Proses Pembingkaian Framing Teori Gerakan Sosial

Terkait dengan pembendungan imperialisme kultural para aktivis HTI UIN Jakarta selalu mempropagandakan seruan untuk kembali melirik syari’ah sebagai landasan dalam berbuat dan berpenampilan. Menurut pandangan HTI Islam adalah totalitas kehidupan, jadi Islam mencakup seluruh aspek kehidupan termasuk berpenampilan ala-Islam, seperti berkerudung, berbusana panjang dan lain sebaginya.

C. Teori Strategi

Sebagai gerakan sosial HTI di kampus UIN Jakarta juga terlibat dalam upaya untuk memperluas pengaruh dan perekrutan anggotanya. Bagi HTI keberadaan kader adalah modal sosial untuk mengoptimalkan sebuah gerakannya. Oleh kerena itu, dalam usaha memperkuat basis massa HTI memiliki berbagai strategi khusus. Di antara strategi kaderisasi yang paling menerima banyak sorotan dalam HTI di UIN Jakarta adalah pembinaan khusus terhadap calon kader mereka atau orang yang tertarik terhadap gagasan mereka. Mengingat pentingnya kader dalam gerakan sosial Schoot dan Mary Ann Schwartz menyebutkan bahwa, soscial movement is any collection of people who organize together to achieve or prevent some social or political change. 36 Senada dengan kedua pemikir di atas, George Simel juga menekankan signifikasi anggota sebagai pendukung gerakan sosial. 37 Berangkat dari kedua pernyataan tersebut dapat 36 Dikutip dari Arifin, Ideologi dan Praksis Gerakan Sosial Kaum Fundamentalis: Pengalaman Hizb al-Tahrir Indonesia, h. 86 37 Ibid., h. 86 disimpulkan bahwa gerakan sosial selain membutuhkan ideologi juga membutuhkan keterlibatan anggota untuk mencapai tujuan. Terkait dengan HTI di UIN Jakarta, setrategi yang di bangun untuk kaderisasi adalah dnegan mengajak setiap anggota baru untuk terlibat dalam kegiuatan-kegiatan HTI. Kemudian, setiap calon kader akan dibina secara intensif oleh aktivis HTI yang sudah menjadi senior. Pembinaan ini dilakukan secara bertahap, sehingga calon kader yang dibina diharapkan akan memiliki kemampuan dan militasi tinggi terhadap organisasi. Selain itu, di HTI setiap anggota atau darsin yang mengikuti proses pembinaan awal akan diberikan tugas untuk mencari calon-calon anggota yang belum mengikuti pembinaan. 38 Jadi di HTI meskipun mereka belum menjadi anggota resmi mereka tetap memiliki tugas untuk mencari kader. Inilah yang oleh para pemerhati disebut dengan istilah strategi system sel. Peran dan strategi kaderisasi di HTI terbilang efektif hal ini bisa dibuktikan dengan semaikin meningkatnya aktivitas-aktivitas HTI di kampus UIN Jakarta. Strategi kaderisasi bagi HTI adalah sumber daya yang harus tetap dijaga dan dijalankan karena adanya strategi khusus akan mempermudah HTI untuk mencari dukungan dari massa. Secara teoritis strategi diartikan sebagai pola atau rencana yang mengintegrasi tujuan-tujuan pokok suatu organisasi, kebijakan-kebijakan dan tahapan-tahapan kegiatan dan dalam suatu keseluruhan yang bersifat kohesif. Strategi 38 Wawancara penulis dengan M. Gustar Ketua Gema Pembebasan HTI UIN Jakarta, dan Firman Kelana Koordinator Lapangan HTI UIN Jakarta dalam acara seminar: Islam: Aqidah dan Syari‟ah, Solusi Problematika Umat, di Masjid Fatullah Kec. Ciputat Kota Tangerang Selatan Prov. Banten, pada 11 Januari 2013,.Pukul 15.00 wib. juga merupakan kelompok keputusan tentang tujuan-tujuan apa yang akan diupayakan pencapaiannya, tindakan-tindakan apa yang diperlukan, dan bagaimana cara memanfaatkan sumber daya guna mencapai tujuan-tujuan tersebut. 39 Secara historis istilah strategi berawal dari tradisi militer yang bersumber dari kata strategia, kata ini diambil dari bahasa Yunani yang artinya the art general seni seorang panglima yang biasa digunakan dalam peperangan. 