Online Public Access Catalogue OPAC

36 perpustakaan untuk membawa kartu anggota setiap kali berkunjung dan kartu anggota perpustakaan tidak dapat dipinjamkan ke pemustaka lain.

2.3.5 Online Public Access Catalogue OPAC

Layanan penelusuran informasi adalah suatu kegiatan layanan untuk mencari kembali dokumeninformasi yang pernah ditulis atau diterbitkan mengenai suatu objek tertentu. Sistem temu balik informasi di perpustakaan merupakan unsur yang sangat penting, tanpa adanya sistem temu balik maka pemustaka akan mengalami kesulitan pada saat mencari informasi yang mereka butuhkan. Salah satu bentuk dari layanan penelusuran informasi yaitu katalog terkomputerisasi. Menurut Yusup 2010: 221 yang dimaksud dengan katalog terkomputerisasi adalah “Katalog yang menggunakan program-program komputer. Sebagai alat bantu penelusuran informasi khususnya buku dan media lainnya yang ada di perpustakaan katalog komputer mempunyai fungsi yang sama dengan katalog manual, hanya saja dari aspek penggunaannya, katalog komputer relatif lebih praktis”. Yusup 2010: 224 menyatakan bahwa katalog terkomputerisasi yang telah dilayankan secara online ke pengguna perpustakaan biasanya menggunakan sistem OPAC Online Public Access Catalogue. OPAC berfungsi sebagai alat bantu dalam penelusuran informasi berupa buku dan dokumen lain yang ada di perpustakaan. OPAC dapat digunakan untuk mencari informasi suatu bahan pustaka melalui subjek, nama pengarang, judul atau informasi bibliografis lainnya. Pendapat lain menurut Feather seperti yang dikutip oleh Hasugian 2003: 4 menyatakan bahwa “OPAC adalah suatu pangkalan data cantuman bibliografi yang biasanya menggambarkan koleksi perpustakaan tertentu dimana pengguna dapat melakukan penelusuran melalui pengarang, judul, subjek, kata kunci dan sebagainya”. Berdasarkan kedua pendapat di atas dapat diketahui bahwa OPAC merupakan sarana dalam penelusuran informasi dengan menggunakan terminal komputer untuk memudahkan pemustaka dalam mencari informasi yang mereka butuhkan, dimana penelusuran informasi tersebut bisa melalui pengarang, judul, subjek dan kata kunci. Fungsi katalog menurut Yusup 1995: 76 adalah sebagai berikut: 1 Menunjukkan tempat suatu buku atau bahan lain dengan menggunakan lambang-lambang angka klasifikasi dalam bentuk nomor panggil call number. Universitas Sumatera Utara 37 2 Mendaftar semua buku dan bahan lain dengan susunan alfabetis nama pengarang, judul buku, atau subjek buku yang bersangkutan ke dalam suatu tempat khusus di perpustakaan untuk memudahkan pencarian entri-entri atau informasi yang diperlukan. 3 Memberikan kemudahan untuk mencari suatu buku atau bahan lain di perpustakaan dengan hanya mengetahui salah satu dari daftar kelengkapan buku yang bersangkutan. Pendapat lain dinyatakan oleh Tedd yang dikutip oleh Hasugian 2009: 154 bahwa OPAC adalah sistem katalog terpasang yang dapat diakses secara umum, dan dapat dipakai pengguna untuk menelusur pangkalan data katalog, untuk memastikan apakah perpustakaan menyimpan karya tertentu, untuk mendapatkan informasi tentang lokasinya dan jika sistem katalog dihubungkan dengan sistem sirkulasi, maka pengguna dapat mengetahui apakah bahan pustaka yang sedang dicari tersedia di perpustakaan atau sedang dipinjam. Pendapat ini menunjukkan fungsi dari OPAC sebagai sarana temu balik informasi yang dapat diintegrasikan dengan sistem sirkulasi. Selain sebagai alat bantu penelusuran, OPAC dapat juga digunakan sebagai sarana untuk memeriksa status suatu bahan pustaka. Melalui OPAC pengguna dimungkinkan juga dapat mengetahui lokasi atau tempat penyimpanannya. Dari pendapat yang telah dikemukakan di atas dapat diketahui bahwa fungsi katalog online secara umum adalah sebagai daftar inventarisasi seluruh koleksi perpustakaan yang menunjukkan letak atau lokasi dari suatu koleksi perpustakaan serta memberikan kemudahan bagi pemustaka dalam mencari koleksi yang dibutuhkan. Bila dihubungkan dengan layanan sirkulasi yang sudah terintegrasi dengan OPAC maka pemustaka dapat mengetahui status koleksi bahan pustaka yang sedang dicari berada dirak atau sedang dipinjam. Penggunaan OPAC di suatu perpustakaan memiliki tujuan tertentu untuk pemustaka. Menurut Cutter yang dikutip oleh Darmono 2001: 87 tujuan pengkatalogan adalah: 1 Memudahkan seseorang menemukan sebuah karya yang telah dijelaskan pengarang, judul atau subjeknya. 