Metode Latihan Drill Metode Ceramah Plus Demonstrasi dan Latihan PCDL

kemampuan afektif pengendalian diri yang mencakup kesadaran diri, pengelolaan suasana hati, pengendalian impulsi, motivasi aktivitas positif, empati, dan kemampuan psikomotorik sosialisasi dan kepribadian yang mencakup kemampuan argumentasi, presentasi, prilaku. Istilah psikologi kontemporer, kompetensikecakapan yang berkaitan dengan kemampuan profesional akademik, terutama kognitif disebut dengan hard skill, yang berkontribusi terhadap sukses individu sebesar 40 . Sedangkan kompetensi lainnya yang berkenaan dengan afektif dan psikomotorik yang berkaitan dengan kemampuan kepribadian, sosialisasi, dan pengendalian diri disebut dengan soft skill, yang berkontribusi sukses individu sebesar 60. Suatu informasi yang sangat penting dan sekaligus peringatan bagi kita semua Setiap makhluk hidup pasti memiliki kemampuan untuk bergerak. Manusia sebagai makhluk yang diciptakan lebih sempurna dari hewan dan tumbuhan pun memiliki kemampuan untuk bergerak. Manusia dapat berjalan, menulis dan berbicara, ini adalah bukti bahwa manusia memiliki kemampuan untuk bergerak. Kemampuan bergerak tersebut dikatakan sebagai kemampuan psikomotorik. Psikomotorik adalah kemampuan yang menyangkut kegiatan otot dan fisik. Psikomotorik dalam taksonomi instruksional pengajaran adalah lebih mengorientasikan pada proses tingkah laku atau pelaksanaan, di mana sebagai fungsinya adalah untuk meneruskan nilai yang terdapat lewat kognitif dan diinternalisasikan lewat afektif sehingga mengorganisasi dan diaplikasikan dalam bentuk nyata oleh domain psikomotorik ini. Menurut Mulki dan Gracinia: “kemampuan psikomotorik merupakan suatu upaya untuk mengembangkan kemampuan mengendalikan gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinasi antara susunan saraf pusat dan otot” 24 . Selain itu, Chomsin, S. Widodo mengetakan bahwa: “psikomotorik yang berorientasi pada keterampilan yang berhubungan dengan kemampuan 24 Yani Mulki dan Julisca Gracinia. Kemampuan Pisik, Seni dan Manajemen Diri. Jakarta: Elex Media Komputindo, 2007. hlm.2 memanfaatkan anggota tubuh atau tindakan yang memerlukan koordinasi anggota tubuh”. 25 Aspek psikomotorik berhubungan dengan kemampuan motorik, sebagai hasilnya dilihat dalam bentuk keterampilan dan kemampuan bertindak. Sedangkan kawasan psikomotorik berarti kawasan yang berhubungan dengan seluk-beluk yang terjadi karena adanya koordinasi otot-otot oleh pikiran sehingga diperoleh tingkat keterampilan fisik tertentu. Martinis Yamin mengungkapkan bahwa kawasan psikomotorik ini dibagi menjadi empat macam yaitu: 1 Gerakan seluruh tubuh gross body movement. 2 Gerakan yang terkoordinasi coordination movement. 3 Komunikasi non verbal non verbal communication. 4 Kebolehan dalam berbicara speach behavior. 26

3. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan PKn

a. Hakekat Pendidikan Kewarganegaraan

Kewarganegaraan Citizenship merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio- kultural, bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Mata pelajaran Kewarganegaraan berfungsi sebagai wahana untuk membentuk warga negara cerdas, terampil, dan berkarakter yang setia kepada bangsa dan negara Indonesia dengan merefleksikan dirinya dalam kebiasaan berpikir dan bertindak sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD 1945. Tujuan mata pelajaran Kewarganegaraan adalah untuk memberikan kompetensi- kompetensi sebagai berikut: 1 berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan, 2 berpartisipasi secara bermutu dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, 25 Chomsin, S. Widodo dan Jamsadi. Panduan Menyusun Bahan Ajar Berbasis Kompetensi. Jakarta: Elex Media Komputindo, 2008. hlm.64 26 Martinis Yamin. Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Gunung Persada Press, 2010. hlm.45 3 berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan pada karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya. 4 berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. 27 Dalam memasuki era globalisasi yang mana bangsa Indonesia berada dalam masa transisi atau proses perjalanan bangsa menuju masyarakat madani civil society, pendidikan kewarganegaraan sebagai salah satu atau mata pelajaran di persekolahan perlu menyesuaikan diri sejalan kebutuhan dan tuntutan masyarakat yang sedang berubah. 28 Hal ini berhubungan dengan proses pembangunan karakter bangsa yang siap untuk menghadapi tantangan jaman, baik sekarang maupun masa yang akan datang. Proses pembangunan karakter bangsa bational character building yang sejak proklamasi RI telah mendapat prioritas, perlu direvitalisasi agar sesuai dengan arah dan pesan konstitusi negara Republik Indonesia. Pada hakikatnya proses pembangunan karakter bangsa diharapkan mengarah pada penciptaan suatu masyarakat Indonesia yang menempatkan demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai titik sentral. Dalam proses inilah, pembangunan karakter bangsa kembali dirasakn sebagai kebutuhan yang sangat mendesak dan tentunya memerlukan pola pemikiran dan paradigma baru. Negara adalah suatu bentuk khusus dari tata kehidupan sosial yang di bangun dari sejumlah komponen dasar didalam suatu sistem yang integral. Komponen-komponen dasar dalam sistem kehidupan bernegara terdiri dari sistem personal kelembagaan, normatif, kewilayaan dan sistem idiologis. Berdasarkan pendapat HAR Tilar: “masyarakat yang kita cita-citakan adalah masyarakat demokratis yang individunya bebas dari rasa takut, bebas untuk berkreasi dan terbuka. Masyarakat yang menghargai adanya perbedaan yang 27 http:wordpress.com.media-pembelajaran-audio-visual.pdf diakses tgl.28022012 28 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kurikulum Pendidikan Dasar. Jakarta: Depdikbud, 1999. hlm.25 didasari oleh rasa kebersamaan, penghargaan pada sesama warga negara tanpa memandang perbedaan suku, agama dan budaya ”. 29

b. Pembelajaran PKn di SDMI

Dengan memahami akan luasnya materi dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah, guru sebagai salah satu unsur pendidik diharapkan mampu melaksanakan tugas profesionalnya adalah memahami bagaimana peserta didik belajar dan bagaimana mengorganisasikan proses pembelajaran yang mampu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak peserta didik, serta memahami tentang siswa belajar. Perolehan informasi baru dapat terjadi dari kegiatan membaca, mendengarkan penjelasan guru mengenai materi yang diajarkan atau mendengarmelihat audio visual dan lain –lain. Belajar sebagai proses manusiawi memiliki kedudukan dan peran penting, baik dalam kehidupan masyarakat tradisional maupun modern. Pentingnya proses belajar dapat dipahami dari traditionallocal wisdom, filsafat, temuan penilitian dan teori tentang belajar. Traditionallocal wisdom adalah ungkapan verbal dalam bentuk frasa, peribahasa, adagium, maksim, kata mutiara, petatah – petitih atau puisi yang mengandung makna eksplisit atau implisit tentang pentingnya belajar dalam kehidupan manusia. PKn merupakan materi yang fokus pada pembentukan diri yang beragam baik dari segi agama sosio-kultural,bahasa, usia dan suku bangsa, untuk menjadi warganegara yang cerdas, terampil dan berkarakter. Materi PKn bertujuan mengembangkan kemampuan-kemampuan peserta didik sebagai berikut: 1 Berfiqir secara kritis, rasional dan kreatif. 2 Berfartisifasi secara bermutu dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 3 Berkembang secara demokratis dan fositif tingking dan membentuk berdasar karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama bekerjasama dengan bangsa-bangsa lainya. 29 Nugroho Sarjan Agung. Pendidikan Kewarganegaraan kelas VI SD. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. 2008. hlm. 9-19