Pendekatan Histogram Pendekatan Grafik Pendekatan Kolmogorv-Smirnov

Tabel 4.13 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Alpha Keterangan X1 0.771 Reliabel X2 0.735 Reliabel X3 0.744 Reliabel X4 0.720 Reliabel X5 0.762 Reliabel X6 0.770 Reliabel Y 0.771 Reliabel Sumber: Output SPSS 16, 2015 Tabel pengujian diatas menunjukkan bahwa ketujuh variabel reliable dengan nilai alpha diatas 0.6 sehingga dapat digunakan dalam tahap analisis selanjutnya. 4.2.3 Uji Asumsi Klasik 4.2.3.1 Uji Normalitas Tujuan uji normalitas yaitu untuk melihat dalam model regresi, variabel dependen dan independennya memiliki distribusi yang normal atau tidak. Dalam hal ini dilakukan tiga pendekatan yaitu:

a. Pendekatan Histogram

Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat kurva normal. Kurva normal adalah kurva yang memiliki ciri khusus dimana mean, modus, dan mediannya berada ditempat yang sama. Maka jika terjadi kemencengan pada kurva skewness maka data tidak berdistribusi normal. Gambar 4.1 Histogram Uji Normalitas Sumber: Output SPSS 16, 2015 Berdasarkan hasil gambar output spss diatas dapat dilihat bahwa kurva tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan sisi kanan dan sisi kiri sama lebarnya maka data dapat dikatakan normal atau data berdistribusi secara normal.

b. Pendekatan Grafik

Cara untuk melihat normalitas adalah dengan melakukan pendekatan grafik. Pendekatan ini dengan melihat titik-titik di sepanjang garis diagonal. Gambar 4.2 Normal Probability Plot Sumber: Output SPSS 16, 2015 Dari tampilan output spss diatas maka dapat dilihat bahwa titik-titik pada p-p plot diatas menyebar masih disekitar garis diagonal maka data dapat dikatakan normal atau data berdistriusi secara normal.

c. Pendekatan Kolmogorv-Smirnov

Untuk memastikan apakah data di sepanjang garis diagonal dan histogram berdistribusi normal maka dilakukan uji Kolmogorv-Smirnov yang merupakan uji statistik non-parametik. Apabila Asymp. Sig. 2- tailed lebih dari 0.05 maka data dapat dikatakan normal, namun apabila nilainya kurang dari 0.05 maka data berdistribusi tidak normal. Tabel 4.14 Uji Kolmogorv-Smirnov Sumber: Output SPSS 16, 2015 Dari tampilan diatas Asymp. Sig. 2-tailed lebih dari 0.05 yaitu 0,442 maka data dapat dikatakan berdistribusi secara normal.

4.2.3.2 Uji Multikolinearitas

Bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antara variabel bebas atau variabel independen. Metode untuk mendiagnosa adanya multicollinearity dilakukan dengan melihat nilai dari tolerance dan Variante Inflation Factor VIF, suatu model regresi dikatakan bebas dari multikolinearitas. Jika nilai tolerance lebih besar dari 0,10 maka artinya tidak terjadi multikolinearitas antar variabel bebas. Jika nilai tolerance lebih kecil dari 0,10 maka artinya terjadi multikolinearitas antar variabel bebas. Jika nilai VIF lebih kecil dari 10,0 maka artinya tidak terjadi multikolinearitas antar variabel bebas. Jika nilai VIF lebih besar dari 10,0maka artinya terjadi multikolinearitas antar variabel bebas. Tabel 4.15 Hasil Uji Multikolinearitas Sumber: Output SPSS 16, 2015 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa tidak terjadi multikolinearitas antara sesama variabel bebas hal ini dilihat dari nilai tolerance seluruh variabel bebas lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF seluruh variabel bebas lebih kecil dari 10,0. Jadi, variabel bebas yang diteliti tidak saling berhubungan sehingga tepat digunakan sebagai variabel bebas dalam model.

4.2.3.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model dalam regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual pengamatan yang lain. Jika varians tetap maka disebut homoskedastisitas, dan jika variansnya berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan pendekatan grafik dan uji Glejser.

a. Pendekatan Grafik

Dokumen yang terkait

Pengaruh Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Serta Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Coca Cola Amatil Indonesia

8 98 127

Analisis Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia

0 35 1

Pengaruh Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) Unit Medan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening

4 56 167

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA FISIK SERTA STRES KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PT.COCA COLA AMATIL INDONESIA MEDAN.

0 3 27

Pengaruh Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Pikiran Rakyat Bandung.

0 1 24

Analisis Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Kesetan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001 Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Coca Cola Amatil Medan

1 1 13

Analisis Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Kesetan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001 Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Coca Cola Amatil Medan

0 0 3

Analisis Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Kesetan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001 Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Coca Cola Amatil Medan

0 0 7

Analisis Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Kesetan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001 Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Coca Cola Amatil Medan

0 0 41

Analisis Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Kesetan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001 Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Coca Cola Amatil Medan

0 0 17