2 Memperlihatkan apa yang dimiliki perpustakaan melalui nama pengarang, subjek dan jenis literaturnya. 3 Membantu pemilihan sebuah karya seperti dalam hal edisinya secara bibliografis dan karakternya topic. Universitas Sumatera Utara 38 Sedangkan menurut Kusmayadi dan Andriaty 2006: 53 menyatakan bahwa tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan OPAC adalah: 1 Pengguna dapat mengakses secara langsung ke dalam pangkalan data yang dimiliki perpustakaan 2 Mengurangi beban biaya dan waktu yang diperlukan dan yang harus dikeluarkan oleh pengguna dalam mencari informasi 3 Mengurangi beban pekerjaan dalam pengelolaan pangkalan data sehingga dapat meningkatkan efisiensi tenaga kerja 4 Mempercepat pencarian informasi 5 Dapat melayani kebutuhan informasi masyarakat dalam jangkauan yang luas. Dari keterangan di atas dapat diketahui bahwa tujuan dari penggunaan OPAC adalah untuk memudahkan pemustaka dalam menemukan informasi yang dibutuhkan sehingga pemustaka dapat menghemat waktu dan tenaga dalam menemukan informasi. OPAC memiliki kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki oleh jenis katalog lainnya. Menurut Hermanto 2010: 2 OPAC memiliki keuntungan antara lain: 1 Penelusuran informasi dapat dilakukan dengan cepat dan tepat 2 Penelusuran dapat dilakukan dimana saja tidak harus datang ke perpustakaan 3 Menghemat waktu dan tenaga 4 Pengguna dapat mengetahui keberadaan koleksi dan status koleksi apakah sedang dipinjam atau tidak 5 Pengguna mendapatkan peluang lebih banyak dalam menelusur bahan pustaka 6 Dapat menemukan kembali bahan pustaka yang dibutuhkan 7 Meningkatkan layanan perpustakaan 8 Keberadaan perpustakaan dijelaskan masyarakat luas. Hasugian 2009: 166 juga berpendapat bahwa salah satu keunggulan sistem OPAC dari katalog kartu dan katalog manual lainnya adalah kemudahan dalam penelusuran. Melalui OPAC, pengguna bisa menelusur dokumen yang dibutuhkan dengan berbagai cara yang tidak mungkin dapat dilakukan pada katalog kartu atau katalog manual lainnya, misalnya menelusur berdasarkan kata kunci ke semua ruas, menelusur menggunakan operator boolean, operator word adjacency dan sebagainya. Sistem OPAC biasanya menawarkan atau menyediakan akses yang luas kepada seluruh cantuman bibliografi. Hasil penelusuran melalui sistem OPAC dapat ditampilkan secara sistematis dan bervariasi. Dari kedua pendapat di atas dapat diketahui bahwa OPAC merupakan jenis katalog yang cocok untuk digunakan di perpustakaan dibandingkan dengan katalog lainnya karena OPAC memiliki kelebihan-kelebihan seperti memudahkan dalam hal penelusuran informasi dengan menggunakan berbagai titik akses sehingga pemustaka tidak harus datang ke perpustakaan jika ingin mencari informasi yang dibutuhkan. Universitas Sumatera Utara 39 Dalam melakukan penelusuran menggunakan OPAC, perlu diketahui berbagai teknik atau strategi agar penelusuran dapat dilakukan dengan mudah dan cepat serta hasil penelusuran sesuai dengan yang diinginkan. Menurut Rowley yang dikutip oleh Hasugian 2006: 4 menyatakan bahwa “Strategi pencarian merupakan himpunan keputusan dan tindakan yang dilakukan dalam proses pencarian, dengan tujuan untuk menemukan sejumlah cantuman yang relevan, menghindari jumlah cantuman yang terlalu banyak, dan juga menghindari tidak ditemukannya cantuman sama sekali”. Pendapat lain menurut Saleh dkk 1996: 73 “Teknik penelusuran OPAC terbagi dalam lima bagian yaitu penelusuran dengan kamus istilah, penelusuran bebas, penelusuran dengan ekspresi boolean, penggunaan teknik ANY pengelompokan istilah dan pemotongan istilah”. Berdasarkan penjelasan di atas dapat diartikan bahwa strategi pencarian adalah suatu proses untuk mendapatkan dokumen yang benar-benar relevan dengan kebutuhan informasi sesuai dengan kebutuhan pemustaka. Teknik penelusuran katalog dapat dilakukan melalui penelusuran dengan kamus istilah, penelusuran bebas atau penelusuran dengan menggunakan ekspresi boolean. Universitas Sumatera Utara 40 BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian