Tabel 23 di atas memperlihatkan hubungan antara minat responden untuk mencari informasi yang lebih banyak dan lebih lanjut tentang iklan bahaya kanker
serviks dalam durasi iklan layanan masyarakat bahaya kanker serviks dapat memberikan kejelasan makna yang terkandung dalam iklan tersebut di kalangan mahasiswa FISIP
USU. Dari 58 responden 63,7 yang berminat untuk mencari informasi yang lebih
banyak dan lebih lanjut tentang iklan bahaya kanker serviks, ada 6 responden 6,6 yang menyatakan tidak cukup dalam memberikan kejelasan makna yang terkandung
dalam iklan tersebut, 11 responden 12,1 yang menyatakan kurang cukup dalam memberikan kejelasan makna yang terkandung dalam iklan tersebut dan 41 responden
45,1 menyatakan cukup dalam memberikan kejelasan makna yang terkandung dalam iklan tersebut.
IV.6 Uji Hipotesa
Setelah analisis tabel tunggal dan analisis tabel silang dilakukan, maka peneliti melakukan pengujian hipotesa. Uji hipotesa penelitian dilakukan untuk menguji
tingkat hubungan antara kedua variabel yang dikorelasikan, untuk menguji kebenaran hipotesa adalah dengan menguji data-data penelitian yang diperolah. Adapun hipotesa
yang diuji kebenarannya adalah: “terdapat korelasi antara iklan bahaya kanker serviks dengan peningkatan kesadaran mahasiswa FISIP USU” . Hipotesa terdiri dari 2
variabel, yaitu: 1. Variabel X iklan bahaya kanker serviks yaitu variabel bebas yang mempunyai
pengaruh terhadap variabel terikat. 2. Variabel Y peningkatan kesadaran yaitu variabel terikat yang mendapat
pengaruh dari variabel bebas.
Universitas Sumatera Utara
Untuk lebih jelas, hasil tabulasi jawaban variabel bebas dan variabel terikat dapat dilihat pada lampiran. Setelah data ditabulasikan maka dapat dihitung nilai
Koefisien Korelasi Product Moment sebagai berikut : n
= 91
Σ
X = 3747
Σ
Y = 4409
Σ
X
2
= 156691
Σ
Y
2
= 214959
Σ
XY = 182241
Σ −
Σ
Σ
− Σ
Σ Σ
− Σ
= Γ
2 2
2 2
y y
N x
x N
N
y x
xy xy
91 182241 – 3747 4409 =
√ {
91 156691 – 3747
2
} {
91 214959 – 4409
2
}
16583931 – 15620523 =
√ {
14258881 - 14040009
} {
19561269 – 19439281
}
63408 =
√
218872 121988 63408
= 163400,6
= 0,388
Dari penggunaan rumus tersebut dapat diketahui besar angka korelasi variabel X dan Y adalah 0,388, dimana angka tersebut menunjukkan korelasi yang positif.
Universitas Sumatera Utara
Hubungan tersebut signifikan karena harga temuan rxy lebih besar dari harga patokan dalam taraf signifikan 5 0,05 yaitu 0,388 0,207 dengan besar sampel N adalah
91 orang. Untuk melihat tinggi rendahnya korelasi digunakan skala Guilford Rakhmat,
1997: 27, yaitu sebagai berikut:
Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi
0,20 : hubungan rendah sekali, lemah sekali
0,20-0,40 : hubungan rendah, tapi pasti
0,41-0,70 : hubungan yang cukup berarti
0,71-0,90 : hubungan yang tinggi, kuat
0,91 : hubungan sangat tinggi
Berdasarkan nilai koefisien yang diperoleh adalah 0,388 yakni berada antara 0,20-0,40, maka dapat disebutkan hubungan antara iklan bahaya kanker serviks dengan
peningkatan kesadaran mahasiswa FISIP USU maka dapat dikategorikan rendah tapi pasti.
Untuk mengetahui tingkat signifikansi hasil uji hipotesis tersebut, maka dapat digunakan rumus t
test
berikut dengan tingkat signifikansi 0,05. t = r
s 2
1 2
s
r n
− −
= 0,388
2
388 ,
1 2
91 −
−
= 0,88 849456
, 89
= 0,88
7 ,
104
= 0,88 x 10.2 = 8,97
Universitas Sumatera Utara
Pada tabel dengan taraf signifikan 5 0,05 dan derajat kebebasan = 91 – 2 = 89, maka diperoleh t tabel = 0,207. Berdasarkan ketentuan pengujian hipotesis:
1. Jika harga t hitung t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh signifikan antara iklan bahaya kanker serviks dengan peningkatan
kesadaran mahasiswa FISIP USU. 2. Jika harga t hitung t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada
pengaruh signifikan antara iklan bahaya kanker serviks dengan peningkatan kesadaran mahasiswa FISIP USU.
3. Dengan membandingkan antara t hitung = 8,97 dan t tabel = 0,207 maka t hitung t tabel, berarti Ho ditolak dan Ha diterima.
Tabel 1.27 Correlations
Correlations
Iklan Kanker Serviks Peningkatan Kesadaran Iklan Kanker Serviks
Pearson Correlation 1
.388 Sig. 2-tailed
.000 N
91 91
Peningkatan Kesadaran Pearson Correlation
.388 1
Sig. 2-tailed .000
N 91
91
. Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
IV.7 Pembahasan