Karakteristik Responden .1 Asal Status Responden Rangkuman Pembahasan

45 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan menguraikan hasil dan pembahasan penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Adapun jumlah pertanyaan seluruhnya adalah sebanyak 15 butir. Berdasarkan dari tujuan penelitian ini bahwa kuesioner disebar kepada responden yang berisikan pertanyaan-pertanyaan mengenai penerapan automasi perpustakaan untuk meningkatkan kualitas layanan Perpustakaan Umum Kota Medan Studi Kasus Pada Layanan Pengguna yang meliputi layanan sirkulasi dan OPAC Online Public Access Catalog. 4.1 Karakteristik Responden 4.1.1 Asal Status Responden Untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan status yang ada di Perpustakaan Umum Kota Medan dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini: Tabel 4.1 Komposisi Responden Berdasarkan Status No Populasi Jumlah Persentase 1 Umum 20 22,5 2 PNS 15 16,8 3 Mahasiswa 18 20,2 4 Pelajar Tingkat SMA 36 40,4 Jumlah 89 100 Dari Tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa responden yang paling banyak jumlah dan persentasenya adalah Pelajar Tingkat SMA yaitu sebanyak 36 responden 40, sedangkan yang paling sedikit jumlah dan persentasenya adalah berstatus PNS yaitu sebanyak 15 orang 17. Banyaknya jumlah responden yang berstatus pelajar yang memanfaatkan penerapan automasi di Perpustakaan Umum Kota Medan disebabkan karena para pelajar ingin mengetahui bagaimana penerapan automasi itu sendiri terutama pada layanan pengguna yaitu layanan sirkulasi dan layanan penelusuran informasi OPAC. Sebaliknya sedikitnya jumlah responden yang berstatus PNS dalam memanfaatkan fasilitas yang berhubungan dengan automasi perpustakaan di Perpustakaan Umum Kota Medan disebabkan karena mereka telah mengetahui sebelumnya cara pemakaian OPAC. Universitas Sumatera Utara 46

4.2 Tanggapan Responden Terhadap Penerapan Automasi Perpustakaan

Untuk Meningkatkan Kualitas Layanan Perpustakaan Umum Kota Medan Studi Kasus Pada Layanan Pengguna

4.2.1 Pentingnya Penerapan Automasi Perpustakaan

Automasi adalah sebuah proses dalam pengelolaan perpustakaan dengan menggunakan bantuan teknologi informasi untuk memudahkan pekerjaan pustakawan. Indikator pertama yang digunakan untuk mengetahui penerapan automasi di perpustakaan adalah seberapa penting penerapan automasi yang ada di perpustakaan. Tanggapan responden mengenai seberapa penting penerapan sistem automasi di perpustakaan dapat dilihat pada tabel 4.2.1 berikut ini: Tabel 4.2.1 Pentingnya Penerapan Automasi Perpustakaan NO Pertanyaan Pilihan Jawaban Jawaban Responden f 1 Menurut Saudara seberapa penting penerapan sistem automasi di perpustakaan? a. Sangat penting 49 55 b. Penting 30 34 c. Kurang penting 8 9 d. Tidak penting 2 2 Jumlah 89 100 Dari data di atas dapat diinterpretasikan bahwa 49 responden 55 menjawab sangat penting, 30 responden 34 menjawab penting, 8 responden 9 menjawab kurang penting dan 2 responden 2 yang menjawab tidak penting. Berdasarkan keterangan tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab penerapan automasi di perpustakaan sangat penting dilakukan. Hal tersebut menunjukkan bahwa pemustaka merasakan adanya dampak positif dari penerapan automasi di Perpustakaan Umum Kota Medan sehingga pemustaka merasa penerapan automasi itu sangat penting. Hal ini sesuai dengan tujuan automasi perpustakaan menurut Wijoyo 2009: 1 yang menyebutkan bahwa salah satu tujuan automasi adalah untuk meningkatkan pelayanan, mempercepat, mengefisienkan dan mengakurasi pekerjaan serta untuk memberi keluasan akses informasi.

