Pengendalian Internal X Deskriptif Variabel Penelitian

83

4.2.2 Deskriptif Variabel Penelitian

Pada penelitian ini akan dijelaskan secara deskriptif hasil dari penelitian pengaruh pengendalian internal, budaya organisasi dan kompensasi terhadap perrilaku etis PNS pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Karo dengan tanggapan responden sebagai berikut:

4.2.2.1 Pengendalian Internal X

1 Tabel 4.2 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Pengendalian Internal Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan SPSS 2015 Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 119 orang responden untuk variabel pengendalian internal pada Tabel 4.2 yaitu : a. Pada pernyataan pertama Pihak pengendalian internal pada instansi ini melakukan atau memberikan tindakan tegas kepada karyawan yang berlaku tidak jujur, ilegal, atau tidak etis sebanyak 6 orang atau 5,0 Item 1 Sangat Tidak Setuju 2 Tidak Setuju 3 Netral 4 Setuju 5 Sangat Setuju Total Rata -rata F F F F F F 1. Penegakan Integritas 0,0 0 0,0 6 5,0 54 45,4 59 49,6 119 100 4,44 2. Sandar Nilai Etika 0,0 0 0,0 11 9,2 51 42,9 57 47,9 119 100 4,38 3. Penempatan Pegawai 1 0,8 1 0,8 12 10,1 51 42,9 54 45,4 119 100 4,31 4. Struktur Organisasi 0,0 1 0,8 12 10,1 62 52,1 44 37,0 119 100 4,25 5. Pendelegasian Tugas 0,0 0 0,0 1 0,8 56 47,1 62 52,1 119 100 4,51 6. Pemisahan Fungsi 2 1,7 2 1,7 17 14,3 55 46,2 43 36,1 119 100 4,10 7. Evaluasi Kinerja 1 0,8 3 2,5 13 10,9 64 53,8 38 61,9 119 100 4,00 8. Program Diklat 0,0 8 6,7 18 15,1 57 47,9 36 30,3 119 100 3,88 9. Penilaian Kualitas Kinerja 0,0 2 1,7 12 10,1 57 47,9 48 40,3 119 100 4,26 Jumlah Rata-rata 4,23 Universitas Sumatera Utara 84 menyatakan netral, 54 orang atau 45,4 menyatakan setuju, 59 orang atau 49,6 menyatakan sangat setuju, serta tidak ada orang yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas PNS mampu berperilaku etis karena pihak pengendalian internal pada instansi memberikan tindakan yang tegas kepada PNS yang berlaku tidak jujur, ilegal, atau tidak etis b. Pada pernyataan kedua Pihak pengendalian internal pada instansi tempat BapakIbu bekerja memiliki standar etika atau kode perilaku secara tertulis dan disosialisasikan sebanyak 11 orang atau 9,2 menyatakan netral, 51 orang atau 42,9 menyatakan setuju, 57 orang atau 47,9 menyatakan sangat setuju, serta tidak ada orang yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju. Hal ini menunjukkan mayoritas PNS sangat setuju bahwa standard nilai etika ataupun kode perilaku secara tertulis dalam instansi selalu disosialisasikan. c. Pada pernyataan ketiga Pihak pengendalian internal dalam menetapkan penempatan pegawai pada instansi dilakukan berdasarkan kepada kompetensi pegawai yang bersangkutan sebanyak 1 orang atau 0,8 menyatakan sangat tidak setuju, 1 orang atau 0,8 menyatakan tidak setuju, 12 orang atau 10,1 menyatakan netral, 51 orang atau 42,9 menyatakan setuju, 54 orang atau 45,4 menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa penempatan pegawai dalam instansi sudah dilakukan berdasarkan kepada kompetensi yang dimiliki oleh PNS yang bersangkutan. Universitas Sumatera Utara 85 d. Pada pernyataan keempat Telah terbentuk struktur organisasi dalam instansi yang menggambarkan garis tanggung jawab dan wewenang yang jelas sebanyak 1 orang atau 0,8 menyatakan tidak setuju, 12 orang atau 10,1 menyatakan netral, 62 orang atau 52,1 menyatakan setuju, 44 orang atau 37,0 menyatakan sangat setuju, serta tidak ada orang yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan mayoritas PNS dapat mengerti terhadap tanggung jawab dan wewenangnya sebagai pegawai karena telah terbentuk dalam struktur organisasi dengan jelas. e. Pada pernyataan kelima Pihak pengendalian internal secara kontiniu mendelegasikan dan memantau wewenang dan tanggung jawab agar dapat berfungsi dengan baik dalam pencapaian tujuan instansi 1 orang atau 0,8 menyatakan netral, 56 orang atau 47,1 menyatakan setuju, 62 orang atau 52,1 menyatakan sangat setuju, serta tidak ada orang yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa pendelegasian dan pemantauan wewenang dan tanggung jawab telah dilakukan seccara kontiniu yang dilakukan oleh pihak pengendalian internal agar dapat tercapainya tujuan instansi. f. Pada pernyataan keenam Pengendalian internal selama ini membuat pemisahan fungsi antara bagian perencanaan kepegawaian dengan penerimaan kepegawaian dalam instansi ini sebanyak 2 orang atau 1,7 menyatakan sangat tidak setuju, 2 orang atau 1,7 menyatakan tidak setuju, 17 orang atau 14,3 menyatakan netral, 55 orang atau 46,2 menyatakan setuju, 43 orang atau 36,1 menyatakan sangat setuju. Hal ini Universitas Sumatera Utara 86 menunjukkan bahwa telah diberlakukannya pemisahan fungsi antara bagian perencanaan pegawai dengan penerimaan kepegawaian oleh pihak pengendalian dalam instansi. g. Pada pernyataan ketujuh Pihak pengendalian internal yang selalu mengevaluasi pencapaian kinerja sub-sub instansi dan dibandingkan terhadap rencana instansi sebagai tolok ukur kinerja sebanyak 1 orang atau 0,8 menyatakan sangat tidak setuju, 3 orang atau 2,5 menyatakan tidak setuju, 13 orang atau 10,9 menyatakan netral, 64 orang atau 63,8 menyatakan setuju, 38 orang atau 31,9 menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa telah diberlakukannya evaluasi oleh pihak pengendalian internal terhadap pencapaian kinerja sub-sub instansi dan selalu dibandingkan dengan rencana instansi instansi sebagai tolok ukur kinerja PNS. h. Pada pernyataan kedelapan Pihak pengendalian internal aktif memastikan program pelatihan dan pendidikan telah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapi instansi sebanyak 8 orang atau 6,7 menyatakan tidak setuju, 15 orang atau 15,1 menyatakan netral, 57 orang atau 47,9 menyatakan setuju, 36 orang atau 30,3 menyatakan sangat setuju, serta tidak ada orang yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa program pelatihan dan pendidikan dalam instansi telah sesuai dengan tujuan instansi karena pihak pengendalian internal aktif dalam memastikan profram diklat tersebut. Universitas Sumatera Utara 87 i. Pada pernyataan kesembilan Pihak pengendalian internal aktif menilai kualitas kinerja PNS secara terus-menerus sebanyak 1 orang atau 1,7 menyatakan tidak setuju, 12 orang atau 10,1 menyatakan netral, 57 orang atau 47,9 menyatakan setuju, 48 orang atau 40,3 menyatakan sangat setuju, serta tidak ada orang yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas kinerja PNS sudah sesuai dengan yang diharapkan instansi karena pihak pengendalian internal secara aktif menilai kualitas kinerja PNS secara terus-menerus. Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui rata-rata jawaban responden terhadap variabel Pengendalian Internal. Agar lebih mempermudah penilaian dari rata-rata tersebut, maka perlu dibuat interval. Dalam penelitian ini, banyak kelas interval sebesar 5 lima. Rumus yang digunakan menurut Sudjana 2000:47 adalah sebagai berikut: kriteria dari penilaian adalah sebagai berikut: Tabel 4.3 Interpretasi Nilai Rata-Rata Jawaban Responden Terhadap Pengendalian Interbal X 1 Nilai Keterangan 1,00-1,79 Sangat Tidak Baik 1,80-2,59 Tidak Baik 2,60-3,39 Kurang Bik 3,40-4,19 Baik 4,20-5,00 Sangat Baik Sumber: Data diolah 2015 ��� ��� �� � �� � �� = ��� ��� ����� �� � �� � �� ��� ��� �� � �� � �� = − = ,8 Universitas Sumatera Utara 88 Dari hasil jawaban responden dapat dilihat bahwa rata-rata jawaban responden mengenai Pengendalian internal sebesar 4,23 yang artinya bahwa mayoritas Pegawai Negeri sipil setuju bahwa pengendalian internal dalam instansi telah diberlakukan sebagaimana mestinya dalam hal memantau kinerja PNS secara aktif agar tidak terjadinya penyimpangan ataupun perilaku yang tidak etis dalam instansi.

