Teori Strategi Gerakan Fundamentalis Di Perguruan Tinggi islam (Studi: Pola Gerakan Dan Strategi Kaderisasi Hizbut Tahrir Indonesia di Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
BAB III
SEKILAS TENTANG GERAKAN ISLAM HIZBUT TAHRIR
Hizbut Tahrir HT adalah salah satu gerakan Islam kontemporer yang relatif besar pengaruhnya di dunia Islam. HT didirikan pada 1953 dan mengklaim dirinya
sebagi partai politik.
1
Meskipun HT adalah partai politik, namun HTI berbeda dengan partai politik pada umumnya karena HT adalah partai politik yang memiliki skala
internasional.
2
Kalim ini berhubungan dengan cita-cita politiknya yang mengupayakan seluruh dunia Islam agar berada dalam satu sistem kekuatan politik
yang disebut khilafah. Sebagimana tercermin dalam namanya HT yaitu partai kemerdekaanpembebasan. HT berusaha memerdekakan negeri-negeri muslim di
seluruh dunia dari imperialis Barat. Tidak berbeda dengan gerakan-gerakan keagamaan kontemporer lainnya HT
hadir di tengah-tengah konteks sosio-politik yang tidak setabil di negara-negara Timur Tengah. Dominasi Barat atas negara-negara muslim dianggap telah
memporak-porandakan tatanan sosial, politik, dan budaya yang menjadi identitas Islam. Sementara gerakan-gerakan Islam yang selama ini memiliki misi untuk
membangun masyarakat Islam, yang dilakukan oleh gerakan kebaagkitan Islam
1
SyamsulArifin, IdeologidanPraksisGerakanSosialKaumFundamentalis: PengalamanHizb al-Tahrir Indonesia, Malang: UniversitasMuhamadiyah Press, 2005, h. 96.
2
JamharidanJajangJahroni ed.,GerakanSalafiRadikal
di Indonesia,
Jakarta: PT.
RajaGrafindoPersada, 2004, h. 161-174.
dianggap mengalami kegagalan. Maka dari itu, menurut Taqiyuddin An-Nabhani pendiri HT penting kiranya didirikan sebuah wadah pergerakan politik yang
diharapkan akan mengimbangi imperialisme Barat.
3
Bagi An-Nabhani sepirit membangun organisasi ini dianggap sebuah kewajiban bagi seluruh umat Islam
kerena hal ini didukung oleh doktrin agama. Dalam al- qur‟an dijelaskan bahwa:
“dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan Islam, menyuruh kepada yang ma‟ruf dan mencegah dari mungkar,
merekalah orang- orang yang beruntung”.
4
Ayat ini menjadi sepirit untuk menyerukan kembali kebaikan yang sesuai dengan ajaran Islam khafah. Dalam pandangan An-Nabhani, realitas sosial umat
Islam pada saat ini sangat terpuruk yang disebabkan oleh hegemoni Barat. Negara- negara muslim pada umumnya telah mengalami krisis multidimensial diberbagai
sektor seperti ekonomi, politik, kebudayaan dan pemikiran. An-Nabhani meyakini
3
Taqiyuddin An-Nabhani memiliki nama lengkap Muhamad Taqi al-Din ibn Ibrahim ibn Mustafa ibn Ismail ibn Yusuf al-Nabhani. Nabhani adalah nama belakang yang dinisbatkan kepada
kabilah Bani Nabhan, yang termasuk orang Arab penghuni padang sahara di Palestina. Syeikh An- Nabhani dilahirkan di daerah Ijzim pada1909 dan wafat 1977 M. Nabhani dibesarkan dan didik dalam
keluarga yang memiliki tradisi keagamaan yang kuat. Pengalaman pendidikan An-Nabhani dimulai di sekolah dasar negeri di Ijim. Setelah tamat di Ijim, dia melanjutkan ketingkat menengah di
Akka.Kemudian pada 1928 dan tak lama meraih ijazah dengan predikat sangat memuaskan. Lalu dia melanjutkan studi di Kuliyah Darul Ulum yang saat itu merupakan cabang Al Azhar. Kuliahnya di
Darul Ulum tuntas 1932. Pada tahun yang sama dia menamatkan kuliahnya di Al Azhar Asy Syarif, di mana para mahasiswanya dapat memilih beberapa syaikh Al Azhar dan menghadiri halaqah-halaqah
mereka mengenai bahasa Arab, dan ilmu-ilmu syariah seperti fiqih, ushul fiqih, hadits, tafsir, tauhid ilmu kalam, dan sejenisnya. Pada 1932-1938 An-Nabhani bekerja di kementrian pendidikan
Palestina. Di 1938 iadiangkat menjadi kepala panitera Mahkamah
Syari‟ah di Haifa dan kemudian pada 1940-1945 ia diangkat menjadi mushawir asisten hakim. Di akhir jabatannya ia pindah ke
Ramallah untuk mejadi qadi hakim di Mahkamah Ramallah sampai 1948. Lihat Syamsul Arifin dalam Ideologi dan Praksis Gerakan Sosial Kaum Fundamentalis: Pengalaman Hizb al-Tahrir
Indonesia h. 88-90.