4.2.2 Penerapan Automasi pada Layanan Sirkulasi

Layanan sirkulasi adalah layanan pengguna yang berkaitan dengan peminjaman, pengembalian dan perpanjangan bahan pustaka. Penerapan automasi pada layanan sirkulasi di Perpustakaan Umum Kota Medan sangat penting agar dapat meningkatkan Universitas Sumatera Utara 47 kualitas layanan perpustakaan. Tanggapan responden mengenai seberapa penting penerapan automasi pada bagian layanan sirkulasi dapat dilihat pada tabel 4.2.2 berikut ini: Tabel 4.2.2 Penerapan Automasi pada Layanan Sirkulasi NO Pertanyaan Pilihan Jawaban Jawaban Responden f 2 Menurut Saudara seberapa penting penerapan sistem automasi di bagian layanan sirkulasi a. Sangat penting 39 44 b. Penting 42 47 c. Kurang penting 5 6 d. Tidak penting 3 3 Jumlah 89 100 Dari data di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebanyak 39 responden 44 menjawab sangat penting, 42 responden 47 menjawab penting, 5 responden 6 menjawab kurang penting dan 3 responden 3 menjawab bahwa penerapan automasi di bagian layanan sirkulasi itu tidak penting. Berdasarkan keterangan tersebut dapat diketahui bahwa hampir setengah dari responden menjawab penerapan automasi di bagian layanan sirkulasi sangat penting. Hal ini dipengaruhi oleh tingginya minat baca pemustaka pada Perpustakaan Umum Kota Medan dilihat dari banyaknya pemustaka yang meminjam bahan pustaka pada bagian layanan sirkulasi, sehingga mereka merasa penting dilakukannya penerapan automasi pada layanan sirkulasi. Dengan adanya automasi pada layanan sirkulasi memungkinkan proses pekerjaan lebih cepat dan akurat sehingga tidak menimbulkan antrian panjang.

4.2.3 Dampak Penerapan Automasi Perpustakaan di Bagian Sirkulasi

Penerapan automasi pada layanan sirkulasi sangat penting agar dapat mempermudah proses pekerjaan serta meningkatkan kualitas layanan khususnya di bagian sirkulasi. Tanggapan responden tentang apakah dengan diterapkannya automasi perpustakaan dapat memudahkan pemustaka dalam proses peminjaman dan pengembalian buku dapat dilihat pada tabel 4.2.3 berikut ini: Tabel 4.2.3 Dampak Penerapan Automasi Perpustakaan di Bagian Sirkulasi NO Pertanyaan Pilihan Jawaban Jawaban Responden f Universitas Sumatera Utara 48 3 Apakah dengan diterapkannya sistem automasi perpustakaan telah memudahkan Saudara dalam proses peminjaman dan pengembalian buku? a. Sangat memudahkan 35 39 b. Memudahkan 39 44 c. Kurang memudahkan 11 12 d. Tidak memudahkan 4 5 Jumlah 89 100 Dari data di atas dapat diinterpretasikan bahwa 35 responden 39 menyatakan bahwa dengan diterapkannya sistem automasi sangat memudahkan dalam proses peminjaman dan pengembalian buku, 39 responden 44 menyatakan bahwa memudahkan, 11 responden 12 menyatakan kurang memudahkan dan 4 responden 5 menyatakan tidak memudahkan. Berdasarkan keterangan tersebut dapat diketahui bahwa hampir setengah dari responden menyatakan bahwa dengan diterapkannya sistem automasi perpustakaan memudahkan pemustaka dalam proses peminjaman dan pengembalian. Hal ini sangat dipengaruhi oleh sistem kerja pada bagian sirkulasi yang dirasakan cepat dan efisien oleh pemustaka.