40 Dalam abad modern sekarang ini penggunaan kata strategi telah mengalami perluasan fungsi, istilah itu tidak lagi lekat dengan tradisi militer, tetapi kata strategi sudah sering dugunakan pada ilmu ekonomi, politik, olah raga dan lain-lain. Arti strategi dalam pengertian umum adalah cara untuk mendapatkan kemenangan atau terciptanya suatu tujuan termasuk tujuan politik. Strategi pada dasarnya merupakan seni ilmu yang menggunakan dan mengembangkan kekuatan-kekuatan ideologi, ekonomi, dan sebaginya guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. 41 Menurut J. Winardi, yang mengutif istilah dari Jones adalah strategi sebagai suatu kelompok keputusan tentang tujuan-tujuan apa yang akan diupayakan pencapaiannya, dan tindakan apa yang perlu dilakukan, kemudian bagaimana cara memangfaatkan sumber-sumber daya guna mencapai tujuan. 42 Pengertian lainya dikemukakan oleh 39 J. Winardi, Entrepreuneur dan Entrepreuneurship, Jakarta: Kencana, 2003, h. 108-110 40 Muhamad Riski, “Strategi Partai Aceh dalam Memenangkan Pemilu Legeslatif di Nanggroe Aceh Darussalam Tahun 2009”, Skripsi SI Fakultras Ilmu Sosial dan Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidaytullah Jakarta, 2010, h. 16. 41 Audy W. M. R. Wuisang, “Politik dan Strategi Nasional”, http:www.polstranas.com. Artikel diakses pada 9 April 2010. 42 Goerge A. Steiner dan Jhon B. Miner, Kebijakan dan Strategi Menagemen, Jakarta: Airlangga, 1997, h. 20. Andres Viklud pada blognya, yaitu strategi adalah rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategis perusahaan atau organisasi dengan tujuan utama dari perusahaan atau organisasi dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi. 43 Dari beberapa ketrangan di atas, maka dapat disimpulkan ke dalam beberapa varian terkait strategi tersebut yaitu:Pertama, dalam menyusun strategi perlu dihubungkan dengan lingkungan organisasi sehingga dapat disusun kekuatan strategi organisasi. Kedua, strategi merupakan satu-kesatuan rencana yang terpadu yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi. Ketiga,dalam mencapai tujuan organisasi perlu alternatif strategi yang harus dipertimbangkan dan harus dipilih. Keempat, strategi yang dipilih harus di implementasikan oleh organisasi dan akhirnya harus dievaluasi terhadap strategi tersebut karena strategi merupakan suatu alat untuk mencapai suatu tujuan perusahaan atau organisasi. 43 Andres Viklud, “Konsep Strategi: Devinisi, Perumusan, Tingkatan, dan Jenis Strategi”, http:jurnalsdm.blogspot.com.200908konsep-strategi-definisi-perumusan.html. Diakses pada 15 Januari 2012, pukul 16.00 wib. BAB III SEKILAS TENTANG GERAKAN ISLAM HIZBUT TAHRIR Hizbut Tahrir HT adalah salah satu gerakan Islam kontemporer yang relatif besar pengaruhnya di dunia Islam. HT didirikan pada 1953 dan mengklaim dirinya sebagi partai politik. 1 Meskipun HT adalah partai politik, namun HTI berbeda dengan partai politik pada umumnya karena HT adalah partai politik yang memiliki skala internasional. 2 Kalim ini berhubungan dengan cita-cita politiknya yang mengupayakan seluruh dunia Islam agar berada dalam satu sistem kekuatan politik yang disebut khilafah. Sebagimana tercermin dalam namanya HT yaitu partai kemerdekaanpembebasan. HT berusaha memerdekakan negeri-negeri muslim di seluruh dunia dari imperialis Barat. Tidak berbeda dengan gerakan-gerakan keagamaan kontemporer lainnya HT hadir di tengah-tengah konteks sosio-politik yang tidak setabil di negara-negara Timur Tengah. Dominasi Barat atas negara-negara muslim dianggap telah memporak-porandakan tatanan sosial, politik, dan budaya yang menjadi identitas Islam. Sementara gerakan-gerakan Islam yang selama ini memiliki misi untuk membangun masyarakat Islam, yang dilakukan oleh gerakan kebaagkitan Islam 1 SyamsulArifin, IdeologidanPraksisGerakanSosialKaumFundamentalis: PengalamanHizb al-Tahrir Indonesia, Malang: UniversitasMuhamadiyah Press, 2005, h. 96. 2 JamharidanJajangJahroni ed.,GerakanSalafiRadikal di Indonesia, Jakarta: PT. RajaGrafindoPersada, 2004, h. 161-174.