Mengambil tindakan untik memperbaiki atau meningkatkan terus-menerus sistem manajemen K3 OHS melalui:
a. melakukan peninjauan-ulang manajemen terhadap sistem manajemen
K3 OHS pada interval waktu yang tepat klausul 4.6 b.
mengidentifikasi area untuk perbaikan atau peningkatan terus-menerus sistem manajemen K3 klausul 4.6
Aplikasi PDCA Plan-Do-Check-Act dalam model sistem manajemen OHSAS 18001 diatas, akan memungkinkan organisasi untuk terus menerus
meningkatkan sistem manajemen K3 OHS.
2.5 Produktivitas Kerja
2.5.1 Pengertian Produktivitas Kerja
Menurut Sinungan 2005:12, secara umum produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata maupun fisik barang-barang atau jasa
dengan masuknya sebenarnya. Sedangkan menurut Klingner dan Nanbaldian yang dikutip oleh Faustino Cardoso Gomes 2003:160, menyatakan bahwa
produktivitas merupakan fungsi perbaikan dari usaha karyawan, yang didukung dengan motivasi yang tinggi, dengan kemampuan karyawan yang diperoleh
melalui latihan-latihan. Produktivitas yang meningkat, berarti performasi yang baik, akan menjadi motivasi pekerja pada tahap berikutnya.
Menurut Gasperz 2000:18 produktivitas dapat diartikan sebagai kemampuan seperangkat sumber-sumber ekonomi untuk menghasilkan sesuatu
yang diartikan juga sebagai pengorbanan input dengan penghasilan output. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa produktivitas berkaitan dengan efisiensi
penggunaan input untuk memproduksi barang atau jasa sebagai konsep pemenuhan kebutuhan manusia atau sering juga disebut sebagai sikap mental
yang selalu memiliki pandangan bahwa mutukehidupan hari ini harus lebih baik dari pada hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini.
2.5.2 Pengukuran Produktivitas Kerja
Untuk mengetahui produktivitas kerja dari setiap karyawan maka perlu dilakukan sebuah pengukuran produktivitas kerja. Pengukuran produktivitas
tenaga kerja menurut sistem pemasukan fisik per orang atau per jam kerja orang ialah diterima secara luas, dengan menggunakan metode pengukuran waktu
tenaga kerja jam, hari atau tahun. Pengukuran diubah ke dalam unit-unit pekerja yang diartikan sebagai jumlah kerja yang dapat dilakukan dalam satu jam oleh
pekerja yang bekerja menurut pelaksanakan standar Sinungan , 2005: 262. Menurut Henry Simamora 2004: 612 faktor-faktor yang digunakan
dalam pengukuran produktivitas kerja meliputi kuantitas kerja, kualitas kerja, disiplin kerja dan ketepatan waktu.
1. Kuantitas kerja adalah merupakan suatu hasil yang dicapai oleh karyawan
dalam jumlah tertentu dengan perbandingan standar ada atau ditetapkan oleh perusahan.
2. Kualitas kerja adalah merupakan suatu standar hasil yang berkaitan dengan
mutu dari suatu produk yang dihasilkan oleh karyawan dalam hal ini merupakan suatu kemampuan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan
secara teknis dengan perbandingan standar yang ditetapkan oleh perusahaan.
3. Ketepatan waktu merupakan tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada awal
waktu yang ditentukan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain. Ketepatan waktu
diukur dari persepsi karyawan terhadap suatu aktivitas yang disediakan diawal waktu sampai menjadi output.
4. Disiplin kerja merupakan tingkat kemampuan karyawan untuk masuk kerja
tepat waktu dan mengikuti segala peraturan dan prosedur yang ditentukan oleh perusahaan baik itu prosedur dalam keselamatan dan kesehatan kerja maupun
prosedur penggunaan alat-alat pekerjaan.
2.5.3 Hubungan Sistem ManajemenK3 dengan Produktivitas Kerja
Kecelakaan mempengaruhi produktivitas perusahaan. Dalam proses produksi, produktivitas ditopang oleh tiga pilar utama yaitu Kuantitas
Quantity, Kualitas Quality, dan Keselamatan Safety. Produktivitas hanya dapat dicapai jika ketiga unsur produktivitas diatas berjalan secara seimbang.
Konsep diatas tercermin dalam sistem manajemen mutu yang mencakup 6 enam unsur yaitu :
1. Kualitas produk quality of product
2. Kualitas penyerahan quality of delivery
3. Kualitas biaya quality of cost
4. Kualitas pelayanan quality of service
5. Kualitas moral quality of morale
6. Kualitas K3 quality of safety
Dari elemen mutu di atas, terlihat bahwa tanpa upaya Sistem Manajemen K3 yang baik maka proses pencapaian mutu tidak akan tercapai. K3 kerja berperan
menjamin keamanan proses produksi sehingga produktivitas bisa tercapai.
Gambar 2.3: Segitiga Produktivitas dan K3
Sumber: Ramli, Soehatman. 2012. Sistem Manajemen Kesehatan Keselamatan Kerja OHSAS 18001. PT. Dian Rakyat. Jakarta.
2.6
Hipotesa
Menurut Sugiyono 2008 hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah
dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah:
H
1
: Komitmen top management berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Coca Cola Amatil
Indonesia Medan H
2
: Peraturan dan prosedur K3 berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Coca Cola Amatil
Indonesia Medan.
H
3
: Komunikasi pekerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Coca Cola Amatil Indonesia
Medan. H
4
: Kompetensi pekerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Coca Cola Amatil Indonesia
Medan. H
5
: Lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Coca Cola Amatil Indonesia
Medan. H
6
: Keterlibatan Pekerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Coca Cola Amatil Indonesia
Medan.
2.7 Penelitan Terdahulu
Adapun yang mendukung penelitian ini dapat dipengaruhi penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pengaruh penerapan Sistem
Manajemen K3 terhadap produktivitas kerja karyawan telah dilakukan beberapa peneliti sehingga dapat dijadikan referensi dalam penelitian ini. Diantaranya
adalah sebagai berikut: 1. Rini Riestiani Manajemen, Institut Pertanian Bogor, 2010 telah melakukan
penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Efetivitas Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3 Terhadap Produktivitas
Kerja Karyawan PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk Citereup”. Berdasarkan hasil analisis data pelaksanaan SMK3 perusahaan ini telah