4.2.4 Jumlah Komputer dalam Penelusuran Informasi

Dalam melakukan penelusuran informasi dibutuhkan jumlah komputer yang sesuai dengan kebutuhan pemustaka agar pemustaka dapat memanfaatkan fasilitas OPAC dengan baik. Tanggapan responden tentang jumlah komputer yang dibutuhkan pemustaka dalam melakukan penelusuran informasi dapat dilihat pada tabel 4.2.4 berikut ini: Tabel 4.2.4 Jumlah Komputer dalam Penelusuran Informasi NO Pertanyaan Pilihan Jawaban Jawaban Responden f 4 Menurut Saudara berapakah jumlah komputer yang dibutuhkan untuk a. 4 17 19 b. 5 24 27 c. 6 17 19 Universitas Sumatera Utara 49 melakukan penelusuran informasi? d. ≥ 7 31 35 Jumlah 89 100 Dari data di atas dapat diinterpretasikan bahwa 17 responden 19 menjawab 4, 24 responden 27 menjawab 5, 17 responden 19 menjawab 6 dan sebanyak 31 responden 35 menjawab ≥ 7 komputer yang dibutuhkan dalam melakukan penelusuran informasi. Berdasarkan keterangan tersebut dapat diketahui bahwa hampir setengah responden menjawab jumlah komputer yang dibutuhkan untuk melakukan penelusuran informasi yaitu sebanyak ≥ 7. Hal ini disebabkan karena banyaknya jumlah pemustaka pada Perpustakaan Umum Kota Medan yang ingin mencari informasi sehingga dibutuhkan banyak komputer untuk penelusuran informasi agar dapat mengefesienkan waktu.

4.2.5 Penggunaan OPAC

OPAC Online Public Access Catalog merupakan sistem katalog terpasang yang dapat diakses oleh pemustaka untuk mengetahui koleksi apa saja yang ada di perpustakaan. Pada Perpustakaan Umum Kota Medan terlihat tidak banyak yang menggunakan OPAC dalam melakukan penelusuran informasi. Tanggapan responden tentang pemahaman dalam menggunakan OPAC ketika melakukan penelusuran informasi dapat dilihat pada tabel 4.2.3 berikut ini: Tabel 4.2.5 Penggunaan OPAC NO Pertanyaan Pilihan Jawaban Jawaban Responden f 5 Apakah Saudara memahami cara penggunaan OPAC ketika melakukan penelusuran informasi a. Sangat memahami 16 18 b. Memahami 23 26 c. Kurang memahami 41 46 d. Tidak memahami 9 10 Jumlah 89 100 Dari data di atas dapat diinterpretasikan bahwa 16 responden 18 menyatakan sangat memahami, 23 responden 26 memahami, 41 responden 46 menyatakan kurang memahami dan 9 responden 10 menyatakan tidak memahami cara penggunaan OPAC. Universitas Sumatera Utara 50 Berdasarkan keterangan tersebut dapat diketahui bahwa hampir setengah dari responden menyatakan bahwa mereka kurang memahami cara penggunaan OPAC. Hal ini disebabkan karena kurangnya pembinaan pelayanan pengguna perpustakaan tentang layanan-layanan yang ada di perpustakaan.

4.2.6 Tampilan OPAC di Komputer

Salah satu keuntungan dari OPAC adalah dapat melakukan penelusuran informasi dengan cepat dan tepat, untuk itu tampilan OPAC pada komputer harus mudah dipahami pemustaka. Tanggapan responden tentang apakah tampilan OPAC pada komputer mudah dipahami pemustaka atau tidak dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.2.6 Tampilan OPAC di Komputer NO Pertanyaan Pilihan Jawaban Jawaban Responden F 6 Menurut Saudara apakah tampilan OPAC pada komputer mudah dipahami? a. Sangat mudah 10 11 b. Mudah 50 56 c. Kurang mudah 20 23 d. Tidak mudah 9 10 Jumlah 89 100 Dari data di atas dapat diinterpretasikan bahwa 10 responden 11 yang menjawab sangat mudah dipahami, 50 responden 56 menjawab mudah, 20 responden 23 menjawab kurang mudah dan 9 responden 10 yang menjawab tampilan pada OPAC tidak mudah dipahami. Berdasarkan keterangan tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab tampilan OPAC pada komputer mudah dipahami. Hal ini terlihat dari sistem automasi yang digunakan pada Perpustakaan Umum Kota Medan yang sudah terintegrasi dengan layanan sirkulasi sehingga pemustaka dapat mengetahui status buku apakah sedang dipinjam atau ada di rak. Hal tersebut menunjukkan bahwa tampilan OPAC pada komputer mudah dipahami pemustaka.

4.2.7 Fasilitas OPAC

Perpustakaan Umum Kota Medan telah terautomasi dan memiliki fasilitas OPAC sebagai alat untuk melakukan penelusuran informasi. Tanggapan responden Universitas Sumatera Utara 51 tentang apakah dengan adanya fasilitas OPAC dapat membantu pemustaka dalam melakukan penelusuran informasi dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.2.7 Fasilitas OPAC NO Pertanyaan Pilihan Jawaban Jawaban Responden F 7 Dengan adanya fasilitas OPAC apakah dapat membantu Saudara dalam melakukan penelusuran informasi a. Sangat membantu 36 41 b. Membantu 14 15 c. Kurang membantu 36 41 d. Tidak membantu 3 3 Jumlah 89 100 Dari data di atas dapat diinterpretasikan bahwa 36 responden 41 menyatakan sangat membantu, 14 responden 15 menyatakan membantu, 36 responden 41 menyatakan kurang membantu dan 3 responden 3 yang menyatakan dengan adanya fasilitas OPAC tidak membantu dalam melakukan penelusuran informasi. Berdasarkan keterangan tersebut dapat diketahui bahwa hampir setengah responden menyatakan dengan adanya fasilitas OPAC sangat membantu pemustaka dalam melakukan penelusuran informasi dan hampir setengah responden juga menyatakan bahwa fasilitas OPAC kurang membantu pemustaka dalam melakukan penelusuran informasi. Hal ini disebabkan pemustaka ada yang memahami cara penggunaan OPAC dan ada pula pemustaka yang tidak memahami cara penggunaan OPAC sehingga mereka tidak merasakan manfaat dari OPAC tersebut.

4.2.8 Sistem Keanggotaan

Keanggotaan merupakan tanda bukti bahwa pemustaka sudah mendaftarkan dirinya sebagai anggota perpustakaan dan mempunyai hak untuk fasilitas yang ada di perpustakaan. Tanggapan responden terhadap sistem administrasi perpustakaan yang mencakup keanggotaan dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.2.8 Sistem Keanggotaan NO Pertanyaan Pilihan Jawaban Jawaban Responden F 8 Menurut Saudara bagaimanakah sistem a. Sangat baik 21 24 b. Baik 40 45 Universitas Sumatera Utara 52 administrasi di Perpustakaan Umum Kota Medan? c. Kurang baik 20 22 d. Tidak baik 8 9 Jumlah 89 100 Dari data di atas dapat diinterpretasikan bahwa 21 responden 24 menjawab sangat baik, 40 responden 45 menjawab baik, 20 responden 22 menjawab kurang baik dan 8 responden 9 menjawab bahwa sistem administrasi di Perpustakaan Umum Kota Medan tidak baik. Berdasarkan keterangan tersebut dapat diketahui bahwa hampir setengah responden menjawab sistem administrasi yang mencakup keanggotaan di Perpustakaan Umum Kota Medan Baik. Hal ini disebabkan pemustaka merasa mudah dalam proses pembuatan kartu anggota Perpustakaan Umum Kota Medan. Pemustaka juga dengan mudah memanfaatkan fasilitas yang ada di perpustakaan setelah menjadi anggota.

4.2.9 Antrian pada Proses Peminjaman Koleksi

Salah satu kegiatan yang ada pada layanan sirkulasi adalah peminjaman koleksi perpustakaan. Layanan sirkulasi pada Perpustakaan Umum Kota Medan sudah terautomasi, tetapi masih terdapat antrian panjang saat proses peminjaman. Tanggapan responden tentang apakah pemustaka selalu menjumpai antrian panjang pada saat proses peminjaman buku dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.2.9 Antrian pada Proses Peminjaman Koleksi NO Pertanyaan Pilihan Jawaban Jawaban Responden F 9 Apakah Saudara selalu menjumpai antrian panjang ketika melakukan peminjaman buku pada saat jam sibuk? a. Selalu 5 6 b. Sering 47 53 c. Kadang-kadang 11 12 d. Tidak pernah 26 29 Jumlah 89 100 Dari data di atas dapat diinterpretasikan bahwa 5 responden 6 menjawab selalu, 47 responden 53 menjawab sering, 11 responden 12 menjawab kadang- kadang dan 26 responden 29 menjawab tidak pernah menjumpai antrian panjang ketika proses peminjaman. Universitas Sumatera Utara 53 Berdasarkan keterangan tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab sering menjumpai antrian panjang ketika melakukan peminjaman buku pada saat jam sibuk. Hal ini disebabkan karena masih terdapat buku yang belum masuk ke sistem automasi tetapi bisa dipinjamkan ke pemustaka sehingga pekerjaan layanan sirkulasi yang seharusnya sudah terautomasi menjadi lambat karena harus dikerjakan secara manual.