4.2.2.2 Budaya Organisasi X

Dokumen yang terkait

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Stres Kerja Pegawai Negeri Sipil Di Kanwil Kementrian Agama Medan

9 59 131

Pengaruh Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Simalungun

48 558 118

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA BADAN KEPEGAWAIAN DI KOTA CIMAHI.

3 15 47

Pengaruh Penendalian Internal, Budaya Organisasi Dan Kompensasi Terhadap Perilaku Etis Pegawai Negeri Sipil Pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Karo

0 0 15

Pengaruh Penendalian Internal, Budaya Organisasi Dan Kompensasi Terhadap Perilaku Etis Pegawai Negeri Sipil Pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Karo

0 0 13

Pengaruh Penendalian Internal, Budaya Organisasi Dan Kompensasi Terhadap Perilaku Etis Pegawai Negeri Sipil Pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Karo

0 0 2

Pengaruh Penendalian Internal, Budaya Organisasi Dan Kompensasi Terhadap Perilaku Etis Pegawai Negeri Sipil Pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Karo

0 0 13

Pengaruh Penendalian Internal, Budaya Organisasi Dan Kompensasi Terhadap Perilaku Etis Pegawai Negeri Sipil Pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Karo

0 0 36

Pengaruh Penendalian Internal, Budaya Organisasi Dan Kompensasi Terhadap Perilaku Etis Pegawai Negeri Sipil Pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Karo

0 0 3

PENGARUH KEEFEKTIFAN PENGENDALIAN INTERNAL, KEPUASAN KERJA, KESESUAIAN KOMPENSASI, DAN BUDAYA ETIS ORGANISASI TERHADAP KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI PADA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH (OPD) KABUPATEN GROBOGAN

0 1 17