4
Q.S. Ali-Imran 3: 14.
bahwa masyarakat muslim akan kembali stabil dan menemukan kembali momentum kejayaannya seperti pada masa khilafah Islamiyah, apabila umat muslim
mempraktekan kembali gagasan-gagasan Islam yang benar.
5
Berdasarkan pelbagai macam persoalan yang mendera umat Islam seperti di paparkan di atas, oleh Taqiyuddin An-Nabhani dipandag sebagai faktor determinan
gagalnya gerakan untuk mengembalikan kebagkitan Islam. Guna mengembalikan keadaan umat Islam agar kembali berjaya seperti di masa lalu, maka bagi An-Nabhani
mendirikan gerakan politik yang berideologikan Islam adalah sebuah keniscayaan, gerakan politik yang dimaksud adalah HT.
HT merupakan partai politik yang memiliki misi Islamisasi universal dan lingkup gerakannya bersifat skala internasional. Kehadiran HT sebenarnya tidak
hanya semata-mata untuk mengembalikan keadaan umat Islam dari imperialisme Barat atas negara-negara Islam saja, tetapi juga sebagai bentuk kekecewaan terhadap
partai-partai politik Islam yang selama ini hadir namun dianggap gagal dalam memperbaiki keadaan umat Islam. Seperti dikatakan An-Nabhani:
Partai-partai politik yang ada di dunia Islam saat ini, tidak terkecuali di negeri Arab, menjadi partai-partai yang terpecah belah. Sebeb, partai tersebut tidak berlandaskan pada satu
ideologi. Orang-orang yang mengamati partai-partai ini akan dapat melihat bahwa kadang kala partai-partai tersebut berdiri karena peristiwa sesaat, yang dilahirkan oleh situasi
5
Hizbut Tahrir Indonesia “Tentag Kami HTI”, Blog HizbutTahrir Indonesia, 05
November 2013 tersedia di
http:hizbut-tahrir.or.idtentang-kami ; Internet diunduhpada 7
November 2013.
tertentu, yang mengharuskan berdirinya kelompok politik. Setelah situasi ini teratasi lenyap pulalah partai tersebut atau melemah atau terpcah-pecah. Kadang kala kelompok-kelompok
ini brediri atas dasar persahabatan antara beberapa orang, sehingga mereka diikat oleh rasa persahabatan. Maka berkelompoklah mereka atas dasar persahabatan tersebut. Kelompok ini
akan bubar jika mereka mulai sibuk dengan urusannya masing-masing. Ada pula kelompok yang berdiri karena kepentingan-kepentingan sesaat dari orang-orang tertentu dan alas an-
alasan yang lain.
6
Pandangan An-Nabhani di atas, cukup jelas bagaimana dia kecewa dengan partai-partai Islam yang telah eksis sebelumnya. HT adalah alternatif baru yang
ditawarkan An-Nabhani untuk seluruh umat Islam di dunia. HT bertujuan melanjutkan kehidupan Islam dan mengemban dakwah Islam keseluruh penjuru
dunia. Tujuan ini berarti mengajak kaum muslimin kembali hidup secara Islami dalam Darul Islam dan masyarakat Islam. Yakni seluruh kegiatan kehidupannya
diatur sesuai dengan hukum-hukum syara. Pandangan hidup yang akan menjadi pedoman adalah halal dan haram, di bawah naungan Daulah Islamiyah, yaitu Daulah
Khilafah, yang dipimpin oleh seorang khalifah yang diangkat dan dibai‟at oleh kaum
muslimin untuk didengar dan ditaati agar menjalankan pemerintahan berdasarkan quran dan sunnah, serta mengemban risalah Islam keseluruh penjuru dunia dengan
dakwah dan jihad.
7
Di samping itu, HT bertujuan membangkitkan kembali umat Islam dengan kebangkitan yang benar, melalui pengembangan pola pikir yang
cemerlang. HT berusaha untuk mengembalikan posisi umat kemasa kejayaan dan
6
Arifin, IdeologidanPraksisGerakanSosialKaumFundamentalis: PengalamanHizb al-Tahrir Indonesia, h. 100-101
7
Dikutip dari situs resmi Hizbut Tahrir Indfonesia “Hizbut Tahrir Indonesia Untuk
Melanjutkan Kehidupan Islam”, Hizbut Tahrir Indonesia 05 Oktober 2013 tersedia di http:hizbut-
tahrir.or.idtentang-kami; Internet; di unduh pada 06 Oktober 2013.
keemasannya seperti dulu, di mana umat akan mengambil alih kendali negara-negara dan bangsa-bangsa di dunia ini
Sejak menit pertama pendiriannya pada 1953 di Yarusalem, hingga kini HT sudah tersebar diberbagai negara di dunia. Di Indonesia gerakan ini bermetamorfosis
menjadi HTI HizbutTahrir Indonesia. Meskipun HT mendapat penambahan kata, namun visi, misi, ideologi, pemikiran dan orientasi politik HTI tetap sama dengan
induknya HT internasional. Jadi secara substansial sebenarnya tidak terdapat perubahan di dalam tubuh HT dan HTI
. Adapun penambahan kata “Indonesia” semata-mata hanya mempertegas identitas mereka saja karena merka eksis di
Indonesia.