4.2.10 Antrian pada Proses Pengembalian

Selain peminjaman koleksi perpustakaan, kegiatan lain yang ada pada layanan sirkulasi adalah pengembalian bahan pustaka. Tanggapan responden tentang apakah pemustaka selalu menjumpai antrian panjang pada saat proses pengembalian bahan pustaka dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.2.10 Antrian pada Proses Pengembalian NO Pertanyaan Pilihan Jawaban Jawaban Responden f 10 Apakah Saudara selalu menjumpai antrian panjang ketika melakukan pengembalian buku pada saat jam sibuk? a. Selalu 6 7 b. Sering 35 39 c. Kadang-kadang 14 16 d. Tidak pernah 34 38 Jumlah 89 100 Dari data di atas dapat diinterpretasikan bahwa 6 responden 7 menjawab selalu, 35 responden 39 menjawab sering, 14 responden 16 menjawab kadang- kadang dan 34 responden 38 menjawab tidak pernah menjumpai antrian panjang ketika melakukan pengembalian buku pada saat jam sibuk. Berdasarkan keterangan tersebut dapat diketahui bahwa hampir setengah responden menjawab sering menjumpai antrian panjang ketika melakukan pengembalian buku pada saat jam sibuk. Hal ini disebabkan karena pekerjaan sirkulasi yang harusnya sudah terautomasi masih dikerjakan secara manual seperti harus mencari kartu buku untuk setiap tanggal pengembaliannya.

4.2.11 Jumlah Buku yang Dipinjam oleh Pemustaka

Perpustakaan Umum Kota Medan memberikan fasilitas peminjaman buku sebanyak 3 eksemplar kepada anggota perpustakaan. Tanggapan responden tentang kesesuaian jumlah buku yang dapat dipinjam oleh pemustaka dapat dilihat pada tabel berikut Universitas Sumatera Utara 54 Tabel 4.2.11 Jumlah Buku yang Dipinjam oleh Pemustaka NO Pertanyaan Pilihan Jawaban Jawaban Responden f 11 Apakah jumlah buku yang dipinjamkan oleh perpustakaan sudah sesuai dengan kebutuhan Saudara? a. Sangat sesuai 8 9 b. Sesuai 40 45 c. Kurang sesuai 24 27 d. Tidak sesuai 17 19 Jumlah 89 100 Dari data di atas dapat diinterpretasikan bahwa 8 responden 9 menyatakan sangat sesuai, 40 responden 45 menyatakan sesuai, 24 responden 27 menyatakan kurang sesuai dan 17 responden 19 menyatakan jumlah buku yang dipinjamkan oleh perpustakaan tidak sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan keterangan di atas dapat diketahui bahwa hampir setengah responden menyatakan bahwa jumlah buku yang dipinjamkan oleh perpustakaan sesuai dengan kebutuhan pemustaka. Hal ini disebabkan terpenuhinya kebutuhan informasi pemustaka melalui jumlah buku yang dipinjamkan oleh perpustakaan.

