melakukan pelanggaran terhadap peraturan dan prosedur kerja dan mereka merasa keberatan diberikan sanksi oleh pihak perusahaan. Sementara apabila ditelaah
lebih jauh pemberian sanksi bagi pelanggaran peraturan dan prosedur K3 ini dapat membuat karyawan lebih berhati-hati mengambil tindakan dalam melaksanakan
pekerjaanya. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Muhammed
2002: 22 bahwa hendaknya peraturan dan prosedur K3 tidaklah terlalu rumit sehingga mudah untuk dipahami, mudah untuk diterapkan dengan benar,
diberlakukan sanksi jika ada pelanggaran dan perlu adanya perbaikan secara berkala.
4.3.3 Pengaruh Komunikasi Pekerja terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan
Variabel komunikasi pekerja secara serempak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyayan PT. CCAI Medan. Hal ini ditunjukkan oleh
uji F yang dilakukan dengan F
hitung
yang bernilai 11,798. Mayoritas karyawan PT. CCAI menanggapi pernyataan dengan jawaban setuju dan sangat setuju.
Berdasarkan dari uji T yang dilakukan, secara parsial komunikasi pekerja berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan
PT. CCAI Medan. Tidak signifikan dikarenakan T
hitung
lebih kecil disbanding T
tabel
yaitu 0,489 2,684. Dengan koefisien regresi komunikasi pekerja X
3
terhadap produktivitas kerja karyawan PT. CCAI Medan yaitu sebesar 0,061 menunjukkan
bahwa pengaruh keduanya searahpositif. Apabila semakin tinggi komunikasi
pekerja maka akan tinggi pula produktivitas kerja karyawan PT. CCAI Medan dan begitu juga sebaliknya. Apabila terjadi peningkatan komunikasi pekerja di PT.
CCAI Medan maka peningkatan tersebut tidak terjadi secara signifikan karena masih banyak juga karyawan yang kurang setuju terkait aspek-aspek yang
mengukur tingkat komunikasi pekerja dan masih banyak faktor-faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini yang berpengaruh pada produktivitas kerja
karyawan. Berdasarkan hasil analisis dan hasil distribusi jawaban karyawan PT.
CCAI Medan, hal yang paling penting dan berpengaruh dalam mengukur komunikasi pekerja PT. CCAI adalah aspek pekerja telah mendapat informasi
mengenai masalah K3. Artinya karyawan sadar bahwa informasi mengenai K3 itu penting dan bermanfaat untuk meminimalisir kecelakaan kerja yang terjadi pada
PT. CCAI Medan. Aspek pengukuran yang kedua yang berpengaruh menurut karyawan PT. CCAI Medan yaitu aspek pekerja mendapat informasi yang jelas
mengenai pekerjaannya, dimana pekerja tahu dan mendapatkan pembagian kerja yang jelas dari pihak perusahaan agar pekerja dapat melaksanakan pekerjaanya
dengan baik . Setelah itu pekerja akan mengerti dan memahami baik itu masalah informasi mengenai pekerjaannya maupun informasi K3.
Aspek komunikasi baik antara sesama pekerja, pihak manajerial, pekerja dengan pengunjung perusahaan juga sangat berpengaruh dalam mengukur
variabel komunikasi pekerja PT. CCAI Medan. Mayoritas karyawan PT. CCAI Medan sepakat bahwa komunikasi pekerja sangat penting dalam pelaksanaan
tugas dan pencegahan kecelakaan kerja. Hal ini berkaitan dengan teori bahwa komunikasi yang baik diperlukan antara pihak manajemen dan pihak pekerja,
serta komunikasi yang baik antara sesama pekerja serta proses penyampaian informasi yang baru pada pekerja Cheine:1998.
4.3.4 Pengaruh Kompetensi Pekerja terhadap Produktivitas Kerja