Zonasi Enceng Gondok Zonasi Danau Rawapening Berdasarkan Studi yang Ada

Secara karakteristik enceng gondok tidak bisa dihilangkan begitu saja namun dapat dikendalikan karena selain mempunyai sisi negatif juga terdapat sisi positifnya. Untuk pengendaliannya tentunya diarahkan pada zona yang tidak dilakukan budidaya perikanan pada perairan umum khususnya di perairan danau karena dapat merusak keramba jaring apung dan mengganggu mobilitas para pembudidayanya. Dalam menentukan zonasi enceng gondok, terdapat dua pandangan yang berbeda. Dua pandangan tersebut adalah sebagian masyarakat Danau Rawapening menyatakan bahwa enceng gondok dapat merugikan, diantaranya: Eceng gondok yang berkembang tidak terkendali dapat merusak keramba pembudidaya; Eceng gondok menghambat mobilitas para pembudidaya atau nelayan dari satu lokasi ke lokasi lain, terutama pada daerah tepi danau dan muara danau; Eceng Gondok yang telah mati atau busuk mengendap di dasar perairan danau sehingga dapat mengakibatkan pendangkalan pada Danau Rawapening. Sebagian pihak lainnya dan atau para ahli menyatakan bahwa terdapat manfaat enceng gondok, yakni sebagai tempat terpeliharanya ekosistem ikan atau kehidupan air.

A. Alternatif Penetapan Zona Enceng Gondok

Berikut adalah beberapa alternatif penetapan eceng gondok : 1. Strategi penetapan zona enceng gondok adalah dengan mengurangi eceng gondok dari luas 438, Ha menjadi 21,8 Ha atau pengurangan sebesar 5 dari luas 438 Ha; 2. Strategi penetapan zona enceng gondok adalah dengan mengurangi eceng gondok dari luas 438, Ha menjadi 43,6 Ha atau pengurangan sebesar 10 dari luas 438 Ha; 3. Strategi penetapan zona enceng gondok adalah dengan mengurangi eceng gondok dari luas 438, Ha menjadi 87,6 atau pengurangan sebesar 20 dari luas 438 Ha; 4. Strategi penetapan zona enceng gondok adalah dengan mengurangi eceng gondok dari luas 438, Ha menjadi 131 Ha atau pengurangan sebesar 30 dari luas 438 Ha. Usulan pengurangan luas tersebut cukup signifikan, untuk itu dibutuhkan peran serta masyarakat dan para pemangku kepentingan, serta dilakukan secara terus menerus kontinyu. Pengurangan dilakukan dengan cara pengangkatan enceng gondok dari 1. 2. 3. 4. perairan agar sisa neceng gondok tidak menyisakan endapan yang dapat menimbulkan pendangkalan perairan. Untuk menentukan zonasi ini diperlukan pembatasan zona enceng gondok dengan kriteria sebagai berikut : Enceng gondok ditetapkan pada daerah teluk atau daratan yang berupa teluk di perairan danau namun tidak berada atau menutup saluran air; Berada di daerah zona reservat; Enceng gondok sebagai bahan baku untuk produksi kerajinan; Enceng gondok tidak berada di zona budidaya KJA ataupun lokasi wisata. Enceng gondok diarahkan pada Kecamatan Banyubiru seluas 8 Ha yang lokasinya berada di Desa Banyu Biru, Rowo Boni, dan Desa Kebon Dowo. Juga diarahkan di Kecamatan Tuntang seluas 13 Ha di Desa Candirejo Tabel 6.1 dan Tabel 6.2. Tabel 6.1. Luas Enceng Gondok Yang Disarankan No. Kecamatan Luas yang Disarankan Yang Disarankan 1. Banyu Biru 8 Ha 38 2. Tuntang 13 Ha 62 3. Ambarawa - - 4. Bawen - - Tabel 6.2. Luas Enceng Gondok Yang Disarankan pada Desa-desa di Sekitar Danau Rawapening No. Nama Desa Nama Kecamatan Luas Ha 1. Desa Rowoboni Kec. Banyu Biru 3.3 2. Desa Rowoboni Kec. Banyu Biru 2.3 3. Desa Banyubiru Kec. Banyu Biru 1.2 4. Desa Kebondowo Kec. Banyu Biru 1.2 5. Desa Candirejo Kec. Tuntang 13 JUMLAH 21.0