4.2.12 Kemutakhiran Koleksi

Harmawan 2008: 2 menyebutkan manfaat dari sistem automasi perpustakaan adalah mengatasi keterbatasan waktu, mempermudah akses informasi, meningkatkan layanan dan mempercepat proses pengolahan, peminjaman dan pengembalian. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa pentingnya buku-buku yang terbaru untuk di update pada sistem automasi untuk meningkatkan layanan pengguna di perpustakaan. Tanggapan responden tentang apakah data buku terbaru selalu di up-date pada sistem automasi perpustakaan dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.2.12 Kemutakhiran Koleksi NO Pertanyaan Pilihan Jawaban Jawaban Responden F 12 Menurut Saudara apakah data buku terbaru selalu ter-update pada sistem automasi perpustakaan? a. Selalu 13 15 b. Sering 18 20 c. Kadang-kadang 40 45 d. Tidak pernah 18 20 Universitas Sumatera Utara 55 Jumlah 89 100 Dari data di atas dapat diinterpretasikan bahwa 13 responden 15 menjawab selalu, 18 responden 20 menjawab sering, 40 responden 45 menjawab kadang- kadang dan 18 responden 20 menjawab data buku terbaru tidak pernah di update pada sistem automasi perpustakaan. Berdasarkan keterangan di atas dapat diketahui bahwa hampir setengah responden menjawab bahwa data buku terbaru hanya kadang-kadang di update pada sistem automasi perpustakaan. Hal ini disebabkan kurangnya perhatian pustakawan pada bagian layanan pengguna dalam melakukan update-an buku-buku baru.

4.2.13 Keuntungan Menggunakan Sistem Automasi

Keuntungan yang diperoleh dari penerapan automasi perpustakaan adalah layanan lebih cepat, mudah dan praktis, penelusuran lebih cepat dan mudah, menghemat waktu dan menghemat tenaga Hermanto: 2008, 2. Tanggapan responden tentang keuntungan apa yang dirasakan pemustaka dengan adanya sistem automasi perpustakaan dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.2.13 Keuntungan Menggunakan Sistem Automasi NO Pertanyaan Pilihan Jawaban Jawaban Responden F 13 Dari segi layanan kepada pengguna, sistem automasi perpustakaan membantu Saudara dalam hal? a. Peminjaman dan pengembalian 39 44 b. Keanggotaan 7 8 c. Penelusuran Informasi 37 41 d. Lain-lain 6 7 Jumlah 89 100 Dari data di atas dapat diinterpretasikan bahwa 39 responden 44 menyatakan peminjaman dan pengembalian yang membantu pengguna dengan adanya sistem automasi perpustakaan, 7 responden 8 menyatakan keanggotaan, 37 responden 41 menyatakan penelusuran informasi dan 6 responden 7 menyatakan lain-lain. Berdasarkan keterangan tersebut dapat diketahui bahwa hampir setengah dari responden menyatakan dari segi layanan kepada pengguna sistem automasi perpustakaan membantu pemustaka dalam hal peminjaman dan pengembalian bahan Universitas Sumatera Utara 56 pustaka. Hal ini terlihat dari banyaknya jumlah peminjaman pada bagian layanan sirkulasi. Pada Perpustakaan Umum Kota Medan titik layanan pengguna yang sering terlihat sibuk yaitu pada bagian sirkulasi.

4.2.14 Penelusuran Informasi melalui OPAC

OPAC berfungsi sebagai alat bantu dalam penelusuran informasi berupa buku dan dokumen lain yang ada di perpustakaan. OPAC dapat digunakan untuk mencari informasi bahan pustaka melalui subjek, nama pengarang, judul atau informasi bibliografis lainnya. Tanggapan responden tentang pemustaka melakukan penelusuran informasi melalui judul, pengarang, subjek dan lain-lain dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.2.14 Penelusuran Informasi Melalui OPAC NO Pertanyaan Pilihan Jawaban Jawaban Responden f 14 Ketika melakukan penelusuran informasi melalui OPAC, Saudara mencari informasi bahan pustaka melalui? a. Judul 55 62 b. Pengarang 15 17 c. Subjek 10 11 d. Lain-lain 9 10 Jumlah 89 100 Dari data di atas dapat diinterpretasikan bahwa 55 responden 62 menjawab melakukan penelusuran informasi melalui judul, 15 responden 17 menjawab melalui pengarang, 10 responden 11 menjawab melalui subjek dan 9 responden 10 menjawab lain-lain. Berdasarkan keterangan di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab melalui judul buku pemustaka melakukan penelusuran dengan OPAC. Hal ini disebabkan pemustaka lebih mengetahui dan memahami teknik penelusuran katalog hanya melalui judul buku saja.

