Zonasi Dermaga Perahu 6.2.2 Zonasi Perikanan

Gambar 6.10 Peta Zona Wisata

6.2.5 Zonasi Lindung

Kriteria wilayah zona yang harus masuk kedalam zona lindung antara lain adalah zona di sekitar danau yaitu 50 – 100 m dari pinggiran danau, zona resapan air, kelerengan lahan di sekitar lokasi danau 45 , jenis tanahnya rapuh dan mudah longsor, pelindung mata air sekurang – kurangnya berjari – jari 200 m di sekeliling muka air danau tersebut. Data masukan yang diperlukan untuk penetapan zona lindung ini meliputi antara lain: peta topopgrafi dan bathimetri danau, peta kelas kelerengan lahan, peta jenis tanah, peta jaringan sungai, penyebaran penduduk aspek pencemaran, curah hujan, dan terakhir vegetasi. Zona lindung ini perlu dipertahankan karena disamping untuk mempertahankan kondisi morfologi danau juga akan mengurangi sedimentasi akibat aktivitas masyarakat, kelerengan lahan yang curam di sekitar danau dan tanahnya sangat peka terhadap erosi. Disamping itu zona lindung juga mengurangi beban pencemaran danau akibat aktivitas masyarakat di sekitar danau seperti sampah, deterjen, bahan bakar kendaraan bermotor BBM yang tumpah dari perahu motor dan lain-lain.

A. Sempadan Danau

Kebijakan pemanfaatan ruang yang ditujukan bagi perlindungan kawasan sekitar danau, antara lain: Pencegahan dilakukannya kegiatan budidaya di sekitar danau yang dapat mengganggu fungsi danau; Pengendalian kegiatan yang telah ada di sekitar danau; dan Pengamanan di daerah hulu. Zona sempadan danau diarahkan pada seluruh perairan danau 50 meter dari garis pasang tertinggi muka air danau. Berbagai bangunan yang ada tidak boleh didirikan pada zona sempadan danau. Karena zona merupakan daerah perlindungan setempat yang berfungsi menjaga daerah konservasi danau

B. Mata Air

Mata air merupakan zona perlindungan, yang mana sumber mata airnya terletak di perairan danau yaitu daerah di Desa Rowoboni Kecamatan Banyubiru. Lokasi tersebut dekat dengan kawasan wisata Bukit Cinta. Berbagai kegiatan tidak boleh menganggu atau merusak fungsi mata air, termasuk tidak boleh ada budidaya keramba di atas mata air tersebut. Gambar 6.11 Peta Zona Mata Air Untuk lebih jelasnya rangkuman lokasi zonasi pemanfaatan perairan Danau Rawapening Alternatif Satu dapat dilihat pada Tabel 6.11. Tabel 6.11 Zonasi Pemanfaatan Perairan Danau Rawapening Alternatif Satu Dengan Tanggul No. Zonasi Pemanfaatan Perairan Lokasi 1. Perikanan Keramba Jaring Apung Desa Bejalen Kecamatan Ambarawa Kelurahan Tambak Boyo Kecamatan Bawen Desa Kebondowo Kecamatan Banyubiru Desa Candirejo Kecamatan Tuntang Zona Mata Air ba No. Zonasi Pemanfaatan Perairan Lokasi 2. Perikanan Tangkap Berada tengah perairan 3. Pariwisata Kecamatan Banyu Biru Desa Kebondowo di Bukit Cinta, Kecamatan Tuntang, Desa Tuntang Jenis wisata Panorama dan Wisata Air 4. Dermaga Kecamatan Banyu Biru di Desa Kebondowo yakni Bukit Cinta dan Kecamatan Tuntang di Desa Tuntang 5. Sempadan Danau Seluruh Perairan Danau 6. Eceng Gondok Luas 21 Ha atau 5 dari luas eceng gondok eksisting Lokasi berada di : - 8 Ha di Kecamatan Banyubiru yakni di Desa Banyubiru, Desa Kebondowo, Desa Rowoboni; - 13 Ha di Kecamatan Tuntang yakni di Desa Candirejo Luas 43,6 Ha atau 10 dari luas eceng gondok eksisting - 39,6 Ha Kecamatan Banyu Biru, berada di Desa Banyubiru, Desa Rowoboni, dan Desa Kebondowo - 4,2 Ha Kecamatan Tuntang, berada di Desa Rowosari, Luas 87,6 Ha atau 20 dari luas eceng gondok eksisting - 39,9 Ha Kecamatan Banyu Biru, berada di Desa Banyubiru, Desa Rowoboni, dan Desa Kebondowo - 47 Ha Kecamatan Tuntang, berada di Desa Candirejo, Desa Rowosari, dan Desa Kesongo Luas 131 Ha atau 30 dari luas eceng gondok eksisting, yaitu: - 45 Ha di kecamatan Banyubiru yang berada di Desa Banyubiru, Desa Roowoboni, Desa Kebon Dowo, - 85,9 Ha berada di Kecamatan Tuntang yang