pekerja terhadap variabel produktivitas kerja karyawan. Hasil uji Koefisien Determinasi R
2
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.20 Hasil Pengujian Koefisien Determinasi
Sumber: Output SPSS 16 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa:
1. R Square sebesar 0,601 berarti variabel komitmen top management,
peraturan dan prosedur K3, komunikasi pekerja, kompetensi pekerja, lingkungan kerja dan keterlibatan pekerja mampu menjelaskan variabel
kinerja karyawan sebesar 60,1 dan sisanya 39,9 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini seperti metode dan
teknologi, manajemen lapangan, faktor manusia seperti tingkat upah pekerja, kepuasan kerja, insentif dan lain-lain.
2. Standard Error of Estimated Standar Deviasi artinya mengukur
variasidari nilai yang diprediksi. Dalam penelitian ini standar deviasinya sebesar 1,73709. Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin
baik.
4.3 Pembahasan
4.3.1 Pengaruh Komitmen Top Management terhadap Produktivitas
Kerja Karyawan
Variabel komitmen top managementsecara serempak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan hal ini ditunjukkan pada uji F
dengan F
hitung
11,798 dan mayoritas responden menjawab sangat setuju dan setuju pada setiap pernyataan yang berkaitan dengan variabel komitmen top
management. Secara parsial variabel komitmen top management berpengaruh positif dan tidak signifikan hal ini dilihat dari hasil uji t dengan nilai T
hitung
1,445. Dengan koefisien regresi komitmen top managementterhadap K3 X
1
terhadap produktivitas kerja karyawan sebesar 0,171 menunjukkan bahwa pengaruh
keduanya searahpositif. Artinya semakin tinggi komitmen top managementterhadap K3 akan semakin tinggi pula produktivitas kerja karyawan
PT. Coca Cola Amatil Indonesia Medan. Begitu juga sebaliknya, apabila komitmen top managementterhadap K3 rendah maka semakin rendah
produktivitas kerja karyawan. Apabila terjadi peningkatan produktivitas maka peningkatan tersebut tidak terlalu signifikan. Hal ini karena terdapat faktor-faktor
lain yang tidak diteliti pada penelitian ini yang dapet mempengaruhi produktivitas kerja karyawan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan kepada karyawan PT. Coca Cola Amatil Indonesia CCAI Medan, dan distribusi hasil jawaban responden hal
yang sangat penting dan berpengaruh dalam komitmen top top managementadalah melakukan evaluasi terhadap program-program K3 yang dilaksanakan. Dengan
adanya evaluasi terhadap program-program K3 sehingga akan ada perbaikan terus menerus dari hasil evaluasi tersebut yang dilakuakan oleh pihak top
managementdalam menjamin keselamatan dan kesehatan kerja para karyawannya. Poin yang tak kalah penting dalam mengukur komitmen top managementdalam
K3 yaitu perusahaan memberikan prioritas utama terhadap masalah K3 artinya karyawan merasa bahwa top management selalu mengutamakan K3 karyawannya.
Salah satu bentuk dari komitmen top management tersebut adalah dengan memberikan pelatihan pada para pekerja karyawan. Hal ini bertujuan untuk
memberi pemahaman dan meningkatkan pengetahuan karyawan sehingga sampai pada tahap sadar bahwasanya kecelakaan dalam melakukan pekerjaan bisa terjadi
kapan saja sehingga pekerja juga mampu meminimalisir kecelakaan tersebut. Hal penting lain yang mengukur variabel komitmen top
managementPT. CCAI Medan adalah perusahaan memberikan Alat pelindung Diri APD kepada para pekerja dimana ini merupakan tugas top management
sebagai bentuk pertanggunjawabnnya dalam meminimalisir kecelakaan kerja dan para karyawan dapat melakukan pekerjaannya dengan nyaman. Setelah itu
menurut karyawan PT. CCAI Medan perusahaan harus melakukan peningkatan terus menerus terhadap kinerja K3 pada periode tertentu sehingga pelaksanaan
kinerja K3 dapat berjalan dengan efektif. Adanya pengawasanpemantauan terhadap K3 para pekerja oleh pihak top managementmemastikan apakah
kebijakan K3 sudah dilaksanakan dengan baik atau tidak. Aspek terakhir dalam mengukur komitmen top management yaitu perusahaan memberhentikan
karyawan yang tidak berkompeten dalam melakukan pekerjaan. Banyak karyawan yang kurang sepakat dengan hal ini, namun hakikatnya hal ini dilakukan oleh
pihak top management agar karyawan tetap hati-hati dan bertanggung jawab dalam melakukan pekerjaannya.
Pentingnya pengaruh komitmen top management dalam K3 sejalan dengan pernyataan Grimaldi dan Simon dalam Jurnal Wieke Yuni : 92 bahwa
sebuah kebijakan K3 harus dimulai dari komitmen top top management,
diwujudkan dengan perhatian terhadap K3 dan perhatian terhadap tindakan- tindakan bahaya yang mengancam K3.
4.3.2 Pengaruh Peraturan dan Prosedur K3 terhadap Produktivitas