Manfaat Praktis Manfaat Penelitian

Beberapa kelebihan metode ceramah adalah: guru mudah menguasai kelas, guru mudah menerangkan bahan pelajaran, dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar, mudah dilaksanakan. Beberapa kelemahan metode ceramah adalah: membosankan, menjadi verbalisme pengertian kata-kata, merugikan siswa yang gaya belajar secara visual, membuat siswa pasif, mengandung unsur paksaan. 8 Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa metode ceramah adalah metode yang dilakukan dengan mengandalkan kemampuan berkomunikasi lisan dan alat yang dibutuhkan adalah aksen suara. Selain itu, dapat pula ditambahkan dengan media lain seperti media audio dan lain sebagainya. Metode ceramah memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan dari metode ini adalah ekonomis, mudah dilaksanakan, pendidik dapat menguasai kelas seutuhnya dan lain sebagainya. Sedangkan kelemahan metode ceramah adalah pendidik sukar untuk menafsirkan sejauh mana pengertian dan pemahaman peserta didik terhadap bahan yang telah diajarkan. Selain itu pula kegiatan peserta didik menjadi pasif, karena hampir 80 suasana kelas menjadi milik pemberi materi.

b. Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi dapat dikatakan sebagai cara yang dilakukan oleh pendidik untuk memberikan gambaran sebuah kejadian dan untuk mempermudah siswa dalam menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan prosedur. Metode ini diperagakan oleh guru atau sumber belajar lain yang ahli dalam topik bahasan yang harus didemonstrasikan. Metode demonstrasi biasanya berkenaan dengan tindakan-tindakan atau prosedur yang dilakukan, misalnya: proses menggunakan sesuatu, proses mengerjakansesuatu, membandingkan suatu cara dengan cara lain, untuk mengetahui dan atau melihat kebenaran sesuatu. Djamarah menjelaskan bahwa: “metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan”. 9 8 Djamarah. Op.Cit.. hlm.97 9 Djamarah. Op.Cit.. hlm.90 Selanjutnya Laksmi Dewi juga menjelaskan bahwa: “metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang menyajikan bahan pelajaran dengan mempertunjukkan secara langsung objeknya atau caranya melakukan sesuatu untuk mempertunjukkan proses tertentu’. 10 Sementara itu Winata Putra juga berpendapat bahwa: “metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan mempertunjukkan secara langsung objek atau cara melakukan sesuatu untuk mempertunjukkan proses tertentu. 11 Zakiyah Dardjat menjelaskan bahwa:” metode demonstrasi adalah metode mengajar yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu kepada anak didik ”. 12 Begitu pula Muhibbin menjelaskan bahwa: “metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan ”. 13 Sedangkan Ramayulis berkomentar bahwa: “metode demonstrasi merupakan suatu cara mengajar dimana guru mempertunjukkan tentang proses sesuatu, atau pelaksanaan sesuatu sedangkan murid memperhatikan ”. 14 Beberapa pendapat yang telah dikemukan di atas memberikan pemikiran bahwa metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memperagakan secara langsung proses terjadinya sesuatu yang oleh pendidik atau orang lain yang berkompeten pada bahan ajar yang harus didemonstrasikan disertai dengan penjelasan lisan. Metode demonstrasi merupakan metode yang paling sederhana dibandingkan dengan metode-metode mengajar lainnya. Metode ini adalah metode yang dilakukan pertama kali oleh Purba pada zaman dahulu. Pada metode ini, yang dilakukan pendidik adalah memberikan gambaran kepada peserta didik tentang bagaimana suatu proses dapat terjadi. 10 Masitoh. Ibid. hlm.121 11 Udin, S. Winata Putra. Strategi Belajar. Jakarta: Universitas Terbuka, 2004. hlm.424 12 Daradjat, et.al., Op. Cit. hlm.296 13 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002. hlm.208 14 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia, 2010. hlm.195