B. Alternatif Menghilangkan Zona Enceng Gondok

a. Pengurangan Luas Enceng Gondok sebesar 5 dari Luas Enceng Gondok

Eksisting Untuk alternatif melakukan pengurangan enceng gondok, area pengurangan enceng gondok ditempatkan pada daerah yang berkarakteristik enceng gondok yang sudah ada dan terjadi pemadatan enceng gondok pada daerah selatan Danau Rawapening. Gambar 6.3 Zonasi Enceng Gondok Luas 5 dari Luas Enceng Gondok Eksisting Z ona E cen g G ondo k 5 Z ona E cen g G ondo k 5

b. Pengurangan Luas Enceng Gondok sebesar 10 dari Luas Enceng Gondok

Eksisting Alternatif pengurangan luas enceng gondok yang semula dari 438 Ha dari luas pemanfaatan perairan menjadi sebesar 43,8 Ha atau pengurangan sebesar 10 dari luas eksisting enceng gondok tahun 2011. Luas enceng gondok diarahkan pada Kecamatan Banyubiru dengan luas 39,6 Ha yakni lokasi menyebar pada Desa Banyubiru, Desa Rowoboni, dan Desa Kebondowo. Selain itu juga diarahkan berada di Kecamatan Tuntang dengan luas 4,2 Ha yakni di Desa Rowosari, karena ditinjau dari segi eksisting di Desa Rowosari merupakan satu rangkaian area enceng gondok dengan Rowoboni. Sedangkan Kecamatan Bawen dan Ambarawa tidak diarahkan untuk enceng gondok karena daerah tersebut berdasarkan kondisi eksisting tidak terdapat enceng gondok Tabel 6.3 dan Tabel 6.4. Tabel 6.3. Luas Enceng Gondok Yang Disarankan pada Desa-desa di Sekitar Danau Rawapening, Dengan Luas 10 dari Luas Enceng Gondok Eksisting No. Nama Desa Kecamatan Luas Ha 1. Desa Banyubiru Banyubiru 1.8 2. Desa Kebondowo Banyubiru 4.5 3. Desa Rowoboni Banyubiru 4.0 4. Desa Rowoboni Banyubiru 10.2 5. Desa Rowoboni Banyubiru 8.0 6. Desa Rowoboni Banyubiru 6.2 7. Desa Rowoboni Banyubiru 4.9 JUMLAH 39.6 8. Desa Rowosari Tuntang 4.2 JUMLAH 4.2 TOTAL 43.8 Tabel 6.4 Luas Enceng Gondok Yang Disarankan pada Kecamatan di Sekitar Danau Rawapening Dengan Pengurangan Luas 10 dari Luas Enceng Gondok Eksisting No. Kecamatan Luas Ha 1. Kecamatan Banyubiru 39.6 2. Kecamatan Tuntang 4.2 3. Kecamatan Ambarawa 4. Kecamatan Bawen Gambar 6.4 Zonasi Enceng Gondok Luas 10 Dari Luas Enceng Gondok Eksisting Zo n a Ec e n g G ond o k No. .6 4.2

c. Pengurangan Luas Enceng Gondok sebesar 20 dari Luas Enceng Gondok

Eksisting Alternatif ketiga adalah pengurangan enceng gondok sebesar 20 dari luas enceng gondok eksisting atau sama dengan luas 87 Ha. Dan diarahkan berada di Kecamatan Tuntang sebesar 47,52 Ha dan di Kecamatan Banyubiru sebesar 39,90 Ha. Pada Kecamatan Banyubiru terdapat tujuh lokasi yang diarahkan untuk enceng gondok dan yang terbanyak berada pada Desa Rowoboni yaitu sebanyak 5 lokasi, karena di desa tersebut berdasarkan keadaan eksisting terdapat daerah rangkaian enceng gondok yang cukup luas. Kecamatan Tuntang terdapat 4 empat lokasi yang diarahkan untuk keberadaan enceng gondok, yaitu di Desa Candirejo, Desa Rowosari, dan Desa Kesongo Tabel 6.5 dan Tabel 6.6. Tabel 6.5. Luas Enceng Gondok Yang Disarankan pada Desa-desa di Rawapening, Pengurangan Luas 20 dari Luas Enceng Gondok Eksisting No. Nama Desa Kecamatan Luas HA 1. Desa Banyubiru Kec. Banyubiru 1.82 2. Desa Rowoboni Kec. Banyubiru 3.99 3. Desa Kebondowo Kec. Banyubiru 4.46 4. Desa Rowoboni Kec. Banyubiru 7.98 5. Desa Rowoboni Kec. Banyubiru 6.24 6. Desa Rowoboni Kec. Banyubiru 4.90 7. Desa Rowoboni Kec. Banyubiru 10.51 JUMLAH 39.90 8. Desa Candirejo Kec. Tuntang 24.86 9. Desa Rowosari Kec. Tuntang 4.21 10. Desa Kesongo Kec. Tuntang 6.49 11. Desa Kesongo Kec. Tuntang 11.96 JUMLAH 47.52 TOTAL 87.41