4.2.15 Cara Pemustaka Menemukan Koleksi di Perpustakaan

Perpustakaan umum merupakan pusat informasi yang berfungsi untuk menyajikan informasi kepada pemustaka. Setiap pemustaka memiliki cara tersendiri dalam menemukan informasi yang mereka butuhkan di perpustakaan. Tanggapan responden tentang bagaimana cara pemustaka menemukan informasi yang ada di perpustakaan dapat dilihat pada tabel berikut ini: Universitas Sumatera Utara 57 Tabel 4.2.15 Cara Pemustaka Menemukan Koleksi di Perpustakaan NO Pertanyaan Pilihan Jawaban Jawaban Responden f 15 Bagaimana cara Saudara menemukan informasi yang ada di perpustakaan? a. Meminta bantuan pustakawan 19 21 b. Mencari langsung ke rak 36 41 c. Penelusuran melalui OPAC 31 35 d. Lain-lain 3 3 Jumlah 89 100 Dari data di atas dapat diinterpretasikan bahwa 19 responden 21 menjawab meminta bantuan pustakawan, 36 responden 41 mencari langsung ke rak, 31 responden 35 penelusuran melalui OPAC dan 3 responden 3 menjawab lain-lain. Berdasarkan keterangan tersebut dapat diketahui bahwa hampir setengah dari responden menjawab mencari langsung ke rak adalah cara pemustaka menemukan informasi yang ada di perpustakaan. Hal ini disebabkan karena pemustaka ada yang kurang memahami cara penggunaan OPAC sebagai sarana penelusuran informasi sehingga pemustaka lebih memilih untuk langsung ke rak dalam mencari informasi yang mereka butuhkan. Universitas Sumatera Utara 58

