Pesan yang disampaikan dalam sebuah iklan merupakan suatu stimulus atau dorongan yang disampaikan pihak komunikator dengan harapan dapat mempengaruhi
konsumen dalam bentuk respon atau tanggapan yang diinginkan komunikator. Dengan demikian agar suatu iklan dapat menjangkau khalayaknya maka harus dipilih media
yang tepat, dimana informasi yang disebarkan dapat ditopang oleh kualitas penayangannya.
Iklan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi sikap dan perilaku masyarakat sehingga hampir setiap perusahaan memanfaatkan iklan dalam memperkenalkan produk
barang dan jasanya sekaligus mendorong masyarakat untuk memiliki atau membelinya, yang pada akhirnya memberikan keuntungan bagi pihak perusahaan tersebut, dalam hal
ini disebut iklan komersil. Namun ada juga iklan yang tidak bersifat komersil dimana iklan ini bertujuan
untuk mempengaruhi sikap dan perilaku masyarakat agar mau berpartisipasi, ataupun bersikap positif terhadap pesan yang disampaikan. Iklan ini biasanya berupa pesan-
pesan sosial yang penting dalam membangun masyarakat. Iklan seperti ini disebut dengan iklan layanan masyarakat.
II.3.2. Sejarah Iklan
Iklan telah dikenal dalam peradaban manusia dalam bentuk pesan berantai. Sebelum ditemukannya mesin cetak oleh Gutenberg pada tahun 1450. pesan berantai ini
berguna untuk membantu kelancaran jual beli secara barter. Iklan muncul sejak tahun 3200 SM di Mesir. Pada waktu itu orang Mesir telah menemukan teknik stensil yang
masih sangat primitif. Namun pendapat lain ada yang mengatakan bahwa iklan berawal dari zaman Romawi kuno di tahun 600 SM. Thales, seorang ahli ilmu politik,
matematika dan astronomi yang mengadu nasib sebagai ahli nujum untuk meramal
Universitas Sumatera Utara
terjadinya gerhana matahari. Ramalan ini kemudian diumumkan dan dikenal dengan istiah “Town Cries” yang berseru secara berulang-ulang ditengah keramaian. Town
Cries ini juga digunakan oleh pedagang dan mereka mendapat upah untuk pekerjaan tersebut. Mereka inilah yang dianggap sebagai cikal bakal iklan.
Sedangkan lebih maju dari peradaban lisan, manisia mulai menggunakan tulisan sebagai alat penyampaian pesan. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya gambar
dinding tentang rencana penyelenggaraan pesta pertarungan gladiator. Untuk iklan yang dicetak lebih modern dibuat dalam bahasa Inggris yang terbit
di London tahun 1477 dalam bentuk brosur. Iklan surat kabar dimuat pertama sekali pada tahun 1625 di London.
Sementara itu sejak sejarah iklan di Indonesia berawal saat Gubernur jendral Jan Pieyter Zoen menerbitkan surat kabar iklan yang disebut “memories des nouvelis” yang
memuat keputusan sang Gubernur yang perlu diketahui masyarakat secara tepat dan luas. Kemudian pada tanggal 10 November 1983 dibentuklah Asosiasi Perusahaan
Media Luar Ruang Indonesia AMLI yang menampung aspirasi sejumlah perusahaan yang menangani iklan outdoor www.iklantv.com.
II.3.3. Tujuan Iklan
Hal yang paling mendasar dalam kegiatan periklanan adalah bagaimana mengkomunikasikan pesan-pesan dengan cara menarik perhatian khalayak dan
mengubah serta mempengaruhi sikap mereka sesuai dengan keinginan. Menurut Rhenald Kasali 1995:61, aspek terpenting dalam manajemen adalah membentuk
tujuan. Sebab tanpa tujuan yang baik tidaklah mungkin mampu untuk mengarahkan dan mengendalikan keputusan. Tantangan dalam kegiatan periklanan dewasa ini adalah
membawa konsep manajemen efektif pada proses periklanan.
Universitas Sumatera Utara
Dari pendapat-pendapat diatas maka dapat dikatakan tujuan periklanan adalah untuk memberikan informasi, membujuk dan mengingatkan khalayak akan suatu produk
ataupun gagasan-gagasan tertentu dan disesuaikan dengan teknik dan cara-cara tertentu pula.
II.3.4. Fungsi Iklan