Memanfaatkan Relasi Personal Pertemanan dan Keluarga
mobilisasi, pengembangan jejering, pemanfaatan aktor dan anggota, pembagian kerja, afiliasi dengan lembaga-lembaga eksternal dan lain sebagainya.
Sebagai gerakan sosial HTI juga turut terlibat dalam pemanfaatan sumber daya organisasinya. Di UIN Jakarta berbagai sumber daya organisasi yang digunakan
HTI memiliki beragam bentuk diantaranya adalah membentuk jejaring sosial, pembuatan opini publik, afiliasi ke berbagai lembaga, pemberdayaan aktivis,
kelompok-kelompok studi dan lain sebagainya.
10
Berhubungan dengan kelompok-kelompok studi, HTI di Kampus UIN Jakarta telah membentuk beberapa kelompok studi yang bertujuan untuk mengembangkan
intelektual bagi anggota maupun non-anggota. Sebagaimana dikatakan oleh Gustar yaitu beberapa kolompok studi yang dibentuk dan dimiliki HTI di UIN Jakarta yaitu
kelompok diskusi Gema Pembebasan, LISMA HTI, Muslim Science Community MSC, Muslimah HTI dan lain-lain.
11
Lebih lanjut Gustar mengatakan bahwa waktu pelaksanaan diskusi di atas diselenggarakan tidak menentu atau dengan kata lain
bersifat kondisional. Namun, dalam satu minggunya selalu saja ada minimal satu kali dilaksanakan, bahkan terkadang lebih. Keterangan Gustar sama dengan keterangan
dari Ust. Fadlan dia mengatakan:
Di HTI teman-teman tidak hanya diajak untuk belajar berorganisasi praktis, namun para anggota HTI akan diajak untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang bertujuan
untuk pengembangan intelektual yang biasa diadakan oleh kelompok-kelompok
10
Wawancara penulis dengan Ust. Fadlan Ketua Komisariat HTI UIN Jakarta, pada 5 Febriari 2013, pukul 15.00 wib, di Masjid Baiturrahmah Legoso Kel. Pisangan Kec. Ciputat Kota
Tangerang Selatan Prov. Banten.
11
Wawancara penulis dengan Gustar Salah satu pembina halaqah‟am HTI UIN Jakarta,
pada 25 Maret 2013, pukul 20.00 wib, di Masjid Fathullah Kompelek Perumahan UIN Jakarta Kel. Pisangan Kec. Ciputat Kota Tangerang Selatan Prov. Banten.
diskusi HTI, seperti Gema Pembebasan, LISMA untuk muslimah HTI, Jalasamuna, dan bahkan khusus di Fakultas Science dan Teknologi mereka membuat MSC
Muslim Science Community. Selain kelompok studi, kami HTI juga sering melakukan diskusi dalam bentuk seminar, dengan cara bekerjasama dengan
organisasi-organisasi di kampus
.
12
Terkait dengan tempat dan anggota yang ikut dalam diskusi di HTI, para peserta tidak mempetak-petakan atau bersifat sektarian artinya diskusi ini bersifat
terbuka untuk siapa saja yang ingin mengikuti diskusi. Bagi HTI keterlibatan anggota diskusi dari luar justru akan memberikan nuansa berbeda saat berdiskusi. Seperti di
katakan Hanif bahwa:
Pelaksanaan diskusi yang kami lakukan itu bisa dimana saja, baik itu dilobi kampus, di kos-kosan, dikelas, di masjid-masjid, bahkan di warung-warung. Saya ingat pada 10
April kemerin juga para Muslimah HTI Chapter UIN Jakarta, mengadakan dialog Interaktif
: dengan tema: “Menjawab Pertanyaan Seputar Khilafah”, yang diadakan di rumah makan Bambu INA. Nah, itu bagian daripada acara yang dilakukan HTI UIN
Jakrta. Dan dalam pelaksanaan diskusi kami terkadang mengajak teman-teman mahasiswa baik yang sudah bergabung dalam organisasi maupun yang belum. Bahkan,
kami senang bila kami melibatkan perwakilan dari organisasi lain seperti dari HMI, PMII, IMM, sebab dengan keberadaan mereka diskusi akan lebih menarik
.
13
Dalam pengalaman penulis selama mengikuti kegiatan HTI UIN Jakarta, aktivitas diskusi HTI yang tidak melibatkan orang di luar HTI hanyalah agenda
Jalasamuna duduk melingkar yang diadakan se-bulan sekali. Selain berdiskusi dengan tema tertentu, Jalasamuna juga dijadikan ajang evaluasi aktivitas
keorganisasian. Dalam agenda ini, seluruh aktivis HTI baik itu yang masih setatusnya
12
Wawancara penulis dengan Ust. Fadlan Ketua Komisariat HTI UIN Jakarta, Pada 5 Febriari 2013, pukul 15.00 wib.di Masjid Baiturrahmah Legoso Kel. Pisangan Kota Tangerang Selatan
Prov. Banten.
13
Wawancara penulis dengan Ust. Hanif Kativis HTI UIN Jakarta pada Fakultas Ushuludin dan Filsafat, pada 11 Juni 2013 pukul 17.07 wib, di Masjid Setudent Center SC UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
mudaris maupun yang sudah menjadi kader resmi sama-sama diharapkan untuk hadir. Menurut Ust. Fadlan:
Agenda jalasamuna di HTI dilakukan minimal se-bulan sekali dan agenda ini dijadikan ajang silaturahmi bagi kader dan aktivis HTI secara keseluruhan. Lalu, dalam
jalasamuna inilah kami melakukan evaluasi aktivitas keorganisasian yang telah dilakuakn serta merumuskan agenda-agenda selanjutnya yang akan dilakukan. Dalam
jalasamuna, kami tidak melibatkan aktivis Hizbu Tahrir dari musliamah. Adapaun perempuan mereka memililiki aktivitas khusus yang dihadiri oleh muslimah.
14
Dari berbagai pemaparan di atas, dapat ditemukan bahwa pola gerakan yang dilakukan HTI di UIN Jakarta tidak hanya memiliki satu bentuk kegiatan saja, namun
mereka menggunakan beragam cara demi terwujudnya agenda besar mereka. Oleh karena itu, keberadaan lembaga-lembaga studi menjadi instrumen penting dalam
organisasi HTI di UIN Jakarta, karena berangkat dari kelompok kecil ini HTI bisa lebih mudah mensosialisasikan ide-ide dan menyebar pengfaruhnya kepada
mahasiswamahasiswi.