heteroskedastisitas pada model regresi maka model regresi layak dipakai untuk memprediksi produktivitas kerja karyawan.
b. Uji Glejser
Uji Glejser bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain.
Tabel 4.16 Hasil Uji Glejser
Sumber: Output SPSS 16, 2015 Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai t hitung lebih kecil
dibandingkan dengan nilai signifikansi variabel independen yang lebih besar dari 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa didalam data tidak
terjadi masalah heteroskedastisitas atau model regresi ini tidak terindikasi heteroskedastisitas.
4.2.4 Uji Regresi Linear Berganda
Analisis linear berganda bertujuan untuk memprediksi perubahan nilai variabel terikat akibat pengaruh dari variabel bebas. Dalam hal uji regresi linear
berganda ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehaatn Kerja OHSAS 18001 terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan. Adapun hasil olahan data dengan menggunakan SPSS versi 16 dapat dilihat pada tabel – tabel berikut ini:
Tabel 4.17 Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Sumber: Output SPSS 16, 2015 Dari tabel di atas, dapat diketahui persamaan regresi linear berganda
sebagai berikut:
Y =0,500 + 0,163 X
1
+ 0,207 X
2
+ 0,078 X
3
- 0,109 X
4
+ 0,676 X
5
- 0,022 X
6
+ 4,407
Model persamaan regresi Unstandardized coefficients menunjukkan koefisiean B yaitu nilai yang menjelaskan bahwa Y variabel terikat akan
berubah jika X variabel bebas diubah 1 unit. Sedangkan untuk model persamaan regresi Standardized Coefficients, nilai koefisiennya adalah sebagai berikut:
Y = 0,171X
1
+ 0.167 X
2
+ 0.061 X
3
-0,092 X
4
+ 0,582 X
5
-0,031 X
6
1. Koefisien regresi β X
1
sebesar 0,171 menunjukkan bahwa dengan penambahan satu satuan komitmen top management X
1
, maka akan terjadi penurunan produktivitas kerja karyawan Y sebesar 0,171 dan
begitupun sebaliknya.
2. Koefisien regresi β X
2
menunjukkan bahwa dengan penambahan satu satuan peraturan dan prosedur K3 X
2
maka akan terjadi peningkatan
produktivitas kerja karyawan Y sebesar 0,167 dan begitupun sebaliknya.
3. Koefisien regresi β X
3
sebesar 0,061 menunjukkan bahwa dengan adanya penambahan satu satuan komunikasi pekerja maka X
3
akan terjadi perubahan peningkatan produktivitas kerja karyawan sebesar 0,061 dan
begitupun sebaliknya.
4. Koefisien regresi β X
4
sebesar -0,092 menunjukkan bahwa dengan adanya penambahan satu satuan kompetensi pekerja X
4
maka akan terjadi perubahan penurunan produktivitas kerja karyawan Y sebesar -
0.092 dan begitupun sebaliknya.
5. Koefisien
regresi β X
5
sebesar 0,582 menunjukkan bahwa dengan adanya penambahan satu satuan lingkungan kerja X
5
maka akan terjadi perubahan peningkatan produktivitas kerja karyawan Y sebesar 0,582
dan begitupun sebaliknya.
6. Koefisien regresi β X
6
sebesar -0,022 menunjukkan bahwa dengan adanya penambahan 1 satuan keterlibatan pekerja X
6
maka akan terjadi perubahan penurunan produktivitas kerja karyawan Y sebesar -0,022 dan
begitupun sebaliknya.
4.2.5 Pengujian Hipotesis