Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

paradigma pembelajaran dari model pembelajaran pasif ke model pembelajaran aktif tidak terlihat nyata.

C. Pembatasan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang dan identifikasi masalah sebagaimana terurai di atas, maka pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah: penerapan metode ceramah plus demonstrasi dan latihan, yang dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh anak didik dan meningkatkan kompetensi psikomotorik siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VI MIS Mathla’ul Anwar Leuwisadeng Bogor.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah di atas, maka permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah: “Apakah metode ceramah plus demonstrasi dan latihan dapat meningkatkan kompetensi psikomotorik siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VI MIS Mathla’ul Anwar Leuwisadeng Bogor?”.

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang metode ceramah plus demonstrasi dan latihan untuk meningkatkan kompetensi psikomotorik siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VI MIS Mathla’ul Anwar Leuwisadeng Bogor.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang didapat dari penelitian ini sebagai berikut :

1. Manfaat Teoretis

a. Mendapatkan pengetahuan atau teori baru tentang metode ceramah plus demonstrasi dan latihan dapat meningkatkan kompetensi psikomotorik siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VI MIS Mathla’ul Anwar Leuwisadeng Bogor. b. Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan bahan acuan bagi penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi guru, melatih guru dalam memodifikasi sekaligus menerapkan metode ceramah plus demonstrasi dan latihan CPDL di MIS Mathla’ul Anwar Leuwisadeng Bogor. b. Bagi siswa, memotivasi belajar pada pelajaran PKn. c. Bagi peneliti, menambah pengetahuan yang lebih matang dalam bidang pengajaran dan menambah wawasan dalam bidang penelitian, sehingga dapat dijadikan sebagai latihan dan pengembangan teknik-teknik yang baik khususnya dalam membuat karya tulis ilmiah, juga sebagai kontribusi nyata bagi dunia pendidikan. 7

BAB II KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL

INTERVENSI TINDAKAN

A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti

1. Metode Ceramah Plus Demonstrasi dan Latihan PCDL

Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan PCDL adalah gabungan dari metode ceramah, demonstrasi dan latihan. Hal tersebut senada dengan yang dijelaskan oleh Raymon H. Simamora bahwa: “metode ceramah plus adalah metode pembelajaran yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah yang dikombinasikan dengan metode lainnya”. 2 Berikut ini penulis akan menjelaskan tentang metode ceramah, demonstrasi dan latihan. Metode ceramah plus adalah metode mengajar yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah gabung dengan metode lainnya. Contoh tiga macam metode ceramah plus adalah: Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas CPTT, Metode ini adalah metode mengajar gabungan antara ceramah dengan tanya jawab dan pemberian tugas. Metode ceramah plus diskusi dan tugas CPDT, metode ini dilakukan secara tertib sesuai dengan urutan pengkombinasiannya, yaitu pertama guru menguraikan materi pelajaran, kemudian mengadakan diskusi, dan akhirnya memberi tugas. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan CPDL, Metode ini adalah merupakan kombinasi antara kegiatan menguraikan materi pelajaran dengan kegiatan memperagakan dan latihan drill. 3

a. Metode Ceramah

Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan 2 Raymond H. Simamora. Buku Ajar Pendidikan dan Keperawatan. Jakarta: EGC, 2008. hlm.58 3 Zakiah Daradjat, et.al., Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, cet. ke-3, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008. hlm.201-213 paham siswa. Metode ceramah boleh dikatakan metode tradisional, karena sejak dulu metode ini telah digunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar mengajar. Metode ini banyak menuntut keaktifan guru daripada anak didik, tetapi metode ini tetap tidak bisa ditinggalkan begitu saja dalam proses pembelajaran. 4 Zuhairini menjelaskan bahwa: “metode ceramah adalah sebuah bentuk interaksi edukatif melalui penerapan atau penuturan secara lisan oleh pendidik terhadap kelompok pendengar ”. 5 Masitoh juga meng emukakan bahwa: “metode ceramah meruapakan suatu cara penyajian bahan atau penyampaian bahan pelajaran secara lisan dari guru”. 6 Lebih lanjut, Hasibuan dan Moejiono menjelaskan bahwa: “metode ceramah adalah cara penyampaian bahan dengan komunikasi lisan”. 7 Dari pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa unsur yang paling utama dalam metode ini adalah interaksi lisan dari seorang penyaji dalam hal ini adalah guru kepada peserta didik. Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham siswa. Metode ceramah juga lebih efektif dan efisien untuk menyampaikan pelajaran yang sifatnya informasi dan definisi. 1 Langkah-langkah Metode Ceramah Meskipun mudah untuk dilaksanakan, metode ceramah menuntut tenaga pendidik untuk peka terhadap respon peserta didik. Oleh karena itu untuk mendapatkan hasil yang optimal dengan menggunakan metode ceramah ini, ada beberapa langkah yang harus dilakukan oleh tenaga pendidik sebagai berikut: a Merumuskan tujuan instruksional khusus yang luas. b Mengidentifikasi dan memahami karakteristik siswa. 4 Djamarah. Ibid.. hlm.97 5 Muh. Ilyas Ismail. Ilmu Pengetahuan Dasar Ilmu Pendidikan Praktis. Jakarta: Ganeca Exact, 2008. hlm.63 6 Masitoh dan Laksmi Dewi. Strategi Pembelajaran. Jakarta: EGC, 2009. hlm.117 7 Ade Khaerudin Taufik. Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Luar Sekolah. Bogor: FKIP-UIKA, 2009. hlm.3 c Menyusun bahan ceramah dengan menggunakan bahan pengait advance organizer. d Menyampaikan bahan materi dengan memberi keterangan singkat dengan menggunakan papan tulis, dan memberikan rangkuman setiap akhir pembahasan materi. e Merencanakan evaluasi secara terprogram. Dengan langkah-langkah ini, pendidik dapat lebih mudah menggunakan metode ceramah dari saat pembelajaran dimulai sampai dengan tahap penutupan. Langkah-langkah tersebut pula mempermudah pendidik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Dalam pelaksanaan ceramah untuk menjelaskan uraiannya, guru dapat menggunakan alat-alat pembantu seperti gambar. Peranan peserta didik dalam metode ceramah adalah mendengarkan dengan teliti dan mencatat pokok penting yang dikemukakan oleh pendidik. Metode ceramah cocok digunakan untuk menjelaskan materi baru yang perlu dipahami dalam kelas yang besar dengan waktu yang terbatas, namun jika metode ini terlalu sering digunakan akan membuat siswa jenuh dan bosan. Oleh karena itu, metode pembelajaran juga memiliki kelebihan dan kelemahan. 2 Kelebihan dan Kelemahan Metode Ceramah Metode pembelajaran sebagai salah satu komponen pendidikan perlu dipahami oleh guru agar proses pembelajaran di kelas dapat berlangsung dengan baik. Karena dengan memiliki pengetahuan yang luas tentang metode, guru dapat memilih metode yang tepat untuk suatu materi kompetensi yang akan dipelajari atau dicapai oleh siswa. Pemilihan metode yang tepat akan sangat membantu siswa dalam proses pembelajaran di kelas. Metode ceramah merupakan metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Metode ini sangat tepat digunakan ketika pendidik memberikan materi pada ruangan yang berkapasitas besar, namun metode ini pula mempunyai banyak kelebihan dan kelemahan. Berikut ini penulis paparkan kelebihan dan kelemahan metode ceramah, sebagaimana dijelaskan oleh Djamarah: