Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dewasa ini perkembangan di bidang teknologi informasi tampaknya sudah semakin pesat. Hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan informasi. Komunikasi informasi tampaknya sudah merupakan kebutuhan pokok manusia dan telah menjadi studi yang penting pada saat ini. Salah satu bentuknya dapat kita lihat yaitu komunikasi massa dimana merupakan proses komunikasi yang menggunakan media massa seperti televisi, radio, film, surat kabar, dan majalah, yang dalam hal ini pesan yang disampaikan khusus ditujukan kepada massa dan untuk kepentingan massa dimana pesan tersebut terdiri dari cerita maupun iklan. Perkembangan media komunikasi yang semakin meningkat menimbulkan semakin tingginya minat masyarakat untuk lebih berkompetisi menyampaikan pesan kepada orang lain dengan tujuan untuk mendapatkan perhatian yang lebih besar kepada pemberi pesan, dalam hal ini penyampaian pesan dalam bentuk iklan tentunya merupakan suatu langkah yang sangat tepat, baik itu melalui media cetak maupun media elektronik. Dalam segala aspek kehidupan kita selalu sebagai objek sasaran iklan, ini terbukti mulai terbitnya matahari, kita telah dibangunkan oleh penyiar radio seiring dengan munculnya beberapa jingle iklan. Iklan memang telah memasuki seluruh bagian dari kehidupan masyarakat, mulai dari sebuah rumah yang terletak jauh di perkampungan hingga ke perumahan mewah di pusat kota telah ditembus oleh iklan, pada dasarnya boleh dikatakan bahwa kehidupan seperti sekarang ini sangat tergantung Universitas Sumatera Utara pada iklan. Biasanya iklan selalu dikaitkan oleh kegiatan yang bersifat komersial, tetapi sesuai dengan perkembangannya iklan juga diarahkan kegiatan yang bersifat non komersial. Iklan non komersial merupakan kegiatan untuk hal-hal yang sifatnya sosial yang salah satu bentuknya adalah iklan layanan masyarakat yang pada umumnya menyangkut masalah-masalah sosial yang dihadapi masyarakat antara lain : masalah pemukiman kumuh, demam berdarah, lingkungan hidup, bahaya aids, bahaya kanker serviks, polusi udara, sopan santun di jalan, narkotika, seks bebas, pemanasan global, sosialisasi pemakaian gas, dan lain sebagainya, dengan harapan agar masyarakat mau bersama-sama mengatasi masalah tersebut. Di negara-negara, iklan telah dimanfaatkan untuk menggerakkan solidaritas masyarakat terhadap masalah yang mereka hadapi yakni kondisi yang bisa mengancam keserasian dan kehidupan umum Kasali 1993:20. Iklan yang dimaksud adalah iklan layanan masyarakat yang dalam hal ini untuk memperbaiki masalah-masalah yang menyangkut kebiasaan masyarakat atau perubahan nilai. Di Indonesia sendiri iklan layanan masyarakat pertama kali dipelopori oleh Biro Iklan Intervisa pada tahun 1968 yang bertujuan untuk menanggulangi masalah mercon petasan yang saat itu banyak menimbulkan korban cacat maupun kematian. Kemudian diikuti oleh Biro Iklan Matahari yang mengikrarkan pentingnya kesehatan ibu dan anak Kasali 1993:204. Memang banyak pihak yang menduga bahwa pihak media seringkali keberatan memberi tempat bagi iklan layanan masyarakat karena iklan ini tidak mendatangkan keuntungan materi. Iklan layanan masyarakat yang dijadikan penelitian ini adalah iklan mengenai bahwa penyakit kanker serviks yang akhir-akhir ini penderitanya sudah begitu mengkhawatirkan banyak pihak terutama di kalangan perempuan. Universitas Sumatera Utara Iklan kanker serviks merupakan iklan layanan masyarakat yang mengajak masyarakat umum untuk mengetahui dan cara mengobati akan kanker serviks. Dalam hal ini khususnya pada perempuan yang berusia 35-55 tahun, namun dapat pula muncul pada perempuan dengan usia yang lebih muda, yang disampaikan melalui media televisi swasta karena diasumsikan media ini lebih efektif untuk menyampaikan pesan. Kanker merupakan salah satu jenis penyakit yang sudah tak asing lagi ditelinga. Berbagai jenis kasus baru ditemukan, namun jenis kanker manakah yang paling tinggi prevalensinya, khususnya di kalangan perempuan serta cara untuk mencegahnya.Belakangan ini mulai marak terdengar berita-berita mengenai kanker seviks, kanker serviks cervical cancer adalah kanker yang terjadi pada area leher rahim atau serviks. Serviks merupakan bagian rahim yang berhubungan dengan vagina. Kanker Serviks merupakan kanker nomor dua yang paling sering menyerang perempuan di seluruh dunia. Dan juga merupakan kanker kedua yang paling sering menyebabkan kematian. Data yang didapat dari Yayasan Kanker Indonesia pada tahun 2007 menyebutkan bahwa setiap tahunnya sekitar 500.000 perempuan didiagnosa menderita kanker serviks dan lebih dari 250.000 meninggal dunia. Total 2,2 juta perempuan di seluruh dunia menderita kanker serviks. Di Indonesia sendiri, diperkirakan setiap harinya terjadi 41 kasus baru kanker serviks dan 20 perempuan meninggal dunia karena penyakit tersebut. Tingginya angka ini biasanya disebabkan oleh rendahnya pengetahuan dan kesadaran akan bahaya kanker serviks. Setiap satu jam, satu wanita meninggal di Indonesia karena kanker serviks atau kanker leher rahim ini Astana, 2009:5. Fakta menunjukkan bahwa jutaan wanita di dunia terinfeksi HPV Human Papilloma Virus, yang dianggap penyakit lewat hubungan seks yang paling umum di dunia.Di Indonesia, setiap satu jam, satu wanita meninggal karena kanker serviks Universitas Sumatera Utara menurut organisasi kesehatan dunia WHO. Infeksi ini merupakan faktor resiko utama kanker leher rahim. Setiap tahun, ratusan ribu kasus HPV terdiagnosis di dunia dan ribuan wanita meninggal karena kanker serviks, yang disebabkan oleh infeksi itu.Infeksi HPV paling sering terjadi pada kalangan dewasa muda 18-28 tahun. Wanita yang berhubungan seksual dibawah usia 20 tahun serta sering berganti pasangan beresiko tinggi terkena infeksi. Namun hal ini tidak menutup kemungkinan akan terjadi pada wanita yang telah setia pada satu pasangan saja. Penyebab dari kanker ini adalah virus yang dikenal sebagai Human Papilloma Virus HPV, yaitu sejenis virus yang menyerang manusia. Terdapat 100 tipe HPV dimana sebagian besar tidak bahaya , tidak menimbulkan gejala yang terlihat dan akan hilang dengan sendirinya. Perkembangan HPV ke arah kanker serviks pada infeksi pertama tergantung dari jenis HPV nya. HPV tipe resiko rendah atau tinggi dapat menyebabkan kelainan yang disebut pra kanker. Tipe HPV yang beresiko rendah hampir tidak beresiko, tapi dapat menimbulkan genital warts penyakit kutil kelamin. Walaupun sebagian besar infeksi HPV akan sembuh dengan sendirinya dalam 1-2 tahun karena adanya sistem kekebalan tubuh alami, namun infeksi yang menetap yang disebabkan oleh HPV tipe tinggi dapat mengarah pada kanker serviks. Dan dapat berkembang tanpa terkontrol dan dapat menjadi tumor. Kanker serviks menyerang daerah leher rahim atau serviks yang disebakan infeksi virus HPV yang tidak sembuh dalam waktu lama. Jika kekebalan tubuh berkurang, maka infeksi HPV akan mengganas dan bisa menyebabkan terjadinya kanker serviks. Gejalanya tidak terlalu pada stadium dini, itulah sebabnya kanker serviks yang dimulai dari infeksi HPV dianggap sebagai The Silent Killer.

1.2 Perumusan Masalah