunjukkan adanya indikasi pencemaran air; 3 Eutrofik adalah status trofik air danau yang mengandung unsur hara dengan kadar tinggi. Status ini menunjukkan air telah tercemar oleh peningkatan kadar Nitrogen dan Fosfor. 4 Hipereutrofik Hipertrofik adalah status trofik air danau yang mengandung unsur hara dengan kadar sangat tinggi; status ini menunjukkan air telah tercemar berat oleh peningkatan kadar Nitrogen dan Fosfor. Status trofik Danau Rawapening adalah eutrofik berdasar kadar Total P rata-rata 100 ug l, dan hypereutrofik berdasarkan nilai kecerahan yang rendah yaitu 0,1 – 0,5 m kategori kecerahan ≤2,5 m, seperti tercantum pada Tabel 3.6. – kategori kecerahan ≤2,5 m, seperti tercantum Tabel 3.6. Kategori Status Trofik Danau Rawapening Status Trofik Kadar Rata-rata Total N µgl Kadar Rata- rata Total P µgl Kadar Rata-rata Khlorofil-a µgl Kecerahan Rata-rata m Oligotrofik ≤650 ≤10 ≤2,0 10 Mesotrofik ≤750 ≤ 30 ≤5,0 4 Eutrofik ≤1900 ≤ 100 ≤15 2,5 Hypereutrofik 1900 100 100 - 200 ≤2,5 Sumber: Peraturan Menteri Negara LH Nomor 28 Tahun 2009 3.4 Sedimentasi dan Pendangkalan Danau 3.4.1 Pendangkalan Danau Danau Rawapening telah mendangkal dan menyempit sehingga luas perairan dan daya tampungnya berkurang. Berdasarkan data BPSDA WS Jragung Tuntang tahun 1976, luas perairan maksimal pada waktu musim hujan adalah 2846,70 Ha dengan volume 67.666.000 m 3 , dan luas minimal 1650 Ha dengan volume 25.000 m 3 . Namun pada saat ini luas perairan telah banyak menyusut Tabel 3.7. Hasil perhitungan luas perairan danau berdasarkan peta rupa bumi tahun 2004 hanyalah 1520,15 Ha, sisanya menjadi daratan berupa lahan sawah yang berada pada bantaran pasang-surut perairan danau. Lahan sawah tersebut terdiri dari sawah dua kali panen seluas 812 Ha, dan sawah satu kali panen seluas 200 Ha BPLHD Provinsi Jawa Tengah, 2009. Konversi lahan bantaran danau menjadi sawah dua kali panen tersebut menunjukkan besarnya luas perairan yang berkurang adalah 812 Ha atau 28,5 dari luas maksimal. Selain penyusutan luas danau, juga terjadi pendangkalan dasar danau. Kedalaman danau pada saat ini pada umumnya kurang dari 2,0 m, kecuali pada beberapa cekungan kedalaman dapat mencapai 4,7 m, bahkan pada mata air danau kedalamannya 11,7 m berdasarkan Peta Kedalaman Danau Rawapening, Soeprobowati, 2010, Gambar 3.9. Sumber penyempitan dan pendangkalan danau antara lain adalah sebagai berikut : a Erosi lahan DAS Rawapening yang mengakibbatkan sungai membawa endapan lumpur ke danau; b Pertumbuhan gulma air yang luas sehingga memicu pengendapan sedimen suspensi pada muara-muara sungai di danau; c Pertumbuhan gulma air tersebut meyisakan biomasa mati yang sangat banyak dan mengendap di dasar danau. Tabel 3.7. Volume dan Luas Danau Rawapening No. Sumber Data Elevasi Candi Dukuh m Volume Ribu m 3 Luas Ha Keterangan 1. BPSDA WS Jragung Tuntang Hasil Survey 1976 - Maksimum 464 67666 2846,70 Tabel elevasi muka air dan luas danau - Minimum 462,05 25000 1650 2. BBWS Pemali Juana Leaflet Konperensi Danau 2, 2011 - Maksimum 65000 - Minimum 25000 3. BPLHD Prov.JATENG Buku Profil Danau Rawapening 2009 462,30- 463,30 812 Sawah pasang surut 2 x panen patok merah-patok hitam 462,05- 462,30 200 Sawah 1 x panen Banjir 7600 Luas genangan banjir G t k jir 4. Peta Kedalaman Rawapening 1489,37 Peta Kedalaman Rawapening, oleh Tri Ratnaningsih Suprobowati, Perhitungan luas danau oleh Tim Ecoterra Multiplan 5. Peta Google Juni 2010 Hitung luas oleh Tim Ecoterra Peta BAKO 2004 461.70 1520,15 Hitung luas perairan oleh Tim Ecoterra 463.87 2748 Luas eceng gondok 443.8 Hitung luas perairan oleh Tim Ecoterra berdasarkan peta Google Juni 2010