Analisa Tabel Tunggal Analisa Tabel silang

kepada responden, menunggu untuk diisi, dan mengambil kembali questioner itu setelah diisi oleh responden. - Observasi yaitu pengumpul data yang dilakukan peneliti dengan cara mengamati langsung iklan layanan masyarakat bahaya kanker serviks. III.4.1. Teknik Analisa Data Merupakan penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan dipersentasikan. Singarimbun, 1995:23 Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis melalui tiga tahap, antara lain:

a. Analisa Tabel Tunggal

Merupakan suatu analisa yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel penelitian kedalam ketegori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisa data yang terdiri dari kolom yaitu jumlah frekuensi dan persentase untuk setiap kategori. Data yang disajikan dalam tabel tunggal ini terdiri dari beberapa bagian yaitu karakteristik responden, variabel X yaitu Iklan Bahaya Kanker Serviks dan Variabel Y yaitu Peningkatan Kesadaran Singarimbun, 1995:266.

b. Analisa Tabel silang

Teknik yang digunakan untuk menganalisa dan mengetahui apakah diantara variabel X yaitu Iklan Bahaya Kanker Serviks dengan Variabel Y yaitu Peningkatan Kesadaran saling memiliki hubungan satu dengan yang lainnya. Sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut bernilai positif atau negatif. Singarimbun, 1995:273 Universitas Sumatera Utara III.5. Uji Hipotesa Uji hipotesis yaitu pengujian dan statistik untuk mengetahui data hipotesa yang diajukan dapat diterima atau tidak. Untuk menguji tingkat hubungan antara kedua variabel yang dikorelasikan, maka peneliti menggunakan rumus koefisien product moment yaitu: r xy = { } { } 2 2 2 2 . . ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − y y n x x n y x xy n ket: rxy = koefisien korelasi antara x dan y x = skor komunikasi kelompok y = skor partisipasi masyarakat n = jumlah sampel r menunjukkan bilangan diantara + 1,00 dan – 1,00. jika tidak ada hubungan sama sekali diantara variabel X dan Y, maka nilai r sama dengan nol. Jika tanda r positif, variabel- variabel dikatakan berkolerasi positif, sedangkan jika tanda r negatif variabel dikatakan berkolerasi negatif. Untuk menguji signifikansi korelasi untuk N 10 digunakan rumus t test pada taraf signifikansi 0.05 sebagai berikut Suparman,1990:218: t test = r √ n – 2 1 – r s 2 Keterangan t = Nilai hitung rs = Nilai koefesien Korelasi Universitas Sumatera Utara n = Jumlah sampel Jika t hitung t tabel , maka hubungan signifikan Jika t hitung t tabel , maka hubungan tidak signifikan Selanjutnya untuk mengukur kekuatan derajat hubungan, digunakan nilai koefisien korelasi skala Guilford sebagai berikut Rakhmat,2004:29 0,20 = Hubungan rendah sekali, lemah sekali 0,21 – 0,40 = hubungan rendah tetapi pasti 0,41 – 0,70 = Hubungan yang cukup berarti 0,71 – 0.90 = Hubungan yang sangat kuat 90 = Hubungan sangat tinggi, kuat sekali dapat diandalkan Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN