Sistem Manajemen K3 OHSAS 18001

Sistem Manajemen K3 dapat digunakan sebagai pedoman atau acuan dalam mengembangkan sistem manajemen K3. Beberapa bentuk sistem manajemen K3 yang digunakan sebagai acuan misalnya ILO OHSMS Guidelines, API HSE MS Guidelines, Oil and Gas Producer Forum OGP HSEMS Guidelines, ISRS dan DV, dan lainnya. c. Sebagai dasar penghargaan awards Sistem manajemen K3 juga digunakan sebagai dasar untuk pemberian penghargaan K3 atas pencapaian kinerja K3. Penghargaan K3 diberikan baik oleh instansi pemerintah maupun lembaga independen lainnya seperti Sword of Honour dari British Counsil dan SMK3 dari Depnaker. Penghargaan K3 diberikan atas pencapaian kinerja K3 sesuai dengan tolak ukur masing-masing. Karena bersifat penghargaan, maka penilaian hanya berlaku untuk periode tertentu. d. Sebagai serttifikasi Sistem Manajemen K3 juga dapat digunakan untuk sertifikasi penerapan manajemen K3 dalam organisasi. Sertifikasi diberikan oleh lembaga sertifikasi yang telah diakreditasi oleh suatu badan akreditasi . Sistem sertifikasi dewasa ini telah berkembang secara global karena dapat diacu diseluruh dunia.

2.3 Sistem Manajemen K3 OHSAS 18001

Mengingat banyaknya sistem manajemen K3 yang dikembangkan oleh berbagai institusi, timbul kebutuhan untuk menstandarisasikan sekaligus memberikan sertifikasi atas pencapaiannya. Dari sini lahirlah sistem penilaian kinerja K3 yang disebut OHSAS 18001 Occupational Health and Safety Assessment Series. Menurut Vincent 2012:78 OHSAS 18001 merupakan standar internasioanal untuk sistem manajemen K3 yang memungkinkan organisasi mengendalikan risiko-risiko yang berkaitan dengan K3 serta meningkatkan kinerja K3. OHSAS 18001 dikembangkan oleh Project Group, konsorsium 43 organisasi dari 28 negara. Tim ini melahirkan kesepakatan menetapkan sistem penilaian assessment yang dinamakan OHSAS 18000 yang terdiri atas 2 bagian yaitu: a. OHSAS 18001 : Memuat spesifikasi SMK3 b. OHSAS 18002 : Pedoman Implementasi OHSAS 18001 bersifat generik dengan pemikiran untuk dapat digunakan dan dikembangkan oleh berbagai organisasi sesuai dengan sifat, skala kegiatan, risiko serta lingkup kegiatan organisasi. Menurut Wieke Y.C. dkk,2012:85 bahwa Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001 dapat diterapkan dengan baik dipengaruhi oleh beberapa faktor , yaitu sebagai berikut : 1. Komitmen top management Komitmen ialah sebuah keterikatan ataupun perjanjian untuk melakukan suatu yang terbaik dalam organisasi atau kelompok tertentu. 2. Peraturan dan prosedur K3 Peraturan dan Prosedur K3 adalahaturan dan petunjuk yang ditetapkan dalam menjalankan manajemen K3. Hendaknya peraturan dan prosedur K3 tidaklah terlalu rumit sehingga mudah untuk dipahami, mudah ditetapkan dengan benar, diberlakukan sanksi jika ada pelanggaran dan perlu adanya perbaikan secara berkala sesuai dengan kondisi proyek. 3. Komunikasi Pekerja Komunikasi Pekerja, ialah adanya penyampaian informasi atau pesan. Hal ini berkaitan dengan pernyataan bahwa komunikasi yang baik di perlukan antara pihak manajemen dari pihak pekerja, serta komunikasi yang baik antara sesama pekerja. 4. Kompetensi Pekerja Kompetensi pekerja, ialah kemampuan yang di miliki pekerja. Sehingga diharapkan meminimalisir resiko terjadinya kecelakaan kerja dan dapat membantu meningkatkan kompetensi pekerja yang lain terhadap K3. 5. Lingkungan Kerja Lingkungan kerja ialah keadaan yang terdapat pada lokasi kerja yang mendorong K3 bila seluruh pekerjaannya mengutamakan program K3 dan diharapkan lingkungan kerja semakin mengutamakan program K3 dan diharapkan lingkungan kerja semakin kondusif dan meningkatkan motivasi para pekerja. 6. Keterlibatan Pekerja Keterlibatan pekerja dalam K3, ialah peran pekerja dalam merumuskan perencanaan program K3 dan pekerja juga dilibatkan dalam penyampaian informasi mengenai K3. Gambar 2.1 Proses OHSAS 18001 KEBJAKAN DAN KOMITMEN PEMBINAAN KOMPETENSI PENGENDALIAN OPERASI INVESTIGASI KEJADIAN PERSYARATAN LEGAL HI RA RC RISK MANAGEMENT TUJUAN DAN SASARAN K3 PROGRAM KERJA K3 PEMANTAUAN DAN TINJAUAN MANAJEMEN Sumber: Ramli, Soehatman. 2012. Sistem Manajemen Kesehatan Keselamatan Kerja OHSAS 18001. PT. Dian Rakyat. Jakarta. Struktur OHSAS 18001 dan klausul-klausulnya dalam Vincent, 2012: 78 dapat dilihat sebagai berikut:

1. Ruang Lingkup

Standar OHSAS 18001 dapat diterapkan pada organisasi apa saja yang bermaksud untuk: a. Menetapkan sistem manajemen K3 OHS yang menghilangkan atau meminimumkan risiko terhadap personil dan pihak-pihak lain yang berkepentingan yang dapat terpapar berkaitan dengan bahaya-bahaya K3 dalam aktivitas mereka. b. Menerapkan, memelihara dan meningkatkan terus menerus sistem manajemen K3 OHS. c. Menjamin kesesuaian dengan kebijakan K3 OHS yang dinyatakan d. Menunjukkan kesesuaian dengan standar OHSAS 18001 melakui: 1. memuat suatu penetapan mandiri dan deklarasi mandiri atau 2. mencari konfirmasi terhadap kesesuaian melalui pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap organisasi, seperti pelanggan atau 3. mencari konfirmasi dari deklarasi mandiri atau pihak-pihak eksternal dari organisasi DOKUMENTASI KOMUNIKA SI REGULASI DATA CONTROL 4. mencari sertifikasiregistrasi terhadap sistem manajemen K3 OHS oleh organisasi eksternal Semua persyaratan dalam Standar OHSAS 18001 dimaksudkan untuk menjadi referensi bagi sistem manajemen K3 OHS. Perluasan dari aplikasi akan tergantung pada faktor-faktor seperti kebijakan K3 OHS dari organisasi, keadaan aktivitas, risiko-risiko dan kompleksitas operasional. Standar OHSAS 18001 hanya diperuntukkan bagi K3 dan tidak dimaksudkan untuk kesehatan dan keselamatan kerja yang lain seperti kesejahteraan karyawan, program-program kesejahteraan, keamanan produk, kerusakan property, atau dampak lingkungan.

2. Publikasi Referensi

1. OHSAS 18002, Occupational health and safety management systems- Guidelines for the implementations of OHSAS 18001. 2. International Labour Organization: 2001, Guidelines on Occupational and Safety Management Systems OSH-MS.

3. Terminologi dan Definisi-definisi

Beberapa terminologi dan definisi perlu dipahami dalam OHSAS 18001 adalah sebagai berikut:

3.1 Resiko yang dapat diterima acceptable risk merupakan risiko yang telah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Serta Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Coca Cola Amatil Indonesia

8 98 127

Analisis Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia

0 35 1

Pengaruh Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) Unit Medan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening

4 56 167

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA FISIK SERTA STRES KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PT.COCA COLA AMATIL INDONESIA MEDAN.

0 3 27

Pengaruh Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Pikiran Rakyat Bandung.

0 1 24

Analisis Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Kesetan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001 Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Coca Cola Amatil Medan

1 1 13

Analisis Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Kesetan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001 Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Coca Cola Amatil Medan

0 0 3

Analisis Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Kesetan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001 Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Coca Cola Amatil Medan

0 0 7

Analisis Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Kesetan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001 Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Coca Cola Amatil Medan

0 0 41

Analisis Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Kesetan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001 Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Coca Cola Amatil Medan

0 0 17