50
b. Pranata Humas Terampil yang memperoleh ijazah serendah-rendahnya S1D.
IV dapat dipertimbangkan untuk dapat diangkat dalam jabatan Pranata Humas Ahli apabila :
1 Ijazah yang dimiliki sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan untuk
jabatan Pranata Humas Ahli 2
Lulus Diklat fungsional Pranata Humas Tingkat Keahlian 3
Memenuhi angka kredit untuk pangkatjabatan yang akan diduduki c.
Kenaikan pangkatjabatan setingkat lebih tinggi menjadi Pranata Humas Madya, pangkat Pembina Tk. I, IVb sampai dengan pangkat Pembina Utama
Muda, IVc, wajib mengumpulkan sekurang-kurangnya 12 angka kredit dari kegiatan pengembangan profesi Pranata Humas.
d. Pranata Humas yang memiliki angka kredit melebihi angka kredit untuk
kenaikan pangkat pada tahun pertama dalam masa pangkat yang dimiliki, pada tahun berikutnya diwajibkan memperoleh angka kredit sekurang-
kurangnya 20 dari jumlah angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkatjabatan setingkat lebih tinggi yang berasal dari kegiatan informasi
dan kehumasan danatau pengembangan profesi.
L. PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN KEMBALI, DAN
PEMBERHENTIAN
1. Pembebasan Sementara
Pranata Humas dibebaskan sementara dari jabatannya apabila : a.
Dalam jangka waktu 5 lima tahun sejak diangkat dalam pangkatjabatan terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk
kenaikan pangkatjabatan setingkat lebih tinggi. b.
Dalam jangka waktu satu tahun sejak diangkat dalam pangkatjabatan terakhir tidak dapat memperoleh angka kredit sekurang-kurangnya :
1 10 sepuluh dari unsur utama bagi Pranata Humas Penyelia, pangkat
Penata Tk. I, IIId. 2
20 dua puluh dari unsur utama bagi Pranata Humas Madya, pangkat Pembina Utama Muda, IVc.
c. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat berupa penurunan
pangkat berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 30 tahun 1980. d.
Diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966.
e. Ditugaskan secara penuh di luar jabatan Pranata Humas.
f. Cuti di luar tanggungan Negara, kecuali cuti di luar pertanggungan Negara
untuk persalinan. g.
Tugas belajar lebih dari 6 enam bulan.
51
h. Pranata Humas yang dibebaskan sementara karena dijatuhi hukuman disiplin,
maka selama yang bersangkutan menjalani masa hukuman tersebut tetap wajib melaksanakan tugas pokoknya sebagai Pranata Humas dan kegiatan
tersebut dapat dinilaikan akan tetapi angka kreditnya tidak dapat ditetapkan selama menjalani hukuman disiplin.
2. Pengangkatan Kembali
a. Kriteria pengangkatan kembali
1 Pranata Humas yang telah selesai menjalani pembebasan sementara
sebagaimana tersebut pada butir 1 di atas, dapat diangkat kembali dalam jabatan semula sebagai Pranata Humas setelah memenuhi persyaratan dan
ketentuan yang berlaku. 2
PNS yang diangkat kembali dalam jabatan Pranata Humas dapat menggunakan angak kredit terakhir yang dimiliki atau angka kredit
terakhir ditambah angka kredit yang berasal dari prestasi di bidang informasi dan kehumasan yang diperoleh selama tidak menduduki
jabatan Pranata Humas, setelah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit.
b. Tata cara pengangkatan kembali
1 PNS yang telah selesai menjalani pembebasan sementara melaporkan
secara tertulis kepada pimpinan unit kerjanya dengan melampirkan : a
Penetapan Angka Kredit terakhir yang telah dimiliki atau Penetapan Angka Kredit terakhir yang telah ditambah angka kredit yang berasal
dari prestasi di bidang informasi dan kehumasan yang diperoleh selama dibebaskan sementara.
b Fotocopi keputusan pangkat terakhir yang dilegalisir pejabat yang
berwenang. c
Fotocopi keputusan pembebasan sementara sebagai Pranata Humas yang dilegalisir pejabat yang berwenang.
d Surat keterangankeputusanpernyataan telah selesai menjalani tugas
diluar jabatan Pranata Humas. e
Fotocopi ijazahSTTPP
yang diperoleh
disertai pengangkatanpenugasan kembali pada unit kerja semula bagi yang
selesai belajar dan dilegalisir pejabat yang berwenang. f
Surat keterangan telah selesai menjalani hukuman disiplin. g
Fotocopi keputusan pengangkatan kembali sebagai PNS bagi yang telah selesai menjalani cuti di luar tanggungan Negara dan dilegalisir
pejabat yang berwenang. 2
Berdasarkan laporan tersebut pimpinan unit kerja yang bersangkutan mengusulkan pengangkatan kembali sebagai Pranata Humas dengan
melampirkan persyaratan sebagaimana butir 1.
52
3 Pejabat yang berwenang memproses penerbitan keputusan pengangkatan
kembali sesuai usul dan ketentuan yang berlaku. 4
Keputusan pengangkatan kembali disampaikan kepada Pranata Humas yang bersangkutan melalui pimpinan unit kerjanya dengan tembusan
kepada unit kerjainstansi terkait. c.
Ketentuan dalam pengangkatan kembali Prestasi kerja yang berkaitan dengan bidang informasi dan kehumasan
yang dikerjakan selama pembebasan sementara dihitung angka kreditnya, kecuali bagi yang dibebaskan karena dijatuhi hukuman disiplin.
3. Pemberhentian
a. Alasan pemberhentian
Pranata Humas diberhentikan dari jabatan fungsionalnya apabila : 1
Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat, kecuali jenis hukuman disiplin berat berupa penurunan pangkat.
2 Diberhentikan sebagai PNS berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 32
Tahun 1979. 3
Dalam jangka waktu satu tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya yang bersangkutan tetap tidak dapat memperoleh angka kredit
yang ditentukan b.
Tata cara pemberhentian 1
Pimpinan unit kerja mengusulkan pemberhentian sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, dengan melampirkan :
a Fotocopi keputusan pangkat terakhir yang dilegalisir pejabat yang
berwenang. b
Fotocopi keputusan pengangkatan dan atau pembebasan sementara dari jabatan Pranata Humas.
c Surat keterangan dari Ketua Tim Penilai yang menerangkan bahwa
yang bersangkutan tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang dipersyaratkan dalam jangka waktu yang ditentukan setelah
pembebasan sementara. d
Fotocopi keputusan hukuman disiplin yang dilegalisir pejabat yang berwenang.
2 Berdasarkan usulan tersebut pejabat yang berwenang memproses dan
menetapkan keputusan pemberhentiannya dari jabatan Pranata Humas. 3
Keputusan pemberhentian disampaikan kepada Pranata Humas yang bersangkutan melalui pimpinan unit kerjanya dengan tembusan kepada
unit kerjainstansi terkait.