4.3 Rangkuman Pembahasan

Berdasarkan data yang diperoleh dari 15 butir pertanyaan pada kuesioner yang diberikan pada 89 responden maka tingkat pentingnya penerapan automasi perpustakaan menurut responden dapat dilihat pada grafik berikut: Gambar 4.1 Tingkat Pentingnya Penerapan Automasi Perpustakaan Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa pada batang grafik penerapan automasi terdapat pada garis 55 yang berarti sebagian besar dari responden menyatakan bahwa penerapan automasi di perpustakaan Umum Kota Medan sangat penting untuk meningkatkan kualitas layanan yang ada di perpustakaan tersebut. Pada batang grafik penerapan automasi pada sirkulasi ada pada garis 47 diartikan hampir setengah dari responden menyatakan bahwa penerapan automasi perpustakaan di bagian layanan sirkulasi penting dilakukan. Pada batang grafik dampak penerapan automasi terdapat pada garis 44 yang berarti hampir setengah dari responden menyatakan bahwa dengan diterapkannya sistem automasi perpustakaan memudahkan pengguna dalam proses peminjaman dan pengembalian bahan pustaka. 10 20 30 40 50 60 Penerapan Automasi Penerapan Automasi pada Sirkulasi Dampak Penerapan Automasi Tidak Penting Kurang Penting Penting Sangat Penting Universitas Sumatera Utara 59 Gambar 4.2 Online Public Access Catalog OPAC Pada batang grafik penggunaan OPAC terdapat pada garis 46 yang berarti bahwa hampir setengah dari responden kurang memahami cara penggunaan OPAC. Pada batang grafik tampilan OPAC terdapat pada garis 56 yang menyatakan bahwa sebagian besar responden memahami tampilan OPAC yang ada pada komputer. Pada batang grafik fasilitas OPAC ada pada garis 41 yang berarti bahwa hampir setengah responden menyatakan dengan adanya fasilitas OPAC sangat membantu pemustaka dalam melakukan penelusuran informasi yang ada di perpustakaan. 10 20 30 40 50 60 Penggunaan OPAC Tampilan OPAC Fasilitas OPAC Tidak Baik Kurang Baik Baik Sangat Baik Universitas Sumatera Utara 60 Gambar 4.3 Layanan Sirkulasi Pada batang grafik sistem keanggotaan berada pada garis 45 yang berarti bahwa hampir setengah dari responden menyatakan bahwa sistem keanggotaan yang ada di Perpustakaan Umum Kota Medan sudah baik. Pada batang grafik antrian pada proses peminjaman terdapat pada garis 53 yang berarti bahwa sebagian besar responden menyatakan sering menjumpai antrian panjang ketika melakukan peminjaman buku pada saat jam sibuk, hal ini disebabkan karena masih terdapat pekerjaan manual pada bagian sirkulasi karena ada buku yang belum masuk ke sistem automasi tetapi sudah bisa dipinjam oleh pemustaka. Pada batang grafik antrian pada proses pengembalian ada pada garis 39 yang berarti bahwa hampir setengah dari responden menyatakan sering menjumpai antrian panjang ketika melakukan pengembalian buku pada saat jam sibuk. Pada batang grafik jumlah buku yang dipinjam pemustaka berada pada garis 45 yang artinya hampir setengah dari responden menyatakan bahwa jumlah buku yang dipinjamkan oleh perpustakaan sudah sesuai dengan kebutuhan pemustaka. Pada batang grafik kemutakhiran koleksi terdapat pada garis 45 yang berarti bahwa hampir setengah dari responden menyatakan bahwa data buku terbaru hanya kadang-kadang saja di update pada sistem automasi perpustakaan, 10 20 30 40 50 60 Sistem Keanggotaan Antrian pada Proses Peminjaman Antrian pada Proses Pengembalian Jumlah Buku yang Dipinjam Kemutakhiran Koleksi Tidak Baik Kurang Baik Baik Sangat Baik Universitas Sumatera Utara 61 hal ini menyebabkan pemustaka kurang mengetahui buku apa saja yang terbaru yang ada di perpustakaan. Gambar 4.4 Keuntungan Automasi Perpustakaan Pada grafik di atas dapat diketahui bahwa dengan adanya automasi perpustakaan membantu pemustaka yaitu 44 menyatakan membantu pemustaka dalam hal peminjaman dan pengembalian, 8 menyatakan keanggotaan, 41 menyatakan penelusuran informasi dan 7 menyatakan lain-lain. 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 Keuntungan Automasi Peminjaman dan Pengembalian Keanggotaan Penelusuran Informasi Lain-lain Universitas Sumatera Utara 62 Gambar 4.5 Penelusuran OPAC Pada grafik di atas dapat diketahui bahwa pemustaka melakukan penelusuran informasi dengan OPAC sebanyak 62 melakukan penelusuran informasi melalui judul, 17 melalui pengarang, 11 melalui subjek dan 10 lain-lain. Gambar 4.6 Temu Kembali Koleksi 10 20 30 40 50 60 70 Penelusuran OPAC Judul Pengarang Subjek Lain-lain 5 10 15 20 25 30 35 40 45 Temu Kembali Koleksi Meminta Bantuan Pustakawan Mencari Langsung ke Rak Melalui OPAC Lain-lain Universitas Sumatera Utara 63 Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa cara pemustaka menemukan koleksi yang ada di perpustakaan yaitu sebanyak 21 meminta bantuan pustakawan, 41 mencari langsung ke rak, 35 penelusuran melalui OPAC dan 3 menjawab lain-lain. Gambar 4.7 Jumlah Komputer dalam Penelusuran Informasi Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa jumlah komputer yang dibutuhkan untuk melakukan penelusuran informasi yaitu sebanyak 19 menjawab 4 komputer, 27 menjawab 5 komputer, 19 menjawab 6 dan sebanyak 35 menjawab ≥ 7 komputer yang dibutuhkan dalam melakukan penelusuran informasi. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan automasi di perpustakaan sangat penting dilakukan terutama pada bagian layanan sirkulasi agar dapat meningkatkan kualitas layanan di perpustakaan. Dari keterangan di atas terlihat bahwa persentase yang menyatakan bahwa penerapan automasi perpustakaan sangat penting dilakukan yaitu sebanyak 55 sedangkan yang menyatakan penerapan automasi perpustakaan tidak penting dilakukan hanya 2 . Hal ini menunjukkan bahwa penerapan automasi di Perpustakaan Umum Kota Medan sangat penting untuk meningkatkan kualitas layanan di perpustakaan. 5 10 15 20 25 30 35 40 Jumlah Komputer 4 5 6 ≥ 7 Universitas Sumatera Utara 64 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan